Sejak tahun ajaran baru 2022/2023, Kemendikbudristek telah resmi menggabungakan mapel IPA dan IPS menjadi IPAS di jenjang SD. Berdasarkan keputusan tersbut, banyak yang mengura bahwa pelajaran IPA dan IPS dihapus. Padahal, anak SD tetap mempelajari lmu sosial dan sains. Hanya saja, kemasan dua mapel tersebut cukup berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Lantas, apa alasan atas penggabungan IPA dan IPS? Tentu saja, menteri pendidikan tidak asal mengambil keputusan. Semua telah melalui beberapa pertimbangan yang matang. Berikut penjelasan lengkapnya:
Mengenal Mapel IPAS Secara Global
IPAS merupakan salah satu mapel yang menjadi perbincangan utama oleh para guru sejak pertama kali diterapkannya Kurikulum Merdeka. Materi ini merupakan gabungan dari dua ilmu pengetahuan, yaitu sains (IPA) dan sosial (IPS).
Keputusan penggabungan IPA dan IPS berlandaskan putusan pihak berkepentungan, yaitu kepala BKSAP 033/H/KR/2022. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa umat manusia akan menghadapi banyak sekali tantangan dari masa ke masa.
Sementara, permasalahan masa sekarang dan esok tidak lagi sama dengan permasalahan terdahulu. Manusia perlu menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk menghadapi permasalahan tersebut. Itulah sebabnya, pemerintah perlu menyesuaikan pola pendidikan IPAS. Dengan begitu, generasi muda akan mampu menjawab serta menyelesaikan setiap tantangan dengan baik dan bijak.
IPAS merupakan mata pelajaran yang mengkaji dua lingkup pengetahuan. Yang pertama adalah mengkaji tentang benda mati dan makhluk hidup serta bentuk/proses interaksinya di alam semesta. Yang kedua adalah mengkaji tentang kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk individu, serta bagaimana cara mereka berinteraksi.
Secara global, sebagaimana yang tertuang dalam KBBI 2016, IPAS merupakan gabungan dari banyak sekali pengetahuan. Lalu, pengetahuan-pengetahuan tersebut disusun secara bersistem dan logis.
Alasan Penggabungan IPA dan IPS menjadi IPAS di Jenjang SD
Ada beberapa alasan kenapa Kemendikbudristek memutuskan untuk menggabungkan IPA dan IPS menjadi satu, IPAS di jenjang SD. Di antaranya adalah:
1. Perspektif Anak SD
Sebenarnya, alasan semacam ini sudah ada penjelasannya di buku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. Di jenjang SD, anak-anak memandang sesuatu secara terpadu dan utuh. Artinya, mereka melihat segala sesuatu dari berbagai sisi.
Dalam hal ini, guru perlu memfasilitasi pembelajaran yang memadukan beberapa kompetensi dan kecakapan. Misalnya, antar, multi, inter, dan juga trans mata pelajaran. Perpaduan tersebut akan mengantarkan siswa menjadi pribadi yang siap dan cerdas untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya