Kegiatan analisis pada setiap butir soal dilakukan untuk menguji kualitas dari setiap butir soalnya. Dengan hal itu apabila terdapat butir soal yang tidak sesuai maka langsung dapat diperbaiki sesuai dengan karakteristi sehingga menghasilkan butir soal yang berkualitas.
Dalam melakukan analisis butir soal yang berupa uraian dapat dilakukan dengan berbasis excel. Cara untuk melakukan analisis menggunakan excel dianggap lebih mudah dengan memasukan atau melakukan input berupa data nilai dari peserta didik. Fitur yang ada didalam excel yang digunakan dalam menganalisis butir soal yaitu seperti input jawaban, input data kelompok atas dan kelompok bawah, proses analisis, daftar nilai, dan hasil analisis.
Tes uraian memiliki dua jenis tes yaitu :
- Tes Uraian Objektif
Tes ini merupakan bentuk tes yang pada butir soalnya memiliki jawaban yang relatif pasti. Dengan itu akan mudah dalam melakukan pengambilan skor secara objektif, pada setiap kata kunci dengan jawaban benar akan diberikan skor 1 dan pada jawaban yang salah diberi skor 0.
2. Tes Uraian Non Objektif
Pada tes ini jawaban yang diberikan lebih bebas, hal tersebut berkaitan dengan pemahaman peserta didik dalam mengingat dan menyusun gagasan dalam bentuk uraian tertulis sehingga penilaian bersifat subjektif. Pada tes ini guru dapat memberikan nilai atau skor sesuai dengan kualitas jawaban yang diberikan oleh peserta didik.
Dalam memeriksa dan memberi skor pada tes uraian perlu memperhatikan beberapa hal seperti menyiapkan jawaban yang dikehendaki secara garis besar sebelum dilakukannya koreksi pada jawaban, identitas peserta didik dapat dirubah dengan menggunakan kode, menentukan hal-hal yang dianggap dapat mengganggu dalam melakukan skoring, menetapkan metode dalam skoring yang akan digunakan seperti dengan point method atau rating method, melakukan skoring pada seluruh jawaban dari satu soal-satu soal sebelum beralih ke soal yang lain dan metode ini disebut dengan whole method, dan setelah selesai melakukan perumusan soal maka secepatnya untuk menyusun pedoman skoring.
Pedoman dalam melakukan skoring adalah dapat dipahami seperti menulis kata kunci atau jawaban benar dari setiap soal dengan jelas, menentukan skor yang akan diberikan pada jawaban yang benar, pertanyaan yang memiliki sub jawaban dibuat kata kunci sub jawaban dan skornya, dan terakhir menjumlah skor yang telah didapat dari kata kunci soal.
Tujuan menganalisis butir soal adalah untuk dapat memperoleh butir soal yang bermutu, dengan adanya revisi maka dapat meningkatkan kualitas pada butir soal dengan membuang butir soal yang tidak valid, dan dapat mengetahui pemahaman materi pada peserta didik dengan melalui informasi diagnostik.
Manfaat dilakukannya analisis butir soal adalah dapat membantu untuk mengevaluasi kualitas tes yang digunakan, dapat mendukung dalam pembuatan soal yang berkualitas dan efektif, serta membantu meningkatkan validitas dan reliabilitas soal.
Dalam membuat butir soal perlu memperhatikan karakteristik butir soal seperti berikut :
- Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan proporsi pada peserta didik dalam menjawab butir soal dengan benar. Apabila jawaban benar lebih besar maka semakin rendah tingkat kesukaran soal tersebut. Tingkat kesukaran pada butir soal akan menunjukan apakah soal tersebut mudah atau sukar bagi peserta didik. Dalam menyusun butir soal ujian sebaiknya tingkat kesukaran diberikan dengan seimbang seperti kategori sukar 25%, sedang 50%, dan mudah 25%.
