Oleh Bekti Ninghati S.Pd., MM.
Guru di SMK Negeri 2 Cikarang Barat, Bekasi
Dengan adanya Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir, tentunya membawa dampak negatif. Namun di balik itu semua, ada dampak positif yang dapat kita rasakan hingga saat ini, khususnya untuk diri sendiri dan umumnya bagi kehidupan masyarakat dunia.
Dari aspek kesehatan, penyebaran virus tersebut memang dapat berdampak buruk pada sisi psikologis manusia di mana orang-orang akan selalu merasa was-was terhadap cepatnya penyebaran virus tersebut. Dari berita-berita yang ditayangkan setiap hari di televisi, masyarakat bisa mengetahui penyebaran dan ganasnya virus tersebut. Sehingga orang takut untuk keluar rumah kalau tidak sangat penting. Terutama bagi orang yang memiliki penyakit comorbid, yang akan sangat berbahaya apabila sampai terjangkit virus Covid-19. Sebab, virus tersebut bisa menjadi sangat mematikan apabila ada penyakit penyerta lainnya. Banyak masyarakat kita yang meninggal akibat terpapar virus tersebut.
Namun di sisi lain, dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya virus tersebut, orang-orang kini menjadi sangat peduli akan pentingnya kesehatan, menjaga pola hidup bersih dengan memakai masker apabila keluar rumah, sering mencuci tangan, menjaga jarak apabila bertemu dengan orang lain.
Pemerintah pun selalu mengimbau masyarakat untuk patuh anjuran protokol kesehatan dan selalu waspada terhadap penyebaran virus varian lainnya di kemudian hari. Bahkan ada imbauan untuk melakukan penyemprotan cairan desinfektan secara berkala di seluruh wilayah untuk menghindari penyebaran virus.
Pemerintah telah menyediakan vaksin untuk Covid-19 dan masyarakat diimbau agar mau divaksin hingga tiga tahap, untuk menghindari adanya penyebaran virus jenis yang lainnya.
Virus Covid-19 juga memberikan dampak buruk terhadap dunia pendidikan. Ketika virus tersebut mewabah di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan mengimbau agar kegiatan di sekolah dilakukan secara daring atau online. Para siswa dan mahasiswa terpaksa tidak bisa belajar seperti biasa. Sekolah dan universitas ditutup untuk menghindari penyebaran virus Corona.
Dampak negatifnya, anak-anak mengalami kejenuhan dalam belajar. Anak-anak yang tidak diawasi oleh orang tuanya dalam belajar secara online atau belum memiliki kesadaran akan pentingnya belajar, cenderung banyak bermain dengan gawainya. Para orang tua juga akan menambah pengeluaran dengan adanya pembelajaran jarak jauh karena harus membelikan anaknya HP dan juga kuota internet.
Tapi ada sisi positifnya juga. Anak-anak sekarang mulai bisa melakukan kemandirian dalam belajar. Guru pun makin inovatif dalam pembelajarannya sebab selama pembelajaran jarak jauh para guru berlomba untuk membuat materi agar lebih menarik untuk anak-anak. Guru dituntut untuk mempelajari banyak hal dan membangun kreatifitas dalam mempersiapkan bahan ajarnya.
Dan dampak Covid-19 terhadap ekonomi masyarakat juga sangat besar. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, akibat tutupnya perusahaan tempat mereka bekerja. Hal tersebut mengakibatkan daya beli masyarakat pun menurun. Masyarakat harus sangat berhati-hati dan menahan diri dalam pembelanjaan.
Tapi di sisi lain, dengan adanya situasi ekonomi yang kurang menguntungkan ini, membuat banyak masyarakat melakukan kreatifitas dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru. Penjualan produk-produk rumahan melalui sistem daring, contohnya. Hal itu sangat dirasakan membantu masyarakat, ketika orang-orang harus menahan diri untuk tidak keluar rumah. Pembayaran dalam berbagai transaksi juga mulai menggunakan uang digital, karena uang logam atau uang kertas disinyalir dapat menjadi perantara penyebaran virus.
Dengan adanya pandemi juga mendorong masyarakat akan kepedulian sosial. Banyak masyarakat melakukan bakti sosial dengan mengumpulkan sembako atau membuat dapur umum untuk mengatasi kerawanan pangan yang terjadi, sebagai akibat banyaknya masyarakat yang menganggur karena kehilangan pekerjaan
Nah, kita harus menyadari bahwa pandemi Covid-19 kemarin merupakan rencana Allah untuk memberikan kesadaran kepada kita tentang banyak hal. Pendek kata, dengan adanya pandemi kita dituntut untuk senantiasa hidup bersih, melindungi diri sendiri dan orang lain, saling tolong-menolong antar sesama. (*)