Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sebagai guru perlu mengetahui strategi pembelajaran berdiferensiasi. Untuk meminimalisir terjadinya miskonsepsi pembelajaran. Akan dibahas secara lengkap dalam artikel berikut ini.
Pernah Anda mengalami bahwa siswa sing mengumpulkan tugas yang terlalu mepet dengan dateline? Bahkan ada yang melebihi batas waktu pengumpulannya?
Mungkin sebelum berburuk sangka kepada para siswa mengenai pengumpulan tugas yang terlambat, guru juga perlu melakukan introspeksi apakah tugas yang diberikan kepada siswa tersebut merupakan tugas yang siswa kuasai atau justru malah menyulitkan siswa.
Hal inilah diperlukan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada keputusan masuk akal yang diambil oleh guru dengan berorientasi kepada kebutuhan murid.
Dengan melakukan pemetaan sebelumnya, yaitu melalui asesmen diagnostik dengan memetakan kesiapan belajar siswa, minat belajar siswa hingga profil belajar peserta didik.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam strategi pembelajaran ini, harus memperhatikan 3 hal yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk, yang akan dijabarkan berikut ini:
1. Diferensiasi Konten
Konten merupakan informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Guru dapat menyajikan konten untuk siswa baik berbasis audio, visual maupun kinestetik.
2. Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru juga menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemantik yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri.
Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang
Cara yang dapat dilakukan dalam Diferensiasi Proses antara lain yaitu:
- Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
- Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.
- Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka.
- Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam.
- Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
- Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
3. Diferensiasi Produk
Merupakan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan oleh siswa kepada guru (memiliki wujud, bisa berbentuk karangan, video, presentasi, audio, tulisan, hasil tes, pertunjukan, pidato, rekaman, diagram). Produk harus mencerminkan pemahaman siswa dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Halaman selanjutnya
Diferensiasi Produk meliputi dua hal…
Halaman : 1 2 Selanjutnya