2. Daya Beda
Daya beda dalam butir soal merupakan indeks yang menunjukan tingkat kemampuan peserta didik dalam menjawab butir soal. Dengan melakukan uji daya beda akan menunjukan tingkat butir soal yang membedakan kelompok dengan prestasi tinggi dan prestasi rendah. Daya beda sering digunakan untuk tes hasi belajar yang dilakukan dengan indeks kolerasi mengenai skor pada butir soal dengan jumlah skor total.
Dengan analisis daya beda pada butir soal akan menunjukan peserta didik yang pandai, menguasai materi, kurang pandai, belum menguasai meteri.
3. Kualitas Butir Soal
Kualitas butir soal dapat dilihat melalui tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas distraktor dari sebuah soal. Dengan menganalisis melalui kualitas pada butir soal akan memperoleh informasi khusus mengenai butir soal yang telah disusun. Dilakukannya analisis kualitas butir soal adalah untuk mengetahui apakah suatu butir soal berfungsi atau tidak.
4. Reliabilitas
Dapat diartikan sebagai ketepatan dalam pengukuran butir soal, dapat diketahui dengan melihat hasil yang diperoleh peserta didik pada saat uji ulang dengan tes yang sama di situasi yang berbeda.
Analisis soal uraian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis soal secara kualitatif dan kuantitatif.
A. Kualitatif
- Teknik Analisi Kualitatif
a. Teknik Moderator
Teknik ini merupakan salah satu teknik dengan cara berdiskusi yang salah satu orang adalah sebagai penengah. Penyusunan setiap butir soal dilakukan dengan cara diskusi bersama antara guru, ahli materi, pengembang kurikulum, ahli bahasa, dan ahli penilaian. Pada teknik ini setiap butir soal dapat dilihat bersama-sama sesuai dengan kaidah penulisannya, dan selain itu para penelaah dapat memperbaiki sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
Setiap perbaikan yang dilakukan pada setiap butir soal dapat dicatat oleh notulen dan setiap butir soal diselesaikan secara bersama-sama. Pada teknik ini memiliki kelemahan yaitu memerlukan waktu yang cukup lama karena perlu adanya diskusi pada setiap pembuatan butir soal.
b. Teknik Panel
Pada teknik ini dilakukan dengan menelaah setiap butir soal sesuai dengan kaidah penulisan. Proses menelaah dilakukan pada segi materi, bahasa, konstruksi, dan kebenaran kunci jawaban.
2. Prosedur Analisis Kualitatif
Format penelaahan soal yang digunakan sangat membantu dalam pelaksanaan menganalisis butir soal. Untuk mempermudah dalam menggunakan format penelaahan maka penelaah perlu memperhatikan petunjuk pengisian sebagai berikut :
- Melakukan analisis soal berdasarkan kriteria bentuk soal.
- Memberi tanda ceklis pada kolom “YA” untuk soal yang telah selesai ditelaah sesuai dengan kriteria.
- Memberikan tanda ceklis pada kolom “TIDAK” untuk butir soal yang tidak sesuai dengan kriteria.
B. Kuantitatif
- Analisis Butir Soal
a. Klasik, bentuk penelaahan melalui informasi berdasarkan jawaban yang diberikan oleh peserta didik untuk dapat meningkatkan kualitas atau mutu butir soal. Teknik ini memiliki kelebihan seperti dapat dilaksanakan sehari-hari, murah, dan sederhana. Dalam menelaah butir soal menggunakan teknik ini perlu memperhatikan tingkat kesukaran soal, daya pembeda, dan penyebaran pilihan jawaban.
b. Modern, dalam teknik ini menggunakan IRT (Item Response Theory) yang berarti teori jawaban butir soal, dengan menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan kemampuan peserta didik dengan peluang menjawab benar atau scal. Tujuan menggunakan teknik IRT adalah untuk memberikan kesamaan pada statistik soal dengan kemampuan peserta didik.
Dengan mengetahui berbagai macam teori seperti di atas, diharapkan guru dapat melakukan analisis butir soal dengan mudah.
Penulis : Eka Susiyanti