3 Cara Mengevaluasi Pembelajaran Non Tes

- Editor

Jumat, 3 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

https://naikpangkat.com/terbatas-diklat-bersertifikat-64jp-guru-inovatif-dengan-doorprize-menarik/

Evaluasi adalah sebuah proses untuk memperoleh keputusan dari suatu proses dengan menggunakan nilai. Nilai dapat diukur dengan menggunakan alat pengukuran yang berupa instrumen. Salah satu jenis instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran adalah instrumen non tes.

Instrumen non tes adalah jenis instrumen yang digunakan untuk memberikan kemudahan pada proses evaluasi untuk memperoleh kualitas dari suatu objek. Contoh penilaian non tes yakni banyak digunakan pada jenis keterampilan baik keterampilan membaca, menulis, dan sebagainya. Jenis-jenis evaluasi non tes yakni observasi, wawancara serta angket

Observasi

Observasi adalah sebuah proses pengamatan yang dilakukan pada peristiwa tertentu yang kemudian dicatat secara sistematis, logis, rasional serta objektif yang bertujuan untuk memperoleh data serta mengukur objek yang diamati. Karakteristik dari observasi yakni:

  1. Memiliki tujuan yang jelas.
  2. observasi harus bersifat ilmiah
  3. Memiliki aspek pengamatan yang jelas
  4. Dapat digunakan secara praktis

Jenis observasi menurut kerangka kerjanya dibedakan menjadi dua macam yang meliputi:

  1. Observasi terstruktur adalah sebuah kegiatan observasi yang mana isi, kerangka karja, kategorisasi maupun keluasan materi sudah diatur dan ditetapkan sesuai dengan pedoman observasi.
  2. Observasi tidak terstruktur adalah sebuah kegiatan observasi dimana kerangka kerja tidak di tetapkan secara pasti sehingga kegiatan observasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi tersebut.

Jenis observasi berdasarkan teknik pelaksanaannya dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

  1. Observasi langsung yakni teknik observasi yang dilakukan secara langsung pada obyek yang akan diamati.
  2. Observasi tidak langsung yakni teknik observasi yang dilakukan dengan bantuan perantara atau alat tertentu.
  3. Observasi partisipasi yakni teknik observasi yang dilakukan dengan mengambil peran dalam obyek yang diamati.

Langkah-langkah untuk menyusun pedoman observasi yakni:

  1. Menentukan tujuan untuk melakukan observasi.
  2. Menuliskan indikator tentang obyek yang diamati.
  3. Menuliskan kisi-kisi
  4. Membuat skala penilaian
  5. Membuat pedoman observasi
  6. Melakukan uji coba dari pedoman observasi yang telah dibuat

Wawancara

Wawancara adalah sebuah percakapan yang berisi tanya jawab yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung tentang obyek yang diteliti. Wawancara memiliki beberapa tujuan diantaranya:

  1. Digunakan sebagai sumber informasi dalam menjelaskan obyek dalam hal ini peserta didik.
  2. Sebagai pelengkap kajian ilmiah
  3. Untuk mendapatkan data riil tentang keadaan suatu obyek

Jenis wawancara yang dapat digunakan untuk alat evaluasi pembelajaran yaitu wawancara terpimpin dan tidak terpimpin.

  1. Wawancara terpimpin merupakan jenis wawancara yang pelaksanaannya menggunakan pertanyaan yang telah disiapkan. Pada wawancara terpimpin ini para evaluator melakukan tanya jawab secara isan kepada obyek yang diteliti.
  2. Wawancara tidak terpimpin merupakan jenis wawancara yang pelaksanaannya tidak menggunakan pedoman pertanyaan melainkan menyesuaikan keadaan yang ada di lapangan.

Langkah-langkah untuk menyusun pedoman wawancara yakni:

  1. Menentukan tujuan untuk melakukan wawancara.
  2. Menuliskan kisi-kisi untuk pedoman wawancara.
  3. Membuat pertanyaan wawancara
  4. Melakukan uji coba pertanyaan yang telah dibuat
  5. Melaksanakan wawancara

Beberapa hal uyang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan wawancara yakni:

  1. Evaluator hendaknya menjaga hubungan dengan baik dengan responden.
  2. Bangun sikap fleksibel, ramah, terbuka, serta mudah beradaptasi dengan lingungan.
  3. Bangun kepercayaan dengan responden.
  4. Menghilangkan prasangka buruk terhadap pertanyaan yang diajukan.
  5. Pertanyaan wawancara haruslah menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan tepat.

