Oleh AP. Eka Wahyu Suryadi, S.Pd.
Guru di SDN JOMBLANG 03, Semarang.
Saya adalah guru di SDN Jombang 03 yang terletak di pinggiran kota Semarang, tepatnya di Jalan Gunungsari, Kecamatan Candi Sari. Di kelas saya, banyak anak yang masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.
Untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak, salah satu terosan baru yang saya gunakan dalam mengajar adalah media YouTube. Selain itu ada beberapa media pembelajaran yang lain—yang sederhana dan menarik buat anak-anak kelas rendah .
Pada dasarnya, YouTube merupakan sebuah platform yang dapat digunakan untuk berbagi video. Anak-anak dapat menikmati berbagai video klip yang diunggah oleh berbagai pihak atau pengguna platform tersebut.
Di SDN Jomblang 03, saya mencoba menerapkan pembelajaran berbasis YouTube. Pertama-tama yang saya lakukan adalah membuka konten YouTube yang berkaitan dengan pelajaran. Dengan cara ini terbukti anak-anak tampak antusias belajar membaca secara spontan. Setelah itu saya pompa terus dengan semangat yang tinggi. Dan terbukti, semua anak lama-kelamaan bisa membaca dan menyerap ilmunya dari media tersebut.
Kelebihan YouTube sebagai media belajar bagi anak didik adalah mudah diakses. Dan sebagai media pembelajaran, banyak sekali konten yang menarik, sumber pembelajaran yang beragam, dan biayanya pun relatif terjangkau.
Namun YouTube juga memiliki banyak kekurangan sebagai media belajar jika tanpa pengawasan dari orang dewasa atau guru. Pasalnya, banyak juga konten yang berpotensi menyesatkan dan tidak berkaitan dengan pendidikan anak.
Selain dari YouTube, untuk mengajar materi Matematika misalnya, saya menggunakan berbagai alat peraga. Salah satunya adalah media corong yang dapat membantu siswa untuk perkalian dasar. Caranya cukup sederhana; untuk membuatnya cukup dengan kardus yang dilobangi dan di atasnya diberi botol kecil. Anak-anak diminta untuk memasukan biji sesuai kebutuhan. Dengan demikian, maka anak bisa berpikir cepat untuk memecahkan masalah perkalian
Kemudian untuk mengatasi anak-anak yang masih lambat membaca, saya menggunakan kartu huruf. Cara membuatnya bisa melibatkan anak dengan cara membuat potongan kertas persegi dan menulis huruf vokal atau konsonan. Kemudian anak menyusunnya dan menjadikan sebuah kata tertentu. Dengan demikian, maka anak akan cepat menguasai kata dan kalimat.
Guru harus bisa membimbing dan memberi motivasi. Dari belajar membaca per huruf di lanjut ke per kata, kemudian dilanjut per kalimat. Walau kadang anak menangis dan gaduh, guru harus bisa membimbing secara khusus.
Ketika anak sudah lancar membaca, dapat dilanjutkan dengan menulis sederhana yang dapat dimulai dengan belajar cara pegang pensil; menulis huruf sehingga anak tidak merasa tertekan tapi senang.
Untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan siswa, saya juga pernah mengadakan pembuatan es krim sederhana dari bahan yang murah dan alat-alat yang sederhana pula. Caranya ambil blek bekas yang diberi es batu dan susu. Kemudian letakkan pada baskom besar yang sudah berisi es batu dan garam. Lalu putar-putar hingga menjadi es krim. Setelah es krim jadi, dapat dibagikan untuk anak-anak.
Selain meningkatkan keterampilan, cara di atas juga bisa sebagai sarana belajar perhitungan satuan berat secara langsung. Sehingga bisa menambah ilmu buat anak.
Di SDN Jomblang 03, juga ada beberapa murid yang mempunyai kebutuhan khusus. Salah satunya tidak punya jari tangan kiri dari bayi cara pembelajaran berbeda harus sabar dan kontinyu,
Dan untuk anak yang mempunyai kelebihan intelegensi, saya sering kelompokan dengan cara belajar model game. Yang paling tinggi mendapatkan skor diberikan reward sederhana. Anak pun lebih tertantang untuk mengerjakan soal lebih cepat.
Itulah keseruan belajar di kelas 3 SDN Jomblang 03 menggunakan media pembelajaran sederhana yang pernah saya buat. Semoga dapat memberikan inspirasi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Penulis : AP. Eka Wahyu Suryadi, S.Pd.
Editor : Moh. Haris Suhud, S.S.