Oleh Habsah. M.Pd
Guru MIN 17 Pidie
Dalam aktivitas sehari-hari, setiap manusia tentu akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan baik permasalahan yang bersifat pribadi maupun permasalahan yang lain termasuk permasalahan dalam dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19.
Seorang guru dituntut memiliki profesionalisme tinggi, tidak hanya kecakapan dan kecerdasan yang harus dimiliki dalam situasi pandemi Covid-19. Tapi diharapkan seorang guru mampu membekali siswanya suatu keterampilan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan tidak mengenal lelah dalam memotivasi muridnya atau siswanya dalam menghadapi Covid-19 sehingga guru dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi apapun agar semangat siswa tetap terjaga.
Kami guru di MIN 17 Pidie (MIN Inovasi) merasa senang dan bersemangat dalam melaksanakan tugas karena guru adalah profesi yang mulia yang telah diberikan oleh Sang Pemilik Ilmu. Pada masa pandemi ini beban guru memang sangat berat, tetapi jika guru memiliki komitmen yang baik terhadap profesinya, itu bukan sebagai sebuah pekerjaan, akan tetapi sebuah pengabdian. Maka segala sesuatu yang ditimbulkan dari pengabdian tersebut menjadi ringan dan bukan suatu beban.
Dengan adanya tuntutan pada saat ini para guru memang harus benar-benar bisa beradaptasi dengan segala perkembangan, yang paling nyata pada saat ini adalah teknologi. Jika dulu guru mengajar siswa hanya menggunakan papan tulis, buku-buku tebal, namun kini dengan hadirnya teknologi seperti komputer, proyektor, dan internet proses pembelajaran bisa menjadi lebih efektif.
Kami guru MIN 17 Pidie selama masa pandemi memang dilarang melakukan pembelajaran tatap muka dan lebih banyak memanfaatkan teknologi dalam sistem pembelajaran jarak jauh. Sedangkan jika harus melaksanakan pembelajaran praktik yang mengharuskan tatap muka, guru harus menyiasati mulai jumlah siswa, lama kegiatan, dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Seorang guru harus tetap bisa menginspirasi siswa untuk belajar di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa.
Guru harus benar-benar memperhatikan belajar siswa yang dilakukan secara daring. Peran guru sangatlah penting mengingat proses belajar sudah tidak bisa tatap muka lagi. Untuk itu, guru harus benar-benar berupaya semaksimal mungkin agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan secara daring.
Demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, seorang guru adalah motivator, inovator dan evaluator.
Sebagai motivator, artinya guru tetap memberi materi pembelajaran terhadap siswa disertai dengan motivasi agar tetap semangat dalam belajar di tengah maraknya virus Corona. Guru dapat memberikan nasehat yang bersifat positif agar siswa tidak merasa takut, curiga, khawatir dan cemas yang berlebihan di tengah pandemi.
Kami sebagai guru di MIN 17 Pidie sangat memperhatikan agar siswa tidak terlalu stres akibat tugas. Semua guru mengajar daring dengan tetap memberikan penjelasan materi pembelajaran pada siswa, bukan semata-mata hanya dengan memberikan tugas secara terus-menerus. Sebab, siswa butuh penjelasan untuk memahami materi yang dibahas.
Misalnya guru pelajaran bahasa Indonesia dapat memberikan materi yang menyenangkan dan menghibur siswa seperti memaparkan cerita inspiratif kepada siswa. Tujuannya agar siswa terinspirasi untuk berperilaku jujur, adil, dan disiplin dalam masa pandemi Covid-19 ini.
Guru sebagai inovator artinya meskipun proses pembelajaran dilakukan secara daring, guru perlu menguasai teknologi, inovatif terhadap media maupun metode yang terus berkembang sesuai dengan keadaan saat ini. Guru hendaknya menguasai beberapa cara untuk pembelajaran secara daring misalnya mampu menggunakan Zoom, Google Classroom, WhatsApp, Line, dan lain sebagainya.
Metode yang diterapkan juga harus disesuaikan sebab pembelajaran yang dilakukan secara tidak langsung atau tanpa tatap muka. Maka guru harus pintar-pintar dalam memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut.
Memang dalam proses pembelajaran seperti itu pasti akan terdapat kendala yang dihadapi. Misalnya tidak tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung.
Penulis yang merupakan salah satu guru di MIN 17 Pidie juga merasakan terkendala-kendala tersebut dalam penerapan pembelajaran daring. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor di antaranya tidak semua siswa di sekolah MIN 17 Pidie memiliki fasilitas gawai (handphone) sebagai syarat pembelajaran daring.
Guru juga memiliki peran sebagai evaluator. Setelah proses pembelajaran daring dilakukan, guru harus mampu mengevaluasi berbagai kekurangan dari proses pembelajaran daring. Masalah-masalah yang timbul pada siswa saat proses pembelajaran harus diperbaiki, misalnya apakah siswa dapat menerima materi dengan baik atau tidak.
Masih banyak fungsi dan peran guru dalam pembelajaran di tengah pandemi yang belum disebutkan dalam tulisan ini. Namun ketiga hal tersebut yang telah dijelaskan di atas perlu diprioritaskan dalam rangka mensukseskan proses pembelajaran berbasis daring.
Kita semua pasti ingin kembali untuk dapat melakukan kegiatan belajar tatap muka. Kepada Satgas Covid-19 dan seluruh orang tua, patutlah kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Apresiasi juga pantas diberikan kepada pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berjuang tetap bertahan dengan segala kondisi untuk mencerdaskan siswa-siswi MIN 17 Pidie di tengah pandemi Covid-19. Guru-guru telah berusaha menerobos keterbatasan yang ada pada masa pandemi ini. Begitu juga dengan Kepala Sekolah MIN 17 Pidie, Sabdan Husin S.Pd, yang sangat antusias dan semangat dalam menjalankan tugas sebagai atasan dan tetap bersabar di segala kondisi Covid-19 ini.
Mari tetap bersemangat dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru. Itulah bentuk kemuliaan perjuangan dan guru tangguh di tengah pandemi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!