Angket

Angket merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mencatat sebuah data, pendapat dan  informasi mengenai suatu obyek. Angket memiliki dua macam bentuk yaitu angket berstruktur dan tidak berstruktur. Angket berstruktur merupakan jenis angket yang sudah memiliki pilihan jawaban. Sedangkan angket tak berstruktur merupakan jenis angket yang tidak memilki pilihan jawaban terstruktur sehingga responden akan diminta memberkan jawaban sesuai dengan keadaan yang dialami secara terbuka.

Sebelum membuat angket sebagai alat evaluasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru antara lain:

  1. Tujuan dan isi pertanyaan dalam angket harus disusun secara teliti serta jumlah itemnya harus disesuaikan dengan kondisi obyek yang diamati.
  2. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang sesuai dengan kemampuan berbahasa, keadaan sosial, serta jenjang pendidikan peserta didik.
  3. Pertanyaan dalam angket dapat berupa pertanyaan tertutup dan terbuka serta dapat menggunakan kalimat positif maupun negatif, hal tersebut dsesuaikan dengan kondisi objek.
  4. Dalam satu angket sebaiknya tidak menggunakan pertanyaan yang memiliki makna yang sama sehingga dalam memberikan jawaban responden tidak mengalami kesulitan.
  5. Tidak disarankan untuk menanyakan hal yang sudah lampau sehingga responden tidak kesulitan dalam menjawabnya.
  6. Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak menggiring pada satu opsi jawaban saja.
  7. Pertanyaan dalam angket sebaiknya menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas sehingga tidak mengakibatkan siswa menjadi jenuh.
  8. Urutan pertanyaan dalam angket juga harus diperhatikan yakni dengan memulai pertanyaan dari hal umum ke hal khusus.
  9. Untuk mendapatkan jawaban yang valid dan reliabel sebaiknya angket diuji dulu validitas dan reliabilitasnya.
  10. Tampilan angket hendaknya dibuat semenark mungkin sebab tampilan akan mempengaruhi respon peserta didik terhadap pertanyaan dalam angket.

Dalam menyusun angket ada langkah khusus agar angket yang diberikan kepada responden memiliki kualitas yang baik. Langkah-langkah dalam menyusun angket yaitu:

  1. Tentukan terebih dahulu tujuan angket seseuai dengan apa yang akan dinilai.
  2. Menuliskan kisi-kisi angket.
  3. Membuat pertanyaan serta bentuk jawaban yang diinginkan. Dalam membuat pertanyaan harus disesuaikan dengan data yang diperlukan serta pertanyaan dalam angket harus disusun secara urut.
  4. Setelah membuat pertanyaan langkah selanjutnya yakni melakukan uji coba validitas serta reliabilitas dari pertanyaan tersebut untuk mengetahui kelemahannya.
  5. Apabila terjadi kelemahan-kelemahan pertanyaan dalam angket perlu dilakukannya revisi mulai dari bahasa yang digunakan, pertanyaan dalam angket maupun jawaban yang disediakan dalam angket.
  6. Menyebarkan angket sesuai dengan jumlah peserta didik.

Sebelum menyebarkan angket kepada peserta didik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

  1. Setiap pertanyaan yang digunakan dalam angket haruslah menggunakan bahasa yang baik dan benar, singkat dan mudah dipahami peserta didik.
  2. Pertanyaan yang diajaukan kepada peserta didik haruslah pertanyaan yang tidak mengarah pada jawaban.
  3. Hindari penggunaan kata sangkal pada pertanyaan angket.
  4. Hindari pertanyaan yang mengarah pada dua jawaban dalam satu pertanyaan.
  5. Pertanyaan yang dibuat hendaknya tepat sasaran.
  6. Apabila terdapat angket yang tidak diisi hal yang harus dilakukan yaitu membagikan angket tersebut kepada peserta didik sebanyak dari responden yang belum mengisi angket tersebut.
  7. Siapkan surat pengantar angket sebalum menyebarkan angket.
  8. Pilihan jawaban serta pertanyaan dalam angket sebaiknya seimbang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

Nah hal diatas merupakan cara melakukan evaluasi pembelajaran non tes pada kurikulum 2013. Selamat mencoba

DAFTAR SEKARANG

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 377 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis