Yayuk Setya Purwaningsih ,ST.M.Eng
Guru SMK Negeri 1 Madiun
Guru adalah sosok yang sangat berarti bagi setiap anak yang sedang menempuh pendidikan di sekolah. Pandai, bijaksana, dan menarik adalah bayangan yang ada di pikiran seorang anak, saat pertama akan bertemu guru.
Dari kesan pertama itu yang akan membuat anak nyaman ketika berada di dalam kelas. Jika perasaan senang dan nyaman dapat dirasakan oleh seorang anak , maka dalam diri anak tersebut akan timbul keinginan bertemu lagi dengan gurunya. Keinginan itu muncul setiap hari dan setiap saat ingin belajar dengan gurunya.
Dua tahun lebih kita melakukan pembelajaran dengan siswa dalam suasana masa pandemi. Meskipun penuh keterbatasan saat mengajar, kita tetap harus menjadi guru yang baik, menjadi guru yang disenangi siswa.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjadi mengajar sebagai hobi. Kesenangan dalam mengajar akan membuat kita sebagai guru dapat memahami sifat dari semua siswa .Dan guru harus siap menghadapi berbagai karakter siswanya, walaupun berkelakuan kurang baik. Guru juga harus dapat menjawab masalah ketika siswa mengalami kesulitan dalam pelajarannya. Kapanpun siswa bertanya hendaknya seorang guru harus siap memberikan solusi; menjawab dan membantu permasalahan siswa tanpa pandang bulu.
“Siswaku harus pintar, siswaku harus bisa, aku tidak mau menemukan siswa yang tidak bisa memahami pelajaranku.”
Semangat seperti itu harus tertanam dalam jiwa dan menjadi tujuan seorang guru. Jika niat dan tujuan tersebut dimiliki semua guru, mestinya tidak akan ada seorang siswa pun yang bermalas- malasan untuk belajar.
Katakan kepada siswa: “ Saya tidak terbiasa melihat siswa yang tidak bisa memahami pelajaran saya.”
Namun katakan juga: “Saya akan ajari kalian hingga bisa. Jika satu kelas mendapat nilai 100 itu adalah kebangganku.”
Guru adalah contoh teladan. Maka guru harus pintar, lebih pintar daripada siswanya. Untuk itu guru perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar selalu update dengan perkembangan masa kini. Guru harus bisa memadukan ilmu agama dengan IPTEK, sehingga akan mengantarkan siswa dapat mempraktikkan ilmunya untuk kemaslahatan dunia nyata. Dan akhirnya dapat membawa siswa menghasilkan suatu produk yang bisa dibanggakan.
Selalu tanamkan di hati setiap siswa tentang indahnya sebuah proses untuk mencapai sebuah kompetensi. Menanamkan sikap senang berusaha untuk mencapai keberhasilan. Dan keberhasilan tidak bisa diraih dengan instan atau dalam waktu yang singkat.
Sikap sosial juga harus selalu kita ajarkan pada siswa, karena dengan begitu maka semakin banyak peluang untuk meraih keberhasilan.
Guru tidak boleh membosankan, karena dapat membuat siswa malas sekolah. Maka guru harus mampu membawa suasana nyaman di dalam suatu ruangan belajar. Selain itu guru harus mampu menciptakan variasi metode mengajar, sehingga siswa akan merasa ingin tahu dan kembali belajar esok harinya.
Guru juga tidak boleh salah menilai tentang kemampuan setiap siswanya. Karena jika guru salah menilai tentang kemampuan siswa, maka akan menimbulkan kekecewaan di hati siswa yang pada akhirnya menurunkan motivasi belajar.
Guru harus bisa memberi penghargaan, walaupun hanya berupa nilai. Setiap kehadiran siswa harus diberi nilai. Setiap usaha siswa pun harus dinilai, misalnya dengan cara menilai buku catatan siswa, menilai tugas siswa di rumah dan ulangan harian. Hal ini dapat memicu untuk meningkatkan motivasi siswa agar selalu ingin mendapat nilai seratus atau lebih baik dari sebelumnya.
Guru yang baik pasti akan berkata: “Waktu yang berlalu tidak pernah kurasakan, demi membuat pintar para siswa.”
Jika guru melakukan itu semua sebaik mungkin maka akan tumbuhlah Indonesia kita dengan beribu-ribu guru dan berjuta-juta generasi yang baik dan pintar.
Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar atau diklat untuk guru secara gratis yang dapat menunjang profesionalitas serta kompetensi dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!