Contoh simposium di bidang pendidikan serta mengetahui langkah-langkahnya menjadi hal yang sangat penting diketahui. Pasalnya, kegiatan seperti ini juga penting untuk dilakukan oleh para guru yang banyak bersinggungan dengan dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan sendiri, pengalaman dan pengetahuan menjadi hal yang sangat berharga. Hal ini karena keduanya dapat dijadikan sebagai acuan orang lain untuk berkembang. Sehingga, akan sangat baik jika ada orang yang telah menjadi ahli di sebuah bidang, kemudian membagikannya kepada orang lain agar tercapai tujuan bersama.
Adapun yang bisa dibagikan kepada orang lain dapat berbentuk pengetahuan dan juga pengalaman. Dan untuk mewadahi hal tersebut, perlu diadakan yang namanya kegiatan-kegiatan seperti lokakarya, seminar, simposium, kolokium, dan yang lainnya.
Untuk kegiatan seminar dan lokakarya mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Namun apakah Anda sudah tahu apakah itu simposium dan cara pelaksanaannya?
Pengertian Simposium
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, simposium ini diartikan sebagai sebuah pertemuan yang menghadirkan beberapa pembicara, mereka akan mengemukakan pidato singkat terkait dengan topik atau permasalahan yang diangkat. Dalam artian, seluruh pemateri yang sudah diundang akan menyampaikan pidato pendek.
Siapa saja yang bisa menjadi pemateri dalam simposium? Jadi, pihak yang bisa dijadikan sebagai pemateri adalah seseorang yang memang sudah menguasai sebuah bidang tertentu, sesuai kebutuhan alias menyesuaikan tema.
Dalam kegiatan simposium ini, akan ada beberapa pihak yang terlibat seperti adanya peserta, moderator, penyanggah, dan juga pembicara. Masing-masing pihak memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang bertugas menyanggah pandangan dari pembicara kemudian menyampaikan materi, menyaksikan acara, mengajukan pertanyaan, sampai dengan memandu acara dari awal.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menguraikan dan memaparkan berbagai aspek yang berbeda mengenai sebuah masalah.
Kegiatan satu ini, tentu memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Yang menjadi kelebihannya adalah sifatnya yang fleksibel. Yakni, bisa saja dilakukan dalam kelompok besar, bisa juga dilakukan di kelompok yang kecil.
Durasi waktunya juga singkat. Meskipun demikian, para peserta tetap bisa maksimal mendapatkan informasi dan menambah variasi pengetahuan.
Sementara kekurangannya ialah pendapat para pembicara yang terbilang agak dibatasi karena mereka harus bergantian dalam menyampaikannya. Kemudian, kekurangan yang lainnya adalah kurang memacu interaksi di dalam kelompok. Dan yang terakhir adalah apabila ada perdebatan, maka biasanya moderator yang akan merasa kesulitan dalam mengontrol waktu.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simposium
1. Dibuka oleh moderator.
2. Moderator memperkenalkan para pembicara.
3. Pembicara berpidato.
4. Penyanggah menyampaikan sanggahannya.
5. Pembicara menjawab segala pertanyaan dan sanggahan.
6. Apabila ada penyimpangan topik pembicaraan, moderator harus meluruskannya kembali.
7. Peserta diberi kesempatan bertanya kepada pembicara.
8. Apabila waktu sudah habis, diskusi dianggap sudah selesai.
9. Moderator mengakhiri acara dengan membuat kesimpulan.
10. Tim perumus mengadakan pertemuan skala kecil untuk membahas dan mencetak hasilnya.
11. Cetakan hasil tersebut dibagikan pada para peserta dan pihak lain yang membutuhkan.
Contoh Simposium di Bidang Pendidikan
Nah, itulah contoh simposium di bidang pendidikan dan tata cara pelaksanaannya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!