Dalam rangka memperingati bulan Pendidikan dan momentum meneladani perjuangan Ki Hajar Dewantara, Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Pati melaksanakan rangkaian kegiatan bertajuk Temu Akbar Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Pati. Mengusung tema Kolaborasi Harmoni: Inspirasi Transformasi Pendidikan Berkelanjutan, acara diawali dengan kegiatan Donasi Buku dan Pembelajaran Literasi di SMP Negeri Satap Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.
Pada Sabtu, 18 Mei 2024, acara talkshow digelar dengan menghadirkan Guru Penggerak di Bumi Mina Tani, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sesi talkshow bersama BBGP Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Wahyu Widodo Samsudin, dijelaskan bahwa Guru Penggerak merupakan agen perubahan dalam transformasi pendidikan. Ia berharap Guru Penggerak di Kabupaten Pati dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan salah satunya melalui kolaborasi, baik antar Guru Penggerak maupun dengan berbagai stakeholder pendidikan.
“Acara ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi positif Komunitas Guru Penggerak yang tentunya dapat berdampak terutama dalam membentuk sinergitas bersama stakeholder pendidikan di wilayah Kabupaten Pati,” ucapnya ketika dikonfirmasi, Minggu, 19 Mei 2024 malam.
Sebelumnya, pada Jumat, 17 Mei 2024, kegiatan Donasi Buku sukses terlaksana. Guru Penggerak mengumpulkan buku kemudian disalurkan ke SMPN Satap Sumbersoko. Usai penyaluran buku, kegiatan berlanjut pembelajaran literasi dari Anita Rahmawati, selaku Guru Penggerak yang berasal dari Kecamatan Kayen.
Menurut Kepala SMPN Satap Sumbersoko, Haris Arif Prabowo, kegiatan donasi buku dan pembelajaran literasi ini sangat bermanfaat karena memberi energi semangat bagi guru-guru dan siswa-siswa di satuan pendidikan.
“Acara ini bermanfaat karena memberi energi semangat bagi guru-guru dan peserta didik dari sekolah kami, dan akan semakin menambah semangat mereka untuk membaca buku,” tuturnya.
Selain itu, pembelajaran literasi yang dilakukan memberikan wawasan baru bahwa literasi merupakan pembiasaan untuk lebih peka dan mampu menganalisis lingkungan sekitar.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Herry Widyatmoko mengatakan jika kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi guru penggerak Kabupaten Pati untuk membawa transformasi pendidikan yang lebih baik dengan peningkatan pada kompetensi literasi dengan menyasar sekolah-sekolah pinggiran.
“Temu akbar menyatakan bahwa merupakan momentum bagi Guru Penggerak di Kabupaten Pati untuk membawa transformasi pendidikan yang lebih baik dengan peningkatan kompetensi literasi yang menyasar sekolah-sekolah di pinggiran,” tandasnya.
Penulis : Singgih Nugraha