Kemendikbudristek baru saja menetapkan alokasi dana BOP daerah khusus untuk tahun anggaran 2023. Bantuan Operasional Pendidikan untuk daerah khusus yang dimaksud merupakan untuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun kesetaraan.
Dalam kesempatannya Sutanto selaku Sekertaris Direktorat Jendaral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyampaikan terkait alokas penerima BOP PAUD kesetaraan di daerah khusus tahun 2023 ini.
Alokasi minimal tersebut hanya berlaku secara khusus di PAUD atau pendidikan kesetaraan yang wilahnya merupakan daerah khusus seperti daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Sekertaris Ditjen Dikdasmen menyampaikan saat ini alokasi minimal hanya berlaku untuku Pendidikan Anak Usia Dini atau pendidikan kesetaraan yang terletak di daerah khusus.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah peserta didik yang ada di satuan pendidikan tersebut akan memperoleh Bantuan Operasional Pendidikan. Akan tetapi, jumlahnya dibatasi dengan minimal 9 siswa meskipun jumlah peserta didik tidak sebanyak itu.
Nantinya BOP kesetaraan akan dicairkan juga untuk 10 orang siswa. Hal tersebut merupakan batas minimal yang harus terpenuhi. Namun terdapat pengecualian dimana sataun pendidikan dengan jumlah siswa yang tidak sesuai dengan batas minimal akan tetap memperoleh BOP.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan dana BOP sebesarr Rp 3,8 triliun dan Rp 147,5 miliyar untuk BOS Paud. Keduanya secara berurutan merupakan dana reguler dan dana kinerja.
Alasan pemerintah mengalokasikan dana besara untuk BOP PAUD yakni agar satuan pendidikan terutama yang ada di daerah khusus dapat menerima bantuan operasional maupun personalia. Dana yang secara khusus untuk PAUD tersebut akan diberikan kepada sekolah formal ataupun non-formal.
Halaman Selanjutnya
linimasa distribusi BOP daerah 3T
Halaman : 1 2 Selanjutnya