Kehadiran era digital seolah menjadi pisau bermata dua, ia dapat mempermudah manusia dalam mengerjakan tugas namun dapat juga menghambat terlaksananya pelaksanaan tugas. Pada peserta didik, kehadiran gadget sebagai perangkat digital sering kali menjadi kekhawatiran para orang tua. Beberapa orang tua bahkan memberikan batasan waktu untuk anaknya bermain gadget, karena dikhawatirkan menyebabkan anak menjadi kecanduan bermain gadget dan malas untuk belajar.
Kondisi tersebut memang banyak terjadi di kalangan peserta didik. Terutama di masa pemulihan pandemi, ketika jadwal masuk sekolah tidak seperti biasanya, anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Sehingga tanpa adanya motivasi belajar yang kuat, tentu anak tersebut akan terus bermain gadget sampai larut. Nah, dari permasalahan tersebut mengapa tidak kita memanfaatkan perangkat digital tersebut sebagai pendorong motivasi dan minat belajar siswa?
Untuk memotivasi minat belajar siswa di era digital dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dari segi media pembelajaran. Ketika guru memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada siswa, guru dapat memasukkan PR tersebut ke dalam program aplikasi atau platform yang menarik. Misalnya, untuk tugas membuat puisi, guru dapat mengarahkan siswa untuk menulis puisi di media sosial. Sehingga media sosial siswa bukan hanya untuk hiburan, namun juga dapat bersifat edukatif.
Kedua, dari segi metode belajar, apabila memang peserta didik lebih senang untuk membaca lewat handphone dari pada buku cetak, maka biarkanlah siswa tersebut mengeksplorasi metode membacanya secara bebas. Namun kebebasan itu tentu perlu ada batasan dan arahan. Guru dapat mengarahkan siswa untuk mendownload aplikasi pembaca PDF lalu mengirimkan buku-buku bacaan kepada siswa, kemudian mengetes pemahaman siswa dari bahan yang telah dibaca.
Metode belajar dengan memindahkan buku cetak ke dalam buku digital juga bisa anda terapkan untuk menulis catatan. Jika membuat catatan di buku tulis terkesan kurang menarik minat belajar siswa, sesekali guru juga dapat membiarkan siswa untuk membuat catatan melalui aplikasi digital kemudian mengumpulkan hasil catatannya untuk dicek. Pastikan juga peserta didik memiliki memori penyimpanan yang cukup sehingga semua hasil belajarnya tidak hilang dan dapat digunakan ketika menjelang ujian.
Cara berikutnya adalah dengan mengetahui apa sebenarnya minat dan bakat para peserta didik. Sebab ketika guru mengetahui dan memahami apa minat dan bakat peserta didik, tentu kegiatan pembelajaran akan lebih terarah dan menyenangkan. Tes minat dan bakat memang biasanya memakan biaya yang mahal. Namun, di era digital seperti saat ini tes minat bakat dapat dilakukan dengan lebih mudah dan hemat biaya.
Nah, jika anda ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana penggunaan tes bakat digital sebagai strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, anda dapat mengikuti diklat dan pendampingan dari e.Guru.id`. Diklat dan pendampingan ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 19 Oktober 2021. Untuk informasi lebih lengkapnya, lihat poster di bawah ini.
Daftar Diklat “Strategi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Tes Bakat Digital” klik link INI.
Info lebih lanjut hubungi: 085869433931 (WhatsApp)