Kenapa akhir pekan dijadikan hari libur? Ini Sejarahnya
Sebagian besar anak sekolah akan libur di akhir pekan. Beberapa jenis pekerjaan juga libur pada hari Sabtu dan Minggu. Namun, pernahnya bertanya-tanya, mengapa hari libur ada di akhir pekan?
Dikutip dari situs Wonderopolis, sebagian besar sejarah penentuan hari istirahat di akhir pekan bermula dari berbagai tradisi keagamaan.
Misalnya, umat Islam mengambil hari istirahat pada hari Jumat. Sementara itu, orang Yahudi merayakan hari istirahat pada hari Sabtu dan orang Kristen melakukannya pada hari Minggu.
Awal Mula Terbentuknya Konsep Akhir Pekan
Konsep akhir pekan atau weekend sebagai hari libur mulai terbentuk pada akhir era Revolusi Industri tahun 1800-an.
Pada masa itu, pabrik-pabrik besar yang memproduksi barang-barang konsumsi mulai mengubah ekonomi pertanian tradisional menjadi ekonomi industri.
Mereka cenderung tidak menyukai jam kerja tertentu karena terbiasa mengatur jadwal sendiri saat di pertanian. Pekerja yang terbiasa di pertanian juga tidak menyukai aturan banyak pemilik pabrik yang memaksa bekerja tujuh hari seminggu.
Munculnya Pemogokan Buruh
Akibat aturan bekerja penuh dalam seminggu, para pekerja kemudian mulai mengeluh dan meminta cuti bersama keluarga.
Keluhan ini akhirnya membesar menjadi pemogokan buruh terorganisir di seluruh Amerika Serikat. Saat ini, buruh menolak bekerja sebagai tanda peringatan kepada petinggi pabrik.
Selama pemogokan ini, ketegangan sering terjadi antara penegak hukum dan pengunjuk rasa yang menyebabkan beberapa orang terluka bahkan kehilangan nyawa.
Adapun cuti yang mudah didapatkan bagi buruh adalah cuti untuk beribadah pada hari Minggu. Sebab, merayakan hari Minggu sebagai hari istirahat diartikan sebagai bentuk mempertahankan tradisi Kristen.
Namun karena banyaknya imigran Yahudi pada akhir 1800-an, pemilik pabrik kemudian juga memiliki banyak pekerja yang menginginkan hari Sabtu sebagai hari libur.
Libur Akhir Pekan Dimulai Tahun 1900-1an
Seiring berjalannya waktu, pemilik pabrik akhirnya menyadari bahwa akan lebih efisien untuk membiarkan pekerja libur pada hari Sabtu dan Minggu.
Seorang pemilik pabrik mobil terkemuka, Henry Ford, memiliki peran besar dalam penentuan libur di akhir pekan. Mulai awal tahun 1900-an, Ford mulai memberi pekerja pabrik Ford Motor Company libur di akhir pekan selama dua hari, seperti dikutip dari History.
Ford melakukan ini karena beliau menyadari bahwa pekerjanya sendiri adalah beberapa pelanggan terbaiknya.
Jika beliau ingin menjual lebih banyak mobil, maka beliau perlu memutuskan bahwa pekerjanya memutuskan waktu istirahat untuk dapat mengemudi dan menikmatinya.
Jadi bisa dikatakan, proses penentuan hari libur di akhir pekan merupakan hasil dari gerakan buruh, termasuk serikat buruh, yang ada di akhir 1800-an.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar member e-Guru.id ? Hubungi wa.me/6285869433931 (Admin Ayu)
(Eva/law)
Halaman : 1 2