Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam bidang tertentu dengan disusun dengan metode tertentu dengan sistematika penulisan dan menggunakan tata bahasa yang baik, serta isi tulisan yang dapat dipertanggungjawbakan kebenaran atau keilmiahannya.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat untuk memecahkan permasalahan dengan menggunakan landasan teori dan metode – metode ilmiah.
Biasanya karya ilmiah berisi tentang data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah harus dilakukan dengan runtut dan sistematis.
Untuk dapat meningkatkan kreativitaas dan inovasi pada guru maka dilaksanakan lomba dengan karya tulis ilmiah inovasi belajar. Inovasi belajar merupakan wadah kompetisi inovasi pembelajaran bagi guru pada strategi, pendekatan, model, metode, teknik, dan juga media pembelajaran.
Dengan membuat KTI Inobel, guru dapat mengikuti lomba seperti lomba guru, pengawas, kepsek berprestasi dan juga dapat digunakan sebagai bahan Naik Pangkat.
KTI Inobel tentu dianggap penting karena KTI Inobel adalah salah satu syarat intuk mengikuti lomba tenaga pendidik berprestasi. Selain itu juga menjadi syarat mutlak bagi guru, kepala sekolah ataupun pengawas sekolah untuk kenaikan golongan
Karya Tulis Inovasi Pembelajaran merukapan karya tulis yang berasal dari karya inovatif dengan dibuat atau dikembangkan oleh peserta lomba KTI Inovasi Pembelajaran.
Karya inovasi adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi dan juga penemuan baru yang menjadi bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni
Guru diwajibkan untuk membuat karya ilmiah yang mana nanti hasilnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi guru itu sendiri.
Karya Tulis Ilmiah memiliki beberapa jenis yaitu Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian, Karya Tulis Ilmiah Hasil Gagasan Ilmiah, Karya Tulis Ilmiah Hasil Terjemahan/Saduran, dan Karya Tulis Ilmiah Prasaran/Ulasan Ilmiah pada forum ilmiah.
Berikut terdapat struktur dari pembuatan karya ilmiah yang mana biasanya memiliki tiga bagian diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini, berisi tentang dasar – dasar penelitian ilmiah tersebut dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah tersebut.
2. Isi dan Pembahasan
Pada bagian isi dan pembahasan ini biasanya terdiri dari satu bab atau lebih. Dimana jumlah bab bergantung pada seberapa pelik pembedahaannya dan pembahasan dari bahan penelitian.
3. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis.
Berikut terdapat beberapa ciri – ciri dari karya ilmiah yang perlu dipahami yaitu :
- Reproduktif
Reproduktif dalam karya ilmiah berarti karya ilmiah ditulis oleh peniliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan.
- Tidak Ambigu
Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman yang detail dan tidak dikemas dengan bahasa yang membingungkan.
- Tidak Emotif
Karya ilmiah ditulis dengan tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Hal terebut karena karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.
- Menggunakan Bahasa Baku
Dalam menulis karya ilmiah harus menggunakan bahasa baku agar mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Penggunaan dari bahasa baku meliputi setiap aspek penulisannya, mulai dari penulisan sumber, teori, sampai dengan penulisan kesumpulan.
- Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah – istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal tersebut bertujuan untuk menunjukan bahwa penelitian atau penulisannya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam penlitian.
- Bersifat Dekoratif
Penulis karya ilmiah harus dapat menggunakan istilah atau kata yang memiliki saru makna. Rasional artinya penilis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penilitian.
- Terdapat Kohesi
Dalam hal ini karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward yang berarti tidak bertele – tele atau tepat sasaran.
- Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif karena tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Selain itu juga karya ilmiah harus menunjukkan fakta – fakta dan data – data dari hasil analisisnya.
- Menggunakan Kalimat Efektif
Penulisan karya ilmiah harus dilakukan dengan menggunakan kalimat yang efektif. Hal tersebut bertujuan agar pembaca tidak bingung atau pusing dengan penggunaan kalimat yang berulang atau berputar – putar.
Terdapat 5 macam Karya Tulis Ilmiah yang dapat dilaukan oleh guru yaitu sebagai berikut :
- Penelitian Kuantitatif Uji Hipotesis, pada penelitian ini menyajikan Data Kuantitatif (Data Angka) seperti pada Skripsi maupun Thesis pada umumnya.
- Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada penelitian ini memiliki ciri utama adanya Indikator Keberhasilan dan Desain Penelitian berjenjang dari kegiatan pengamatan awal identifikasi masalah, kegiatan Siklus 1 dan seterusnya hingga Indikator Keberhasilan tercapai atau terlampaui.
- Penelitian Pengembangan Model, ciri utama memiliki Desain Pengembangan Model dilampiri Contoh Pengembangan Instrrumen
- Penelitian Kualitatif, memiliki karakteristik adanya Kriteria Keabsahan Data (Deskriptif Kualitatif).
- Best Practices, pada Bab Pembahasan memuat analisis permasalahan berdasarkan kajian pustaka dan didukung oleh data empiris di satuan pendidikan.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang berupa karya inovatif, terdiri atas empat kelompok, yakni:
- Menemukan teknologi tepat guna
Karya teknologi tepat guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/pengembangan/percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya.
2. Menemukan/menciptakan karya seni Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna transendental baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
3. Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum merupakan jenis ketiga dari karya inovatif. Macamnya berupa membuat alat pelajaran, membuat alat peraga, dan membuat alat praktikum. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah pada umumnya. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Adapun alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya.
4. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya Karya inovasi lainnya adalah mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal ini diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi. Dengan demikian jika guru melakukan kegiatan tersebut namun penyelenggaranya instansi tingkat kabupaten belum dihargai dengan angka kredit.
Dapatkan produk dari Guru Juara “3 in 1 Step By Step Menyusun KTI Inobel” Eksklusif Hari ini Diskon 70%.
Dari harga normal Rp 349.000, sekarang Anda hanya perlu membayar sebesar Rp 104.700 saja.
Tunggu apalagi, pesan sekarang juga melalui https://bit.ly/PemesananEbookKTI70
Penulis : Eka Susiyanti