Pembelajaran Inovatif – ‘Inovatif’ berasal dari bahasa Latin ‘Novus’ yang artinya baru, sedangkan ‘Interaktif’ berasal dari kata ‘Interaksi’ yang artinya saling berhubungan. Maka hakikat pembelajaran inovatif dan interaktif yakni mengubah cara mengajar konvensional atau pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif.
Artinya selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik harus terlibat aktif di dalamnya melalui interaksi sosial, baik dengan guru maupun antar peserta didik itu sendiri. Dalam penerapannya, tidak harus selalu menggunakan metode yang benar-benar baru, namun lebih kepada solusi yang muncul terhadap suatu permasalahan.
Hakikat pembelajaran inovatif dan interaktif menghendaki guru bertindak hanya sebagai fasilitator yang senantiasa mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Jika pada zaman dahulu para guru hanya menyampaikan materi ajar untuk dihafalkan oleh peserta didik, maka tujuan pembelajaran saat ini adalah membantu peserta didik menemukan konsep materi ajar baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, melibatkan seluruh panca indera, dan tentunya relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sesuai dengan hakikatnya bahwa pembelajaran adalah akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar. Yang artinya sebuah sistem pembelajaran adalah pengorganisasian terhadap manusia, pengalaman belajar, fasilitas, pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interaksi perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam implementasi kurikulum. Karena itu sebelum melaksanakan proses pembelajaran, seorang guru harus merancang kegiatan pembelajaran terlebih dahulu agar dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, muncul sebuah paradigma pembelajaran inovatif dan interaktif yang menghendaki adanya peluang bagi peserta didik untuk merekonstruksi pengetahuannya secara mandiri.
Kita tahu bahwa pada saat ini sumber belajar tidak hanya terbatas pada guru saja. Jika seorang guru selama mengajar di kelas hanya mengandalkan metode ceramah yang bersumber dari buku, menyuruh siswa untuk membaca buku itu kembali, lalu mengerjakan soal yang terdapat di buku, maka sebuah sistem pengajaran yang terbentuk hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan saja.
Lama-kelamaan peserta didik akan bosan karena tidak ada pengembangan aspek yang berarti dalam dirinya, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Padahal dengan adanya media pembelajaran yang semakin beragam, bahkan memanfaatkan kecanggihan teknologi akan semakin memudahkan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran inovatif yang dapat menumbuhkan motivasi belajar, mengembangkan potensi, dan yang paling penting sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik.
Pembelajaran inovatif dan interaktif menjadikan pembelajaran akan menjadi bermakna karena peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas, terlibat interaksi secara aktif, dibandingkan dngan hanya duduk di tempat, mendengarkan penjelasan dari guru, dan menghafalkan materi.
Pembelajaran inovatif dan interaktif hadir sebagai jawaban dari tantangan mengajar abad 21, di mana guru dituntut untuk mampu mengubah sistem pembelajaran yang tadinya terpusat pada guru, menjadi berpusat kepada peserta didik.
Kelebihan pembelajaran inovatif dan interaktif bagi peserta didik antara lain dapat menumbuhkan sikap kemandirian belajar, membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi, serta membantu menumbuhkan sikap percaya diri.
Jangan lewatkan pelatihan untuk guru di bulan Januari 2022 tentang “Memahami Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif dalam Mengoptimalkan Proses Belajar” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:
Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
Info lebih lanjut:
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555