Diklat Ini Gratis Bersertifikat 40 JP, Guru Wajib Mendaftar Sekarang Juga Sebelum Ditutup!

- Editor

Kamis, 10 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikasi Ilmiah – Diklat gratis bersertifikat 40 JP ini merupakan diklat yang diselenggarakan oleh Guru Juara secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Kegiatan diklat ini akan dilaksanakan mulai tanggal 15-18 februari 2022 pukul 19.00 WIB via zoom dan siaran langsung di youtube.

Diklat ini berjudul “Membuat Publikasi Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat” yang akan diisi oleh Ibu Supiani, S.Pd., M.Pd. yang merupakan salah satu mentor Guru Juara. Pada diklat kali ini guru akan belajar berbagai hal tentang publikasi ilmiah agar mudah untuk naik pangkat.

Penyiapan Artikel di Jurnal Ilmiah

Dilansir dari pedoman publikasi ilmiah pada tahun 2019 dari Ristekdikti, berikut beberapa hal yang harus betul-betul dipersiapkan ketika hendak melakukan publikasi ilmiah.

1. Menyiapkan Naskah

Setelah menetapkan suatu jurnal, penulis harus membaca Aims and Scope (ruang lingkup) suatu jurnal untuk mengetahui seberapa luas cakupannya, artinya seberapa banyak topik yang dapat disajikan atau diterima oleh jurnal tersebut.

Sebelum mulai menulis naskah sebaiknya bacalah beberapa artikel dari jurnal yang dituju dan bandingkan dengan naskah Anda. Dengan memahami isi naskah dalam suatu jurnal tertentu, maka Anda dapat memperkirakan layak tidaknya naskah Anda itu dikirim ke jurnal tersebut.

Topik atau permasalahan yang disajikan harus mengandung hal-hal baru. Ini dapat berupa teori baru, metode baru, atau perkembangan baru lainnya. Sebagian besar naskah di jurnal internasional berasal dari hasil penelitian.

Oleh sebab itu untuk mengetahui apakah seseorang memunyai materi tulisan yang cocok untuk jurnal internasional adalah dengan menanyakan apakah dia telah melakukan suatu penelitian yang hasilnya sudah ditulis dan didokumentasikan dengan baik.

Adapun jenis tulisan yang dapat dimuat dalam suatu jurnal adalah :

  • Original article (hasil penelitian),
  • Review article (makalah kajian pustaka),
  • Short communications (uraian singkat tentang temuan yang dianggap sangat penting dan oleh karenanya perlu segera dipublikasikan), dan
  • Expert commentary (pendapat/kritik seseorang terhadap topik ilmiah tertentu).

Gaya selingkung merupakan format penulisan dari naskah yang akan diterbitkan. Setiap jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, jika Anda sudah menentukan pilihan untuk memasukkan naskah ke suatu jurnal, langkah selanjutnya adalah mencari petunjuk penulisan.

Struktur Naskah dalam Jurnal

Struktur naskah dalam suatu jurnal berbeda dengan jurnal lainnya, sehingga penulis harus mematuhi struktur naskah yang diminta oleh editor. Berikut ini contoh struktur naskah suatu jurnal.

  • Introduction
  • Material and Methods
  • Theory / Calculation
  • Results
  • Discussion
  • Conclusions
  • Appendices

Judul naskah biasanya diikuti dengan nama(-nama) penulis dan afiliasinya, penulis korespondensi (corresponding author, hanya jika penulis lebih dari seorang), dan alamat institusi. Hendaknya semua informasi tersebut itu ditulis dengan jelas dan tanpa salah ketik.

Juga setiap ada perubahan, misalnya perubahan institusi, perubahan susunan penulis dan sebagainya, maka penulis korespondensi harus segera menyampaikannya kepada editor. Selanjutnya perlu betul-betul dipahami apa yang dikehendaki oleh editor jurnal berkaitan dengan Abstract, Keywords, Abbreviations, Acknowledgments, dan sebagainya.

Penulisan Artikel Ilmiah

Agar dapat melakukan publikasi ilmiah, sebaiknya perhatikan penulisan artikel ilmiah. Berikut beberapa hal yang harus termuat dalam artikel ilmiah.

1. Judul

Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra sebuah karya ilmiah. Bagian judul juga merupakan label yang secara ringkas mewadahi keseluruhan muatan artikel ilmiah dan merupakan bagian artikel yang pertama kali dibaca dan dijadikan kunci pencarian oleh pembaca.

