Suatu kebanggaan jika peserta didiknya berkualitas dalam bidang akademik maupun non akademik. Selain mempunyai dampak yang positif, tentu saja sebuah sistem mempunyai kekurangannya.
Perlu diketahui agar dapat memberi gambaran apakah sistem peringkat ini masih diperlukan di negara kita. Jadi, apa saja dampak negatif dari sistem ranking ?
Pertama, sistem ini dapat membuat peserta didik menghalalkan segala cara untuk memperoleh nilai yang bagus. Misalnya mencontek, mereka tidak memperdulikan proses mendapatkan nilai, orientasi mereka adalah nilai yang bagus.
Jika guru, orang tua, masyarakat hanya menghargai hasil akhir berupa nilai tanpa mempedulikan prosesnya.
Artinya sistem ini tidak melibatkan karakter seperti kejujuran, kerja keras, kerja tim, kesabaran dan rasa lapang dada ketika memperoleh hasil yang tidak memuaskan.
Dampak buruk yang kedua adalah sistem peringkat ini berdampak pada psikologis siswa ketika orang tua mereka menjadikan ranking sebagai bahan membanding-bandingkan dengan anak lain.
Anak bukannya terpacu untuk belajar, kebanyakan mereka malah membenci orang tuanya, penurunan self-esteem dan sulit menjadi pribadi yang berkembang. Hal ini dapat membentuk pribadi siswa yang toleran dengan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Survei yang dilakukan oleh PERC (Political and Economic Risk Consultant) kualitas pendidikan di Indonesia berada di urutan ke 12 dari seluruh negara di Asia yang artinya menempati urutan terbawah.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya