Profil Pelajar Pancasila merupakan kemampuan dan karakter yang ditumbuhkan dalam jiwa siswa melalui program-program ke-Pancasila-an. Maksudnya adalah kegiatan tersebut melibatkan profil Pancasila sehingga visi misi Kurikulum Merdeka dapat terwujud. Misalnya, pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan projek P5. P5 menjadi salah satu kegiatan pokok dalam Kurikulum Merdeka. Ini karena projek ini cukup mengikat semua tujuan dengan berbabsis masalah. Lantas, bagaimana langkah projek P5?
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Penerapan Konsep Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Pembelajaran” Diklat akan diadakan 4- 13 Januari 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2231/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Projek P5, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, adalah kegiatan yang menggunakan pendekatan project based learning. Projek tersebut berdasarkan keadaan dan permasalahan lingkungan sekitar. Di sini, siswa akan mempelajari beragam tema yang mendorongnya untuk menjawab isu-isu yang ada. Maka dari itu, pengemasan, perencanaan, hingga pelaksanaan P5 harus sistematis. Berikut adalah tahapan projek P5:
Merancang alokasi waktu
Setiap program pembelajaran memiliki alokasi waktu tersendiri. Begitu juga dengan P5, guru harus merancang alokasi waktu dengan baik. Tentunya, semua itu harus sesuai dengan dimensi, tema, serta kondisi lembaga.
Memang benar bahwasannya Kemendikbud sudah memberi acuan terkait pembagian waktu P5 di setiap jenjang. Namun, satuan pendidikan memiliki wewenang penuh untuk mengolahnya. Ini karena yang paham betul akan kesiapan sekolah, guru, dan siswa adalah pihak lembaga sendiri. Maka, pihak lembaga harus mempertimbangkan dengan baik alokasi waktu demi lancarnya proses projek.
Membentuk tim P5
Semua guru berhak mendampingi siswa selama mengerjakan projek. Namun, hak tersebut akan lebih terstruktur jika terdapat tim P5 tersendiri. Tugas akan lebih mengerucut dan menghasilkan produk yang sesuai. Tugas tim tersebut adalah merencanakan projek, menyusun modul P5, mengelola, mendampingi pelaksanaan, menilai, dan mengevaluasi.
Anggota tim P5 tidak terbatas. Dalam artian, setiap lembaga bebas menentukan jumlah anggota sesuai kebutuhan. Yang pasti, tenaga pendidik yang masuk dalam tim adalah orang-orang yang kompeten.
Mengidentifikasi kesiapan lembaga
Tingkat kesiapan lembaga pendidikan juga menjadi pertimbangan penting sebelum melaksanakan P5. Hal ini sangat menentukan tema apa yang akan diambil, bagaimana alokasi waktunya, dan masih banyak lagi. Lantas, kesiapan apa saja yang dimaksud? Tentu sangat banyak, seperti kesiapan fasilitas, ruang, fasilitator, siswa, dan lingkungan.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya