Hakikat pembelajaran interaktif di kelas dianggap pembelajaran yang berkualitas apabila guru dapat menciptakan kondisi belajar atau lingkungan belajar yang kondusif sehingga semua siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam situasi ini, sebagian besar siswa termotivasi untuk belajar melalui kegiatan yang dipimpin guru atau melalui diskusi dan komunikasi antara siswa atau antara siswa dan guru.
Kualitas proses pembelajaran tergantung pada RPP yang disusun oleh guru, implementasi RPP di kelas, dan penilaian yang akan dilakukan guru setelah menyelesaikan pembelajaran. Studi yang baik membutuhkan perencanaan yang baik. Pada tahap ini, perencanaan pembelajaran yang inovatif sangat penting bagi guru.
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang memanfaatkan potensi siswa dan sumber belajar yang ada dalam pembelajaran sehingga siswa mengalami keadaan “keterlibatan” dalam belajar atau dengan senang hati berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Mengenai definisi inovasi, pembelajaran inovatif bukanlah pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang sama sekali baru, tetapi strategi tersebut merupakan sesuatu yang baru bagi siswa atau guru.
Dalam hakikat pembelajaran interaktif interaktif, peran guru memiliki hubungan yang erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilan yang diperlukan siswa, yaitu kemampuan belajar, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, dan keterampilan praktis. Ketiga keterampilan ini dapat dikembangkan dalam situasi belajar mengajar yang interaktif antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa.
sifat pengembangan pembelajaran yang pedagogis atau berpusat pada siswa. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pembelajaran pedagogis harus mampu mendorong belajar siswa. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar dimana siswa dapat dituntun untuk mengkonstruksi konsep dan proses berpikir yang terjadi. Pembelajaran yang menekankan pada hafalan (mengingat) harus dikurangi dan dialihkan ke pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir. Pembelajaran seperti itu dapat membentuk generasi muda masa depan yang kreatif dan produktif.
Ciri – Ciri Behaviorisme
Behaviorisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut pengetahuan adalah objek yang pasti dan tetap, pembelajaran berorientasi pada perolehan pengetahuan, dan pengajaran melibatkan transmisi pengetahuan kepada peserta didik dan siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang sama dengan guru tentang materi yang dipelajari. , tujuan pembelajaran. menekankan pada penambahan pengetahuan, dan pembelajaran menekankan pada hasil belajar, bukan proses pembelajaran.
Guru harus memahami perbedaan dalam bidang intelektual, terutama ketika mengelompokkan siswa di kelas, siswa dengan kecerdasan rendah tidak boleh dikelompokkan dengan siswa yang tingkat kecerdasannya sama dengan mereka, tetapi harus dimasukkan dalam kelompok belajar. Diharapkan siswa yang kurang cerdas akan terpacu untuk lebih kreatif, terlibat langsung dengan motivasi tinggi dengan kerjasama teman sebayanya.
Halaman Selanjutnya
Keuntungan Pembelajaran Interaktif….
Halaman : 1 2 Selanjutnya