Kemdikbud telah memberikan kabar baik yang ditujukan kepada guru di semua jenjang pendidikan mengenai pemberian kesejahteraan pada masa depan. Hal tersebut telah disampaikan secara resmi oleh Kemdikbud Ristek. Kemdikbud Ristek menjelaskan bahwa tunjangan yang diperuntukkan bagi guru seluruh jenjang tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap seluruh tenaga pendidik.
Selain itu, Kemdikbud Ristek juga menjelaskan bahwa ada kabar baik yang ditujukan bagi guru sertifikasi dan non sertifikasi, guru ASN dan non ASN mengenai pemberian tunjangan. Hal tersebut merupakan salah satu kesempatan untuk guru pada semua jenjang agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak.
Terkait penghapusan sertifikasi dalam RUU Sisdiknas juga telah dijelakan oleh Kemdikbud yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar karena guru yang telah mendapatkan tunjangan profesi akan tetap mendapatkan tunjangan tersebut sampai guru tersebut pensiun.
Dalam RUU Sisdiknas terbaru tersebut, Kemdikbud juga telah menjelaskan bahwa pemberian tunjangan sertifikasi akan tetap dijamin oleh Kemdikbud. RUU Sisdiknas tersebut akan menjamin bahwa guru yang sudah menerima sertifikasi dan tunjangan tidak akan ada penurunan apapun sehingga guru tersebut akan terus menerima tunjangan profesi tersebut sampai pensiun.
Selain itu, guru PAUD, kesetaraan dan guru pesantren akan diakui sebagai guru dalam RUU Sisdiknas yang mana guru PAUD, kesetaraan, dan guru pesantren akan diakui sebagai guru dalam RUU Sisdiknas terbaru tersebut. Hal yang wajib diketahui bahwa sebelumnya guru PAUD, kesetaraan, dan guru pesantren tidak termasuk sebagai guru.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005. Sehingga dengan demikian, RUU Sisdiknas dapat dijadikan sebagai terobosan baru untuk mewujudkan kesejahteraan guru PAUD, guru kesetaraan serta guru pesantren agar dapat diakui sebagai guru.
Apabila nantinya RUU Sisdiknas dapat digolkan maka untuk pertama kalinya di indonesia guru PAUD yang saat ini ada sekitar 250.000 guru PAUD, guru pendidikan kesetaraan, dan guru pesantren dapat diakui sebagai guru dan apabila mereka memenuhi syarat maka juga dapat menerima tunjangan.
Selain itu, Kemendikbud juga menyatakan bahwa guru yang non sertifikasi juga dapat menerima tunjangan dan penghasilan yang layak meskipun mereka belum memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan dan penghasilan yang layak tersebut dapat diperoleh bagi guru non sertifikasi tanpa harus mengikuti sertifikasi terlebih dahulu untuk mengikuti PPG.
Halaman Selanjutnya
Saat ini ada 1,6 juta guru yang belum menerima tunjangan profesi…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya