Oleh Syaiful Rahman, S.Pd., Gr.
Guru di SMKN 1 Pebayuran Kab. Bekasi, Jawa Barat
Siswa dan guru kini sudah terbiasa belajar dari rumah dengan menggunakan media berupa gawai dan laptop. Meskipun masih banyak terjadi kendala selama pembelajaran daring, namun semuanya kini sudah dapat lebih mudah diatasi saat siswa menghadiri pembelajaran tatap muka. Interaksi siswa dengan guru maupun antar sesama siswa dapat lebih mudah diamati dan penilaian aspek sikap/afektif serta aspek keterampilan/psikomotor pun lebih mudah dilaksanakan.
Banyak guru yang kesulitan saat memulai pembelajaran daring sehingga tidak memberanikan diri untuk berinovasi. Padahal saat ini, beberapa aplikasi pembelajaran daring, seperti Google Classroom, Quizzes, maupun aplikasi pertemuan virtual, seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan Webex masih dapat digunakan selama guru melakukan pembelajaran daring. Tentu saja dengan aplikasi-aplikasi tersebut, masih banyak perilaku siswa yang sulit diamati. Namun demikian, motivasi belajar, kemandirian belajar, pemahaman konsep, dan hasil belajar secara daring dapat dijadikan bahan referensi oleh guru untuk memperbaiki rencana pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran jarak jauh bisa mencapai hasil yang diharapkan dengan menerapkan aktivitas-aktivitas berupa umpan balik pengerjaan tugas, diskusi kelompok, dan refleksi proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa saat daring.
Menghadapi revolusi industri 4.0 ini, guru harus mampu mengubah paradigma berpikir dan keterbukaan berpikir, penguatan 4C skill (collaboration, communication, creativity dan critical thinking), mengembangkan hidden skill yaitu karakter, kemampuan beradaptasi, menumbuhkan rasa ingin tahu dan kegigihan dalam menghadapi masalah, menerapkan pembelajaran kontekstual untuk menguak konsep, fakta dan fenomena serta menerapkan budaya literasi kepada para siswa.
Selanjutnya, apa saja yang bisa guru lakukan dalam pembelajaran?
Jawaban dari pertanyaan ini kembali lagi kepada masing-masing guru yang melaksanakan pembelajaran. Guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan bagi siswa sehingga materi yang diberikan dapat dipahami oleh siswa dan meningkatkan hasil belajar maupun aspek lain yang diharapkan.
Guru dapat menerapkan berbagai asesmen dalam pembelajaran yang menerapkan blended learning mode, yakni berupa pemberian tugas (proyek), entry jurnal, tes dan forum diskusi (Winarti, 2021 :26). Tugas (proyek) mencakup instruksi tertulis yang detail, tetapi cukup ringkas, penilaian sikap, dan keterampilan. Aplikasi daring yang dapat digunakan untuk pemberian tugas yaitu Google Form, Whatsapp, Google Classroom, maupun video praktikum. Tes tetap dibutuhkan sebagai evaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui oleh siswa.
Guru tak dapat mengawasi bagaimana siswa mengerjakan tes di rumah, sehingga diperlukan penyesuaian peraturan ujian, pembatasan waktu dan tes lisan secara tatap muka. Aplikasi daring yang dapat digunakan untuk tes yaitu Google Form, Whatsapp, Google Classroom, Edmodo, Nearpod, dan Mentimeter.
Bila tugas dan tes berfungsi sebagai sumber evaluasi, lain halnya dengan entry jurnal yang dilakukan secara periodik dapat dilakukan sebagai sumber asesmen. Aplikasi daring yang dapat digunakan untuk entry jurnal misalnya Google Form, Whatsapp dan lembar kerja daring. Upaya untuk mengatasi kesulitan pembelajaran yang terpisah jarak adalah dapat melalui forum diskusi, baik melalui aplikasi chatting seperti Whatsapp, maupun pertemuan virtual seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan Webex. Berbagai aplikasi penunjang blended learning mode tersebut cukup mampu mengoptimalkan pembelajaran daring yang diikuti dengan tatap muka di kelas.
Pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan membatasi pembelajaran pada materi esensial melalui metode simulasi, demonstrasi, refleksi dan praktik atau membahas tugas-tugas yang belum dipahami siswa pada saat pembelajaran jarak jauh. Saat siswa belajar secara tatap muka, guru dapat mengamati dan menilai variabel lain yang belum bisa diamati secara daring, seperti sikap dan hasil belajar praktik/psikomotorik. Pemberian tugas mandiri atau kelompok dan praktik berbasis problem solving atau project based learning juga dapat diterapkan.
Selanjutnya untuk menunjang berlangsungnya pembelajaran jarak jauh secara maksimal, maka diperlukan pelibatan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat terwujud sesuai harapan. Begitu pun dengan motivasi, hasil belajar dan kreativitas siswa yang dapat selalu ditingkatkan. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.