Asessmen Diagnostik – Pembelajaran asessmen menjadi komponen utama yang tidak boleh untuk ditinggalkan di dalam sekolah. Asessmen diagnostik digunakan untuk melakukan penilaian secara spesifik yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan yang ada pada diri siswa, kompetensi, dan kekuatan.
Assesmen diagnostik ada karena dilatarbelakangi oleh berbagai macam hal, diantaranya yaitu:
- Kemampuan atau learning loss siswa mengalami penurunan
- Tujuan pembelajaran yang tidak dapat tercapai
- Angka penurunan sekolah yang dapat meningkat
- Terdapat adanya perbedaan akses dan pendukung lainnya yang dimiliki oleh para siswa misalnya saja perbedaan koneksi internet antara kelompok siswa yang mampu dan kurang mampu, dan ketersediaan pada materi, sehingga hal ini menyebabkan kesenjangan kompetensi
- Para siswa terkena gangguan pada psikologi dan emosinya karena pembelajaran yang berlangsung secara daring dan kondisi sosial ekonomi
Untuk mengatasi berbagai macam persoalan diatas maka dikembangkanlah assesmen diagnostik ini dengan tujuan sebagai berikut:
- Melakukan identifikasi antara siswa yang belum paham, setengah paham dan sudah paham terhadap pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
- Melakukan pemetaan terhadap kemampuan pada diri masing-masing siswa di kelas dengan cepat
Sebagai contohnya saja ketika guru mengalami kesusahan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam pemahaman materi, maka dengan menggunakan assesmen diagnostik guru dapat mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa. Baik itu siswa yang masih belum paham atau tertinggal materi dan tidak memenuhi target dari guru. Sehingga guru dapat dengan segera memberikan perlakuan baik itu berupa penyesuaian strategi dalam mengajar, pendampingan guru dalam belajar secara afirmatif atau bahan ajar.
Terdapat dua jenis dalam assesmen diagnostik yaitu assesmen kognitif dan assesmen non kognitif. Assesmen kognitif bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap capaian kompetensi siswa, memberikan tambahan materi pelajaran untuk siswa yang nilainya tidak memenuhi rata-rata, dan juga memberikan pelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi siswa. Sementara itu assesmen non kognitif memiliki tujuan untuk mengetahui dan memahamai kondisi siswa secara sosial emosi dan kesjehteraan psikologi, gaya siswa dalam belajar, pergaulan, kegiatan selama belajar di rumah dan juga kondisi keluarga pada siswa.
Halaman Selanjutnya
Asessmen diagnostik tidak hanya menjadi tanggung jawab
Halaman : 1 2 Selanjutnya