Oleh karena itu, judul harus dibuat menarik dan “provokatif”. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pembuatan judul ialah harus singkat dan mampu menggambarkan keseluruhan isi artikel serta deskriptif dan informatif. Jadi, judul lebih baik dipikirkan dan ditetapkan setelah seluruh naskah selesai disusun. Pembuatan judul hendaklah tidak mengandung:

  • Singkatan dan akronim;
  • Kalimat lengkap terutama yang menggunakan kata kerja;
  • Nama dagang;
  • Hindari penyebutan nama ilmiah makhluk (seperti padi, karet, kelapa sawit, sapi, gurami) yang sudah sangat terkenal;
  • Perlu diketahui bahwa kecuali untuk karya taksonomi, sejak tahun 2000 kode tata nama ilmiah biologi melarang pencantuman nama pengarang sesudah nama Latin suatu spesies.

2. Baris Kepemilikan (Byline)

Baris kepemilikan merupakan bagian terpadu suatu artikel, dan merujuk pada hak kepengarangannya (authorship, berada di tangan penulisnya), dan hak kepemilikannya (kepunyaan lembaga tempat dilakukannya kegiatan yang dilaporkan).

Dalam kaitan ini harus disadari bahwa pemegang hak cipta atau hak untuk memperbanyak dan menyebarluaskan (serta menjual) suatu artikel ilmiah adalah jurnal tempat diterbitkannya artikel termaksud.

Baris kepemilikan memuat nama dan alamat penulis, yang menunjukkan kepemilikan atas naskah artikel tersebut. Nama penulis tidak dilengkapi gelar, pangkat, kedudukan, dan jabatan.

3. Abstrak

Abstrak (Abstract) merupakan ulasan singkat mengenai alasan penelitian dilakukan, pendekatan atau metode yang dipilih, hasil-hasil penting, dan simpulan utama. Bagian abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel di bawah judul dan baris kepemilikan.

Abstrak biasanya ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bagian yang berupa ringkasan ini umumnya dikutip oleh lembaga pelayanan abstrak.

Meski biasanya disajikan dalam satu paragraf berisikan 100-200 kata, pada jurnal tertentu abstrak harus terdiri atas beberapa paragraf dan terstruktur. Harus dipastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, dan ungkapan dalam Bahasa yang digunakan.

4. Kata Kunci (Keywords)

Kata kunci merupakan sepilihan kata-kata bermakna dari sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks kandungan isinya. Jumlah kata kunci yang disajikan umumnya terdiri atas 3–8 kata (yang dapat disusun dalam frase pendek).

Kata-katanya sering dipilih dengan tidak mengulang judul, diperbolehkan menggunakan kata yang sama sekali tidak muncul dalam keseluruhan artikel.

5. Pendahuluan

Pendahuluan berisi perkembangan penelitian terdahulu untuk membandingkan dengan penelitian yang dilakukan saat in. Sehingga tampil kesenjangan antara teori atau hasil penelitian terdahulu dengan keadaan saat ini atau yang diharapkan.

Dengan demikian, akan jelas kontribusi dari penelitian yang dihasilkan. Mengisi rumpang antara hasil penelitian sebelumnya dan temuan peneliti adalah ‘delta’ yang menunjukkan kontribusi hasil penelitian pada iptek.

Jadi, rumuskan dengan jelas masalah penelitian yang akan diselesaikan. Bagian pendahuluan dapat diakhiri dengan satu atau sejumlah pertanyaan penelitian dan diakhiri dengan pernyataan tujuan penelitian.

6. Metode

Metode menggambarkan apa yang telah dilakukan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prinsip dasar untuk menjelaskan metode adalah “ikuti resep saya, Anda akan mendapatkan hasil yang sama”, bisa diverifikasi dan direplikasi. Jangan mengutip definisi konsep metodologi penelitian, apalagi kalua metode itu sudah umum diketahui.

Mengutip atau menyitasi hanya jika desain penelitian masih sangat spesifik, bukan yang sudah menjadi pengetahuan umum. Pemilihan metode kuantitatif maupun kualitatif bergantung pada tujuan akhir.

Bagaimanapun, tidak semua metode penelitian dapat dikategorikan secara tegas ke dalam klasifikasi ini, misalnya penelitian tindakan. Penulis perlu menggambarkan prosedur tetapi tidak perlu memberi label teknis, seperti longitudinal/kualitatif/kuantitatif dengan metode.desain/pendekatan penelitian yang diadopsi.

7. Hasil dan Pembahasan

Hasil adalah inti dari suatu artikel yang menyajikan data hasil penelitian yang ditemukan dan disusun dalam ilustrasi (tabel, gambar, foto, denah, atau diagram). Kesalahan yang paling umum ialah prosa berulang yang sudah jelas bagi pembaca dari pemeriksaan tabel dan gambar.

Pembahasan berisi penjelasan apa arti hasil dan implikasinya untuk kajian di masa depan, tidak mengulangi apa yang telah dipaparkan dalam kajian pustaka atau hasil. Hubungkan hasilnya dengan pertanyaan yang diajukan di bagian pendahuluan.  

8. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berisi kumpulan dan meringkas hasil yang paling penting dan implikasinya. Status masalah harus ditinjau secara singkat sebelum temuan baru dipresentasikan. Pembahasan dan kesimpulan bisa dikombinasikan setelah mempresentasikan temuan seseorang dan menguraikan arti pentingnya.

Selaraskan dengan pernyataan tujuan penelitian, tidak perlu sistem nomor atau butir-butir. Buatlah generalisasi dengan hati-hati, tetapi perhatikan juga keterbatasan hasil temuan.

Implikasi temuan dapat ditulis dan saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian, artinya jangan mengada-ada dalam mengajukan saran.

9. Ilustrasi (Penyajian Tabel dan Gambar)

Ilustrasi bisa berupa tabel dan gambar (grafik, foto, diagram, grafik, peta, dll). Jangan gunakan tabel dan gambar dengan muatan data atau informasi yang sama, pilih salah satunya. Dalam menyiapkan ilustrasi, lihat Instruksi untuk Penulis (author guideline).

Ilustrasi adalah suplemen untuk artikel dan harus diceritakan dalam artikel. Rujuklah ilustrasi dengan nomornya. Editor dapat meminta penulis menyiapkan ilustrasi di halaman terpisah, bukan di dalam teks, untuk memudahkan mereka menyusun tata letaknya (layout) pada naskah siap terbit.

Hal yang Harus Diperhatikan Penulis

Publikasi ilmiah berkaitan dengan penulisan jurnal maupun artikel ilmiah. Secara umum suatu artikel atau jurnal biasanya menganjurkan agar calon penulis untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Etika dalam penerbitan
  • Aturan-aturan etika dalam publikasi, terutama publikasi dalam jurnal.
  • Konflik kepentingan. Apakah ada kemungkinan terjadi konflik kepentingan, yang menyangkut finansial, personal atau hubungan lain, apabila naskah dimuat.
  • Pernyataan pengiriman naskah. Pernyataan bahwa kehendak untuk memasukkan/menerbitkan naskah sudah disetujui oleh semua penulis, mulai dari penulis pertama, penulis kedua, dan seterusnya.
  • Perubahan kepengarangan. Perlu dipahami bagaimana aturan atau mekanismenya apabila penulis akan ditambah, diganti, diubah urutannya, dan sebagainya.
  • Hak cipta. Setelah naskah disetujui oleh editor untuk diterbitkan, penulis harus membuat pernyataan: Journal Publishing Agreement, atau Copyright Transfer, atau sebutan sejenis lainnya. Isi pernyataan itu perlu dicermati benar-benar karena menyangkut hak cipta. Misalnya, gambar, foto, grafik, tabel boleh dikopi oleh penulis untuk dimasukkan dalam buku ajar yang hendak ditulisnya.
  • Hak kepengarangan penulis. Sejalan dengan hak cipta yang diuraikan sebelumnya, hak kepengarangan penulis mengatur apa saja yang menjadi hak si penulis atas naskah yang sudah diterbitkan.
  • Open access. Jurnal menanyakan apakah penulis menghendaki naskahnya bersifat akses terbuka, yaitu dapat dibaca dan diunduh dengan bebas. Untuk keperluan ini ada biaya (fee) yang harus dibayar oleh penulis.
  • Bahasa dan layanan Bahasa. Jurnal menganjurkan agar naskah ditulis dalam bahasa Inggris yang baik, boleh British atau American style, asal tidak dicampuradukkan.
  • Pengiriman. Pengiriman naskah dan semua komunikasi dengan editor sebaiknya berlangsung lewat surel (email). Untuk jurnal tertentu, penulis perlu mendaftar untuk memperoleh username dan password.

Segera daftarkan diri Anda dalam Diklat Gratis Bersertifikat 40 JP “Membuat Publikasi Ilmiah ntuk Kenaikan Pangkat” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 15-18 februari 2022. Dapatkan dan nikmati fasilitas dan bonusnya!!

Sikalan klik disini untuk mendaftar diklat!

Klik disini untuk mendaftar diklat!

Klik disini untuk bergabung grup informasi diklat dan pelatihan guru!

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis