Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Dan potensi di dalam diri anak tidak dapat terbentuk secara tiba-tiba, namun orang tua memiliki peran besar dalam mengembangkan dan memaksimalkan potensi anak tersebut.
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Tak ada satu orang tua pun di dunia ini menginginkan anaknya mengalami sebuah kegagalan ketika ia dewasa. Hal itulah yang terkadang membuat orang tua mendidik anak dengan ‘keras’ dan hanya melihat dari satu sudut pandang saja. Untuk menjaga anak tetap baik, misalnya, orang tua mungkin akan melakukan pembatasan kepada anak agar harapan mereka pada anak kelak di kemudian hari dapat terwujud.
Namun tanpa disadari, pembatasan yang dilakukan secara berlebihan bisa membatasi anak dalam mengembangkan bakat serta karakter yang asli dalam diri anak tersebut.
Lalu bagaimana cara mendidik agar anak mampu mengembangkan potensi terbaiknya?
Berikan Kepercayaan kepada Anak untuk Melakukan Sesuatu
Pada masa-masa tertentu, rasa ingin tahu anak sangat tinggi. Ia ingin mencoba segala sesuatu yang ia lihat atau yang ia dengar. Pada masa ini, orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan apa yang ingin dicoba dengan tetap mendapat pengawasan dari orang tua.
Jika orang tua bisa menjadi pendengar yang baik, maka si anak akan menyampaikan apa yang ingin ia lakukan. Pada saat itulah orang tua bisa memberikan pemahaman kepada anak bahwa apa yang ingin dilakukan oleh anak; baik atau tidak.
Jika itu baik, dukung anak untuk melakukannya dengan tetap adanya bimbingan. Misalnya saja ketika anak ingin mencoba membuat telur goreng. Sebagai orang tua pasti tahu bahwa hal tersebut dapat berbahaya bagi anak karena harus menyalakan kompor dan juga berhadapan dengan minyak panas. Kalau orang tua bisa memberi kepercayan kepada anak untuk melakukan itu, maka orang tua harus menyempatkan diri untuk mendampingi anak sambil memberikan penjelasan terkait cara menghidupkan kompor atau menggoreng yang benar dan aman.
Dari penyampaian seperti itulah anak akan mendapat pemahaman. Ketika orang tua sudah memberikan kepercayaan kepada anak, maka ia akan berani mencoba untuk melakukan sesuatu tanpa merasa takut mengalami kegagalan. Keberanian inilah yang akan menjadi bekal bagi anak kelak ketika anak sudah dewasa.
Berikan Kesempatan kepada Anak untuk Menentukan Pilihannya
Mengambil sebuah keputusan sendiri adalah sebuah tantangan. Pengambilan sebuah keputusan tidak bisa dilakukan secara spontan tanpa adanya sebuah pertimbangan. Pengambilan keputusan sendiri bisa dilatih dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihannya sendiri.
Jika orang tua mendukung anak untuk menentukan pilihannya sendiri, rasa percaya diri anak akan muncul dengan sendirinya. Anak merasa memiliki hak untuk menentukan sesuatu. Hal sederhana yang bisa dilakukan orang, contohnya: ketika anak menentukan pilihan warna yang ia suka, orang tua hendaknya tidak membantah bahwa putih itu lebih menarik daripada merah.
Hal ini akan membuat anak menjadi merasa berharga karena ia bisa menentukan pilihannya sendiri. Jadi, dengan menerima pilihan sederhana dari anak merupakan cara yang mudah untuk mengakui dan menghargai anak. Dengan membebaskan anak untuk menentukan suatu pilihan, juga menjadi salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengasah kreativitas dan kemandirian anak.
Dengan membiarkan anak menentukan pilihannya, dan ketika pilihan memberikan hasil yang diinginkan, itu artinya ia terampil dalam hal problem solving. Anak yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri juga akan lebih mampu menerima tantangan, sehingga reaksinya dalam menghadapi kesulitan juga lebih baik dan bisa menghindari keputusan-keputusan yang negatif.
Buat Anak Memberikan Alasan atas Apa yang Menjadi Pilihannya
Mampu menentukan pilihan menunjukkan seorang anak memiliki sebuah komitmen. Kemampuan untuk menentukan sebuah keputusan juga harus didasari adanya sebuah alasan. Ketika anak tahu mengapa dia lebih memilih sarapan roti bakar, itu artinya anak sudah tahu dasar dalam menentukan sikap. Dasar dalam menentukan sikap akan mendukung anak untuk menjadi orang yang bertanggung jawab.
Beri Kesempatan kepada Anak untuk Menjadi Dirinya Sendiri
Keinginan orang tua terkadang tak sejalan dengan keinginan anak. Orang tua harus menyadari bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Ketika seorang anak memiliki kemampuan lebih dalam bidang seni, hendaknya itulah yang perlu dukung untuk dikembangkan. Ketika anak bisa menjadi dirinya sendiri, di sanalah anak bisa mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Apalagi ditambah dengan dukungan orang tua.
Ditulis oleh Ni Putu Amirah, S.Pd.