Metode Think-Pair-Share – Metode atau model pembelajaran menjadi sebuah alat bagi guru untuk melakukan serangkaian proses pembelajaran dengan baik. Terdapat banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tergantung dari tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi komponen dan pihak paling penting dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Peserta didik tidak hanya menjadi objek atau sasaran tetapi dapat menjadi subjek atau pihak yang dapat turut serta berperan aktif dalam pembelajaran.
Akan tetapi, kemampuan peserta tentunya berbeda-beda. Begitupula dengan keaktifan di dalam proses pembelajaran. Rasa malu atau tidak percaya diri juga menjadi salah satu penyebab dari kurangnya partisipasi pada peserta didik. Hal ini akan menyulitkan guru, karena guru menjadi tidak mengetahui peserta didik mana yang membutuhkan pendampingan lebih.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran agar peserta didik dapat berperan aktif adalah model pembelajaran Think-Pair-Share.
Mengenal Metode Think-Pair-Share
Menurut Trianto (2010) model pembelajaran Think-Pair-Share atau berfikir berpasangan adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Arends (1997) juga menyatakan bahwa Think-Pair-Share (TPS) adalah suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasa pola diskusi kelas. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland.
Dalam kajiannya, Indien (2012) juga menyampaikan bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang memberikan kepada siswa waktu untuk berfikir dan merespon.
Hal ini menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan serta menumbuhkan sikap saling membantu satu sama lain. Ada tiga langkah dalam model ini, antara lain : berfikir (think), berpasangan (pair), dan berbagi (share).
Tahapan Pelaksanaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ini dalam pelaksanaan model pembelajaran ini adalah berfikir, berpasangan, dan berbagi. Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing tahapan dalam penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share.
- Tahap Pendahuluan
Pada tahap ini, guru melakukan persiapan dan perencanaan terhadap model pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru menyampaiakan berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta topik inti materi kepada peserta didik.
- Tahap Berfikir (Thinking)
Setelah menyampaiakan inti materi kepada peserta didik, guru dapat memulai tahap thinking. Guru dapat memberikan pertanyaan terbuka kepada peserta didik dan memberikan mereka waktu untuk berfikir. Guru juga dapat mengarahkan peserta didikan untuk mencari tahu jawaban melalui buku yang dijaikan pedoman pembelajaran
- Tahap Berpasangan (Pairing)
Setelah murid menyelasaikan proses pencarian jawaban, guru dapat mengarahkan peserta didiknya untuk berpasangan. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil yang mereka peroleh dari proses thinking. Masing-masing dari peserta didik menyampaiakan jawabannya dan saling menanggapi satu sama lain.
Interaksi yang dilakukan oleh peserta didik selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang didentifikasi.
- Tahap Berbagi (Sharing)
Setelah peserta didik menyelesaikan diskusi di kelompok kecil atau pasangan yang terbentuk. Peserta didik diminta untuk membagikan kesimpulan yang didapatkan ke dalam kelompok besar secara bergantian.
Guru dapat menunjuk pasangan secara acak dan bergantian. Sembari mendengarakan penyampaian dari peserta didik, guru dapat mendorong peserta didik untuk menghasilkan kesimpulan atau gagasan baru secara bersama-sama. Setelah itu, guru dapat menilai dan memberikan umpan balik atas hasil diskusi yang telah berjalan.
- Tahap penghargaan
Pada proses akhri pembelajaran, guru dapat memberikan penghargaan secara individu ataupun kelompok yang berhasil menjawab tugas dengan baik. Pemberian penghargaan ini juga harapannya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik di pembelajaran berikutnya.
Meningkatkan Kompetensi Guru
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Guru juga perlu mengetahui celah dari pelaksanaan model pembelajaran ini sehingga dapat melakukan antisipasi agar kekurangan dari model ini dapat terminimalisir dengan baik.
Selain itu, peningkatan pemahaman dan kompetensi guru juga diperlukan agar penerapan dalam model pembelajaran think-pair-share ini dapat berjalan dengan maksimal. Salah satu aktivitas yang dapat diikuti oleh guru dalam mengimplementasi model pembelajaran ini adalah dengan mengikuti seminar ataupun webinar.
Maka dari itu, Guru Juara akan mengadakan Seminar Nasional 4JP “Pembelajaran Menyenangkan Dengan Metode Think-Pair-Share di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini”
Seminar nasional ini akan diisi oleh seorang narasumber hebat yakni Ibu Dr. Radeni Indra Dewi, M.Pd yang merupakan Dosen Universitas Negeri Malang. Seminar akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2022 pukul 19.00 WIB via Zoom dan Youtube.
Segera daftarkan diri anda pada link berikut https://bit.ly/SeminarNasionalTPS ataupun dapat menghubungi Rekan Andika http://wa.me/6282132961814
(gan/gan)