Tahun pelajaran baru bagi siswa identik dengan baju seragam baru, tas sekolah baru, dan sepatu baru. Namun di sisi lain, siswa harus mampu beradaptasi dengan suasana, situasi, dan kondisi lingkungan sekolah baru. Untuk itu, mereka memerlukan bantuan orang lain untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas dan lingkungan sekolah yang baru.
Awal tahun pelajaran baru biasanya dimulai dengan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Pada masa ini mereka akan dikenalkan dengan segala sesuatu yang ada dan berkaitan dengan sekolah. Setelah masa pengenalan lingkungan sekolah selesai, siswa baru akan mengikuti kegiatan pembelajaran.
Setelah masa pengenalan lingkungan sekolah selesai, terkadang masih ada beberapa siswa baru yang belum siap untuk mengikuti proses belajar mengajar. Mereka belum mau ditinggal oleh orang tua untuk belajar di sekolah secara mandiri.
Hampir di setiap awal tahun pelajaran baru masalah seperti ini masih ditemui yakni beberapa siswa baru yang belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka mau mengikuti proses pembelajaran tetapi dengan syarat orang tuanya menunggu di depan kelas. Tentunya hal ini menimbulkan kecemburuan sosial dan ketidaknyamanan siswa yang lain yang belajar di sekolah tanpa ada orang tuanya.
Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusinya adalah guru menggunakan pendekatan individual supaya siswa merasa aman dan nyaman sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mandiri tanpa ada orang tua di sekolah ketika proses pembelajaran berlangsung.
Pendekatan individual merupakan salah satu cara untuk meningkatkan semangat siswa untuk belajar. Pendekatan individual dapat mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar dan menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Dengan adanya hubungan yang menyenangkan antara siswa dan guru ini secara tidak langsung dapat menumbuhkan semangat belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Oemar Hamalik, 2002:17).
Pendekatan individual harus memperhatikan karakteristik siswa sehingga pelayanan yang diberikan guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Pendekatan yang tepat dan efektif pada beberapa siswa yang mengalami rasa ketakutan untuk mengikuti proses belajar mengajar adalah dengan komunikasi yang intens dan perhatian yang secara tidak langsung menunjukkan hubungan kedekatan antara guru dan siswa.
Di samping itu ada beberapa pendekatan individual lain yang dilakukan, di antaranya dengan menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, membangun hubungan saling mempercayai, menunjukkan kesiapan membantu siswa, menerima perasaan siswa dengan penuh perhatian dan terbuka, dan berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa nyaman.
Dengan pendekatan individual yang terus-menerus dan berkelanjutan menunjukkan beberapa siswa yang mengalami hambatan mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mandiri dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga proses pembelajaran berjalan dengan optimal dan suasana proses belajar mengajar membuat semua siswa merasa aman dan nyaman. Hal ini juga meningkatkan minat belajar siswa. dalam mengikuti proses pembelajaran. Minat mengikuti proses pembelajaran menunjukkan perkembangan yang signifikan sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa yang lebih baik.
Ditulis oleh : Widiyaningrum Dewi
