Oleh Iih Kusmana, S.Ag., MA
Guru di MTS Cikajang
Handphone atau ponsel merupakan alat yang sangat mudah untuk dioperasikan oleh siapa saja dan mudah dibawa ke mana saja, baik oleh orang dewasa atau anak- anak. Alat elektronik tersebut terhadap anak–anak memang dampaknya tidak selalu negatif tapi ada juga segi positifnya.
Pengaruh positif handphone di antaranya memudahkan orang tua untuk mengalihkan perhatian anak, dapat meningkatkan kreativitas anak, dan lain sebagainya. Namun di sisi lain, handphone juga dapat mengganggu kesehatan mata anak karena efek radiasi, membuat malas belajar, mengganggu jam tidur, dan lain sebagainya.
Sementara itu anak adalah tunas yang sangat berpotensi bagi penerus masa depan. Baik dan buruknya seorang anak tergantung bagaimana orang tuanya dalam mendidiknya.
Sebagai seorang guru, pengaruh ponsel saya rasakan sangat signifikan pada motivasi belajar anak. Hal ini terbukti ketika saya memberikan tugas pada mata pelajaran IPA di kelas IX. Dari tujuh kelas yang saya ajar, ternyata hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas. Adapun yang lainnya tidak mengerjakan tugas.
Ketika saya tanya mengapa tidak mengerjakan tugas? Mereka menjawab, “Lupa, Pak!”
Lalu saya tanya lagi, “Kalau begitu apa yang kalian lakukan di rumah?
“Main game, Pak “ jawab mereka.
“Jadi selama pembelajaran daring kalian hanya isi absen saja?”
“Ya, Pak!” jawab mereka sambil tersenyum, tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Kurangnya motivasi belajar seperti ini dapat diduga karena mereka terlena dengan berbagai permainan yang ada di HP.
Peran orang tua sangat penting untuk memotivasi anaknya dalam belajar. Orang tua harus mampu membuat anaknya menyadari bahwa belajar adalah hal yang harus selalu diperhatikan. Lalu hal apa saja yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mendukung pendidikan anak?
Dikutip dari Halodoc.com bawa tugas orang tua dalam upaya mendukung pendidikan anak adalah sebagai berikut:
1. Memastikan Anak Sehat dan Siap Menerima Pelajaran
Jika kesehatan anak optimal, pembelajaran yang dijalaninya di sekolah tentu akan jadi lebih lancar. Kalau anak tampak kurang sehat, jangan disepelekan.
2. Jalin Komunikasi dengan Anak
Jalinlah komunikasi yang baik dengan anak, sehingga mereka terbiasa bercerita apa saja dan merasa nyaman bergantung pada orang tuanya
3. Lakukan Kontak Rutin dengan Guru
Selain mendengarkan dari sisi anak, cobalah lakukan kontak rutin dengan guru, untuk menanyakan perkembangan anak di sekolah. Apakah ada masalah yang mungkin tidak diketahui, atau seperti apa kemampuan anak ketika menyerap materi yang disampaikan guru.
Jika orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan guru, hal ini juga bermanfaat dalam mencari tahu perubahan atau jadwal acara yang ada di sekolah. Sebab, ada kalanya anak lupa memberitahu jadwal ujian, rapat wali murid, atau acara penting lainnya.
Itulah beberapa hal yang dilakukan orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah. Dan yang terpenting adalah jangan terlalu mengintimidasi anak soal prestasi akademiknya. Sebab, setiap anak punya minat dan bakat yang berbeda. Temukanlah minat dan bakat anak, bukan memaksakan keinginan orang tua pada anak.
Intinya orang tua harus tahu bahwa setiap anak yang dilahirkan adalah suci bersih sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah (suci). Maka peran orang tua lah yang dapat menjadikan mereka memiliki motivasi tinggi dalam belajar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!