Ciri-Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi, Guru Wajib Tahu!

- Editor

Senin, 27 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan yang berbeda untuk belajar secara efektif sesuai dengan karakteristik individu mereka. Dalam metode ini, guru akan memperhatikan perbedaan individu siswa dalam kelas dan merancang pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa secara individual.

Penggunaan metode ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan hasil belajar siswa, serta membantu mengatasi kesenjangan belajar dan kurangnya motivasi dalam belajar.Perwujudan dari upaya penerapan kurikulum fleksibel sebagai upaya wujud merdeka belajar adalah dengan adanya pengembangan pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan satu cara utuk guru dapat memenuhi kebutuhan setiap peserta didik. Penerapan pembelajaran ini harapannya mampu meningkatkan kemamuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi menjadi sebuah indikator dari terciptanya pembelajaran tersebut. Association for Supervision and Curriculum Development (2011) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut,

  1. Bersifat Proaktif

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu mengerti betuk kondisi dari para siswanya. Sehingga perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran memang telah mewadahi hal-hal yang menjadi need assesment siswa.

Sikap yang proaktif ini diperlukan agar guru tidak menyesuaikan pembelajaran dengan peserta didik sebagai reaksi dari evaluasi ketidakberhasilan pelajaran sebelumnya. Perncanaan yang matang inilah menjadi poin awal dalam penerapan pembelajaran berdeferensiasi.

  1. Menekankan kualitas daripada kuantitas

Pemberian tugas kepada siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Kuantitas dari tugas yang diberikan harapannya tidak menjadi sebuah hal yang utama. Dibandingkan dengan fokus terhadap berapa banyak tugas yang diberikan, lebih baik guru berfokus pada pemberian tugas ataupun project dengan substansi dan output yang berkualitas baik.

Halaman berikutnya

3. Berakar pada asesmen

Berita Terkait

Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024
Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru
Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025
Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan
Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Persiapan Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2024, Simak Kisi- Kisi Lengkap Sesuai SK Tahun 2024
Berita ini 567 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 07:20 WIB

Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024

Senin, 25 November 2024 - 11:28 WIB

Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru

Selasa, 19 November 2024 - 10:37 WIB

Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025

Sabtu, 16 November 2024 - 11:45 WIB

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024

Sabtu, 16 November 2024 - 10:52 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis