Jika melihat anak mengalami kesulitan bangun tidur di pagi hari, maka ibu harus mengetahui penyebabnya; apakah pada siang hari si anak kelelahan atau mengalami masalah hidupnya; atau si anak di waktu malam begadang. Agar ibu tidak kesulitan membangun anak dan mereka mudah dibangunkan di pagi hari, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang akan dibahas di bawah ini:
Disiplinkan Waktu Tidur Setiap Hari
Selama anak masih dalam genggaman pengasuhan orang tua, maka anak selalu ingin diperhatikan dan meminta perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua tersebut, biasanya kepada ibunya. Ingatkan selalu pada anak bahwa pukul 09.00 malam adalah waktu untuk tidur agar. Esok pagi anak mesti bangun agar tidak terlambat berangkat sekolah dan badan menjadi segar.
Membuat Jadwal Bersama
Buatlah jadwal tidur bersama anak dan menjadi kesepakatan bersama, yaitu tidur siang dan tidur malam. Usahakan jangan menunggu anak menguap atau mengusap air mata dulu untuk berangkat tidur.
Dan jika orang tua melihat tanda-tanda tersebut pada anak, orang tua harus segera mengajak anak untuk tidur.
Ajarkan Anak Mengatur Jam Alarm untuk Bangun Pagi
Saat mengajak anak memasang alarm, ibu menyampaikan dan mengajarkan anak untuk bertanggung jawab terhadap waktu. Sehingga ibu tidak lagi pusing membangunkan dan si anak tidak lagi ketergantungan pada ibu untuk membangunkannya di waktu pagi.
Ibu dapat mengajar memasang alarm sesuai waktu yang sudah disepakati bersama-sama, termasuk juga pemilihan nada dering atau nada musik yang disenangi anak.
Dengan cara ini biasanya anak akan mudah terbangun dan bergegas bangun tidur. Alarm bisa menjadi senjata andalan buat membangunkan anak di pagi hari dan menjadikannya terbiasa.
Orang Tua Membantu Mengantarkan Tidur Anak
Berikan sugesti pada anak setiap anak menjelang tidur. Bisikan sugesti itu saat anak sedang proses tidur atau matanya sudah mulai sayup-sayup, badannya sudah mulai lemah.
Pada kondisi seperti itu anak sedang berada di tengah-tengah alam bawah sadar. Dan itu merupakan waktu yang tepat untuk memberikan sugesti.
“Nak besok pagi Adik/Kakak bangun jam 6 pagi ya, biar bisa sekolah dan tidak buru-buru dalam persiapan masuk sekolah dan tidak telat, ya!”
Kata-kata ibu seperti itu akan terekam di alam bawah sadar anak sehingga anak akan bangun pagi sendiri tanpa harus ngomel-ngomel, lempar teraikan bak perang dunia ke-3.
Bangunkan Si Kecil dengan Cara yang Menyenangkan
Jika sudah menggunakan alarm namun anak juga belum terbangun, penting bagi ibu untuk membangunkan anak dengan cara-cara yang menyenangkan. Misalnya, memberikan sentuhan pada tubuhnya atau elus punggungnya, buka tirai gorden agar anak tahu dan melihat sinar matahari bahwa di luar sana sudah siang.
Cobalah juga tidur di sampingnya dengan meletakkan pipi ibu di sebelahnya sambil memberikan sentuhan lembut di badannya dan bacakan do’a bangun tidur. Lakukan hal ini dengan kesabaran hingga si anak meresponnya,
Hindari berteriak atau marah-marah, menarik selimut secara paksa, menyiram atau menyemprotkan air di muka anak. Biasanya anak jika diperlakukan dengan kasar dan ada unsur paksaan justru anak tidak mau bangun dan ngambek kepanjangan. Jika anak sudah demikian, orang tua yang akan menjadi bingung dan senewen sendiri.
Disiplinkan Jadwal Tidur Baik di Hari Libur maupun Sekolah
Tetapkan jadwal tidur yang telah disepakati bersama. Ajarkan komitmen terhadap jadwal tersebut baik saat libur maupun sekolah. Jika si anak melanggar waktu jadwal yang telah ditetapkan, ibu wajib mengingatkannya. Semua ini untuk membantu dan mengajarkan serta membiasakan anak untuk berdisiplin dan komitmen atas kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Sampaikan Konsekuensi Jika Terlambat Bangun
Ibu harus mengajarkan tentang konsekuensi yang harus diterima jika si anak melanggar atau melalaikan waktu jam bangun tidur. Jika bangun tidur terlambat, konsekuensinya adalah terlambat masuk sekolah. Jika terlambat masuk sekolah, konsekuensinya adalah tidak boleh masuk sekolah dan pintu gerbang sekolah ditutup. Jika ini berulang-ulang maka anak akan ketinggalan belajar di sekolah.
Jika terlambat mengikuti pelajaran di sekolah, konsekuensinya adalah nilai rapor yang jelek. Jika nilai rapor jelek, konsekuensinya bisa jadi tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah. Jika tidak lulus sekolah, konsekuensinya adalah usia belajar terganggu. Akhirnya menjadi malu karena sudah merasa sudah tua tapi masih di kelas level rendah.
Membangun anak di pagi hari memang tidak mudah. Orang tua perlu ekstra sabar dan berhati-hati menghadapi si anak. Jika tidak, anak justru ngambek dan marah-marah.
Secara perlahan, mintalah pada anak untuk tidak terlalu bergantung pada ibu untuk bangun tidur di pagi hari. Ajarkan si anak tersebut untuk bisa mendengar jam alarm yang telah diatur sebelum tidur.
Selalu ingatkan bahwa bangun tidur tepat waktu akan berbuah hasil yang manis untuk mendapatkan rezeki sehat, dipermudah segala urusannya, dan untuk hidup yang menyenangkan.
Ditulis oleh: Sri Wuryanti, S.Sos. MPS.Sp (Pusdiklat Kesos Kemensos RI)