Perlu diketahui bahwa terdapat banyak model pembelajaran yang bisa kita pilih sebagai guru ketika sedang mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran probing prompting.
Apakah Anda pernah dengar istilah model pembelajaran probing-prompting ini? Jadi, model probing prompting ini merupakan proses pembelajaran, yang mana Anda sebagai guru menyajikan berbagai macam pertanyaan.
Pertanyaan yang diajukan tersebut sifatnya menuntun dan juga menggali. Hal ini agar proses berpikir peserta didik mampu mengaitkan antara pengetahuan yang disajikan dengan pengalaman yang dialaminya. Kemudian, para siswa akan merekonstruksi konsep prinsip aturan menjadi sebuah pengalaman yang baru.
Menerapkan Model Pembelajaran Probing-Prompting
Model pembelajaran adalah hal yang cukup penting diperhatikan oleh setiap guru. Hal ini agar proses pembelajaran yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar. Karena dengan demikian, maka tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai.
Namun sebelum menerapkan sebuah metode, alangkah baiknya jika Anda menganalisis model pembelajaran mana yang kiranya tepat untuk kelas Anda. Apakah model probing prompting ini atau justru model yang lain.
Selain itu, jangan lupa juga untuk menyesuaikan modelnya dengan kondisi sekolah dan materi yang akan diajarkan.
Secara sederhana, model probing prompting ini adalah model pembelajaran di mana guru akan menyajikan beberapa pertanyaan, sehingga akan terjadi proses berpikir. Lalu mengaitkan pengetahuan tersebut terhadap pengalaman yang pernah siswa dapatkan. Kemudian, para siswa tadi akan merekonstruksi prinsip, konsep, serta aturan menjadi sebuah pemahaman baru.
Dalam menerapkannya, Anda dapat melakukan proses tanya jawab dengan cara menunjuk siswa secara acak. Jadi, mau tidak mau mereka memang meski aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.
Selain itu, metode tunjuk acak ini juga akan membuat para siswa sama sekali tidak dapat menghindari pertanyaan. Karena semuanya akan terlibat langsung.
Mungkin ketika pertama kali menerapkan model pembelajaran probing prompting ini, suasana kelas bakalan menjadi tegang. Namun percaya saja, ini hanya akan terjadi pada beberapa pertemuan saja. Karena jika sudah terbiasa, maka suasana kelas bakalan menjadi cair, seolah tidak ada pertanyaan yang menakutkan.
Nah, di awal-awal, untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa mengajukan pertanyaan disertai dengan wajah yang super ramah dengan suara yang sangat lembut. Jangan lupa juga untuk memberikan senyuman. Karena dengan demikian, maka suasana yang tegang bisa teratasi.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah Anda harus mengapresiasi setiap jawaban dari para siswa. Karena berani mengeluarkan suara saja sudah menjadi nilai plus dalam pembelajaran. Dan ini menjadi satu indikasi bahwa siswa tersebut mengikuti pembelajaran dan mau ikut berpartisipasi. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengapresiasi.
Demikian pembahasan singkat mengenai model pembelajaran probing prompting. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi Anda sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!