Guru Juara telah melaksanakan diklat gratis di hari kedua yaitu di tanggal 14 Maret 2022 yang dimulai pukul 19.00 – 21.00 WIB.
Pada pertemuan kedua ini materi yang dibahas adalah terkait dengan judul “Tema dan Judul KTI Inobel, Makalah Bidang Pembelajaran Kurikulum Darurat” yang dibawakan langsung oleh narasumber hebat.
Narasumber yang menyampaikan materi pada pertemuan kedua yaitu Drs. H.Ferial, M.Pd.T sebagai Mentor Guru Juara dan Pontjowulan HIA, M.Pd. sebagai Guru SMK Negeri 9 Samarinda.
Agar dapat mempelajari ulang materi yang disampaikan maka Anda dapat mengunduh atau mendownload materi dengan cara :
Dapatkan produk dari Guru Juara “3 in 1 Step By Step Menyusun KTI Inobel” Eksklusif Hari ini Diskon 70%.
Dari harga normal Rp 349.000, sekarang Anda hanya perlu membayar sebesar Rp 104.700 saja.
Tunggu apalagi, pesan sekarang juga melalui https://bit.ly/PemesananEbookKTI70 https://bit.ly/PemesananEbookKTI70 https://bit.ly/PemesananEbookKTI70
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan kurikulum prototipe yang selanjutnya akan disebut Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.
Hasil dari studi nasional maupun internasional menjelaskan bahwa Indonesia sudah cukup lama mengalami krisi pendirikan, selain itu juga kesenjangan kualitas pendidikan di antar wilayah masih menjadi tantangan di Indonesia.
Situasi tersebut semakin parah akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengubah secara drastic proses belajar mengajar.
Untuk dapat mengatasi situasi tersebut maka diperlukan perubahan yang sistemik dalam meningkatkan kualitas guru, kepala sekolah atau madrasah yang menjadi faktor kunci dalam upaya transformasi pembelajaran.
Melalui Merdeka Belajar pada Episode kelima belas ini, Kemendikbud berupaya untuk mensosialisasikan dua perangkat penting untuk memulihkan dan mendukung proses belajar mengajar yaitu dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan melalui Live Streaming YouTube diharapkan dapat meningkatkan partisipasi satuan pendidikan dalam upaya pemulihan pembelajaran, membantu akselerasi kualitas pendidikan, serta memberikan solusi atas hambatan yang dialami para guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik.
Terobosan yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada tanggal 11 Februari 2022 melalui Live Streaming YouTube berhubungan langsung dengan akselerasi mutu pembelajaran dan peningkatan kualitas guru yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, hal tersebut disampaikan langsung oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Berikut beberapa arah peubahan kurikulum yaitu :
- Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu bulan.
- Fokus pada materi esensial, dan capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.
- Memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Nadiem Makarim mengumumkan melalui Live YouTube bahwa dengan Merdeka Belajar dalam dua tahun kedepan tidak akan ada pemaksaan dalam penerapan kurikulum bagi sekolah, karena tujuannya adalah untuk merecovery dari learning loss akibat pandemi.
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut :
- Sejak tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka dimana sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe ini sudah diterapkan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuri Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru.
- Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai dari TK.B, kelas I, IV, VII, dan X. Pemerinah menyiapkan anngket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahapan kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.
- Tiga pilihan yang dapat diputuskan oleh satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023 yaitu :
- Menerapkan beberapa bagian dari prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
- Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
- Merencanakan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Beberapa hal yang menjadi keunggulan dala Kurikulum Merdeka yaitu sebagai berikut :
- Lebih sederhana dan mandalam, dimana standar pencapaiannya lebih sederhana, materi pelajaran yang lebih sedikit, sehingga memberikan waktu bagi guru untuk mendalami konsep. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensis peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna. Tidak terburu-buru, dan menyenangkan.
- Lebih merdeka, dimana bagi peserta didik tidak ada lagi peminatan di SMA, sehingga peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat dan aspirasinya. Bagi guru, dapat mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik. Sedangkan bagi sekolah yaitu memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
- Lebih relevan dan interaktif, dimana pembelajaran dilakukan melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu – isu aktual yaitu misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepalas sekolah, dan dinas pendidikan. Penyediaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
- Penyediaan perangkat ajar berupa buku teks dan bahan ajar pendukung. Sekolah dapat melakukan pengadaan buku teks seacara mandiri dengan BOS regular atas dukungan Pemda dan Yayasan. Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri.
- Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda. Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dan lain sebagainya yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimampanan.
- Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru, dengan perubahan struktur mata pelajaran yang tidak akan merugikan guru. Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang berupa karya inovatif, terdiri atas empat kelompok, yakni:
- Menemukan teknologi tepat guna. Karya teknologi tepat guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/pengembangan/percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya.
- Menemukan/menciptakan karya seni Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna transendental baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
- Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum merupakan jenis ketiga dari karya inovatif. Macamnya berupa membuat alat pelajaran, membuat alat peraga, dan membuat alat praktikum. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah pada umumnya. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Adapun alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya.
- Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya Karya inovasi lainnya adalah mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal ini diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi. Dengan demikian jika guru melakukan kegiatan tersebut namun penyelenggaranya instansi tingkat kabupaten belum dihargai dengan angka kredit.