Aris Siswati adalah guru yang saat ini bertugas di UPT SDN Blandongan. Guru perempuan kelahiran di Pasuruan pada tahun 1972 tersebut pernah dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Guru Prestasi Tingkat Kota Pasuruan 2018. Di luar dunia pendidikan, ia juga pernah meraih Juara 3 Tingkat Provinsi Lomba Asuhan Mandiri Toga dan Akupresur.
Meskipun sebagai guru berprestasi, namun guru yang akrab disapa dengan dengan Bu Aish tersebut tak mau berhenti belajar untuk mengasah potensi diri. Ia cukup aktif mengikuti pelatihan pengembangan guru. Salah satu pelatihan yang pernah diikuti adalah pelatihan online “30 Hari Jago Menulis Artikel” yang diselenggarakan oleh NaikPangkat.com.
“Awalnya saya tertarik ikut karena waktunya malam hari, tidak mengganggu kegiatan saya sebagai guru. Semakin lama mengikuti pelatihan, saya semakin tertarik karena ilmu tentang menulis artikel ini memang baru saya pahami kalau ada aturan-aturannya. Terutama tentang check plagiarism yang memang baru saya kenal,” ucap guru jebolan Magister Pendidikan di Universitas Kanjuruhan Malang tersebut.
“Pembimbing KulWa (Kuliah WhatsApp) ini Pak Haris, luar biasa dalam membimbing. Setiap arahan beliau coba saya ikuti dan saya pahami betul. Dan ternyata proses memang tidak pernah mengkhianati hasil. Saya berhasil mendapat predikat peserta terbaik pertama dalam pelatihan ini. Dari ilmu yang saya dapatkan, bisa saya tularkan pada teman-teman guru di sekolah saya, minimal mencoba menulis hal sederhana dulu, seperti yang pernah diajarkan oleh Pak Haris. Meskipun belum tergerak semuanya, namun saya lega ilmu saya dari pelatihan tersebut sudah bermanfaat buat orang lain,” paparnya.
Selain menjadi pendidik, guru dengan tiga anak tersebut, di lingkungan tempat tinggalnya menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Asman Toga Sugih Waras. Asman toga adalah kegiatan asuhan tentang tanaman obat keluarga dari Puskesmas. Dari kegiatan ini dapat membantu ibu-ibu yang tidak bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui penjualan olahan minuman jamu yang diproduksi. Selain itu juga pernah memenangkan sejumlah perlombaan baik di tingkat kabupaten dan provinsi.
Sebelum berada di posisi seperti sekarang, guru yang memiliki hobi membaca ini pernah menjalani berbagai profesi. Setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), Aris Siswati pernah bekerja di Grand Bromo Hotel Sukapura, Probolinggo. Ia tidak bisa langsung menempuh pendidik di perguruan tinggi karena keterbatasan biaya. Setelah itu, ia pernah juga merantau ke luar daerah untuk bekerja di sport center di daerah Setiabudi, Bandung.
Setelah menikah, salah satu penulis buku antologi “Merdeka Mendidik” tersebut fokus mengurus rumah tangga dan memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan.
“Ketika hamil anak kedua, saya baru tergerak untuk ikut kuliah PGSD yang sedang booming pada masa itu. Alhamdulilah, melalui serangkaian tes, saya masuk D-2 PGSD Universitas Negeri Malang. Tahun 2004, saya lulus dan langsung diterima sebagai guru kontrak di Departemen Agama Kabupaten Pasuruan. Saya ditugaskan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Randukerto Timur yang mana wilayahnya berbatasan dengan tanah Perhutani. Bisa dikatakan di daerah pelosok dekat hutan,” kenangnya.
Satu tahun kemudian, Aris Siswati mengikuti seleksi CPNS melalui jalur umum. Ia lulus dan ditempatkan di UPT SDN Blandongan Pasuruan mulai tahun 2006 hingga saat ini. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud