Kurikulum Merdeka – Media merupakan salah satu alat penyampai informasi dari pihak tertentu ke pihak lainnya. Dalam hal ini, media merupakan jembatan agar tidak terjadi miss informasi yang dimaksudkan pihak pengirim dan pihak penerima.
Sebagai perantara komunikasi menjadi sangat penting mengingat apabila suatu informasi tidak lengkap atau mengalami kesalahan, maka akan berakibat pada kerumpangan ketika informasi disebarluaskan.
Di sisi lain, perlu kita pahami bahwa sebagai insan yang bermoral, informasi yang kita berikan akan memberikan dampak yang luas dalam lingkungan masyarakat. Sehingga, diperlukan pemahaman lebih dalam menyampaikannya.
Pada lingkungan sekolah misalnya, penggunaan media dijadikan sebagai jembatan untuk menyampaikan harapan, materi pelajaran, sistematika dan regulasi pendidikan, maupun sejenisnya.
Dalam penyampaian harapan, media yang dipergunakan biasanya melalui penyampaian di muka umum mengenai visi misi kedepan antar seluruh komponen sekolah, begitupula dalam sistematika atau regulasi pendidikan.
Tak terkecuali dalam menyampaikan materi pelajaran di dalam maupun diluar kelas, guru perlu menggunakan media pembelajaran yang sesuai agar apa yang akan disampaikan diterima dengan baik oleh siswa.
Namun, sejak diimplementasikannya Kurikulum Merdeka, media dalam pengajaran (yang kemudian kita sebut bahan ajar atau media pembelajaran) mengalami peningkatan dan perubahan.
Tak sedikit dari materi yang sudah ada sejak lama, kemudian diadaptasi kembali karena di-implementasikannya kurikulum ini.
Kurikulum Merdeka secara singkat memberikan tidak hanya kepada peserta didik dengan guru saja, namun juga orang tua, hal ini karena akan disesuaikan dengan assessment dan laporan-laporan sejenis guna menunjang visi dari penerapan kurikulum merdeka ini.
Dalam penerapannya, kurikulum ini menginginkan peserta didik secara “merdeka” memilih materi atau mata pelajaran yang ingin dipelajari sesuai minatnya.
Halaman Selanjutnya
Strategi utama dalam implementasi kurikulum merdeka
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya