Asesmen Diagnostik – Kata Diagnostik sendiri memiliki makna bersifat mendianose, yaitu menyelidiki- meneliti menginvestigasi mengidentifikasi mengekplorasi penyebab tidak keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Memiliki peranan sangat penting untuk dapat membantu guru dalam merencanakan pembelajarannya.
Pembelajaran Diagnostik merupakan sebuah metode penggalian data awal peserta didik untuk memperoleh informasi berupa pemahaman, kekuatan, kelemahan mulai dari pengetahuan dan keterampilan serta karakter tingkah laku peserta didik.
Berbicara mengenai diagnosis, tentu kita beberapa kali mendengar dengan kata diagnose yang erat kaitannya dengan profesi seoarang dokter, dimana sebelum memvonis sebuah penyakit dan memilih obat yang tepat guna menyembuhkan seorang pasian, dokter akan melakukan pemeriksaan terelbih dahulu.
Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya. Dimana sebelum guru memberikan sebuah pembelajaran guru harus dapat mendiagnosa telebih dahulu secara cermat dan teliti agar pembelajaran yang nanti dilaksanakan dapat tepat sasaran bagi siswa.
Kita perlu pahami betapa pentingnya tes diagnosti terutama diawal pembelajaran. Dimana Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama yaitu :
- Mengidentiikasi masalah atau kesulitas yang dialami oleh siswa
- Merencanakan tindak lanjut berupa upaya upaya pemecahan sesuai dengan masalah atau kesulitas yang telah teridentifikasi.
Selain kedua fungsi diatas, asesmen diagnostik juga memiliki tujuan, Yuk simak informasi selengkapnya.
Tujuan Tes Diagnostik
Berikut ini merupakan tujuan adanya tes diagnostic baik tes diagnostic kognitif maupun non kognitif, yaitu :
Tujuan tes diagnostik non kognitif
- Mengetahui Kesehatan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar dirumah
- Mengetahui situasi dan kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang (background) pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat dan bakat siswa
Halaman selanjutnya
Tujuan tes diagnistik kognitif…
Halaman : 1 2 Selanjutnya