Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memungkinkan setiap siswa belajar dengan cara yang unik dan efektif. Proses ini dimulai dengan asesmen yang menyeluruh tentang kesiapan, minat, dan preferensi belajar siswa.
Asesmen memungkinkan guru untuk menyesuaikan lingkungan belajar, strategi pembelajaran, dan penilaian agar sesuai dengan kebutuhan individu setiap siswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana asesmen dapat membantu dalam mendorong efektivitas pembelajaran dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi.
Asesmen adalah proses pengumpulan, pencatatan, interpretasi, penggunaan, dan komunikasi informasi yang sedang berlangsung tentang kemajuan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, konsep, keterampilan, dan sikap. Ada empat tujuan utama asesmen yaitu, sumatif, formatif, diagnostik, dan evaluatif.
Asesmen sumatif berkaitan dengan ujian dan tes dan memberikan ringkasan pencapaian siswa. Sementara itu, asesmen formatif adalah jenis penilaian yang lebih sering dikaitkan dengan kelas dan melibatkan penggunaan seluruh proses penilaian untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan pembelajarannya sehingga dia dapat belajar lebih efektif.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus menggunakan asesmen untuk pembelajaran dan asesmen sebagai pembelajaran. Asesmen untuk pembelajaran dirancang untuk memberikan informasi kepada guru dalam menyesuaikan dan mendiferensiasi kegiatan belajar mengajar. Dibutuhkan desain pembelajaran yang hati-hati dari guru sehingga mereka menggunakan informasi yang dihasilkan untuk menentukan apa, bagaimana, kapan, siswa mengetahui sesuai dan menerapkannya dalam pembelajaran.
Asesmen sebagai pembelajaran adalah proses mengembangkan dan mendukung metakognisi, yaitu berpikir tentang cara berpikir. Asesmen sebagai pembelajaran menekankan pada peran siswa sebagai konektor kritis antara asesmen dan pembelajaran. Siswa memonitor belajarnya sendiri dan guru membantu siswa mengembangkan, melatih, menganalisis secara kritis, dan merefleksi pekerjaannya sendiri secara nyaman. Jika siswa diajarkan bagaimana menilai sendiri dan diberikan kesempatan untuk menilai diri sendiri, mereka belajar mengelola dan mendukung pembelajaran mereka sendiri.
Ada dua instrumen yang digunakan untuk memfasilitasi perencanaan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu profil kelas dan profil siswa. Profil kelas dan siswa dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi guru dalam perencanaan pembelajaran berdiferensiasi.
1. Profil Kelas
Dalam profil kelas, guru dapat mencatat informasi tentang kebutuhan dan preferensi belajar umum siswa di kelas, seperti pola belajar, minat, dan tingkat kemampuan. Informasi ini dapat membantu guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi belajar siswa secara kolektif.
Dalam profil kelas, guru dapat mencatat kemajuan belajar secara kolektif dan memantau perkembangan siswa selama kurun waktu tertentu.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya