Hidden Curriculum – e-Guru.id akan menyelenggarakan sebuah seminar yang bersertifikat dengan judul “Mengenal Hidden Curriculum dalam Proses Pembelajaran” yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2022, pada pukul 13.30 WIB. Seminar ini memberikan sertifikat secara gratis dan akan disiarkan secara langsung melalui Youtube.
Seminar nasional ini akan diisi oleh Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Seminar kali ini membahas berbagai hal seputar hidden curriculum agar penerapan Kurikulum Merdeka agar penerapannya berjalan dengan maksimal di Kurikulum Merdeka.
Seminar nasional ini akan sekaligus akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar:
- Seperti apa desain pembelajaran lebih bermakna dan bersahabat dengan murid?
- Bagaimana menciptakan pembelajaran yang ramah masyarakat?
- Bagaimana cara mengetahui kontrol sosial yang efektif terhadap perilaku murid & guru?
Sekilas Tentang Kurikulum
Pengertian kurikulum terdapat didalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
UU tersebut menyebutkan bahwa kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma yang berlaku.
Dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dasar Penyusunan Kurikulum
Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, maka dalam penyusunan kurikulum terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan dan harus didasarkan pada:
- Minat dan keutuhan anak pada masa sekarang, dan masa akan datang setelah dewasa.
- Peserta didik adalah sebagai individu dan seklaigus sebagai anggota masyarakat.
- Siswa sebagai peserta didik harus dibekali dengan pendidikan umum, atau kejujuran atau khusus agama.
- Peserta didik dapat mengukiti seluruh program yang direncanakan atau dari kesempatan untuk memilih jurusan sesuai dengan akat dan minatnya.
Bentuk Kurikulum di Satuan Pendidikan
Kurikulum mencakup pengertian yang sangat luas meliputi apa yang disebut dengan kurikulum potensial, kurikulum aktual, dan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).
1. Kurikulum potensial
Kurikulum potensial atau kurikulum ideal adalah suatu rencana atau program tertulis, yang merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Oleh sebab itu setiap guru seharusnya dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Karena kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum).
2. Kurikulum aktual (actual curriculum)
Kurikulum aktual adalah kurikulum yang secara riil dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.
Sebab kurikulum ideal tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh guru, setiap sekolah tidak mungkin dapat melaksanakannya secara sempurna, karna berbagai alasan, diantaranya adalah:
- dapat ditentukan dari kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah;
- bisa atau tidaknya kurikulum ideal dilaksanakan, akan ditentutan oleh kemampuan guru; dan
- bisa tidaknya kurikulum ideal dilaksanakan oleh setiap guru, juga tergantung pada kebijakan sekolah yang bersangkutan.
3. Kurikulum Tersembunyi (hidden curriculum)
Kurikulum tersebunyi atau sering disebut sebagai hidden curriculum adalah kurikulum yang tidak tercantum dalam kurikulum ideal. Meski demikian, kurikulum ini memiliki andil dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan.
Karena itu kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Kurikulum adalah suatu rencana, suatu program yang diharapkan, atau tentang kebutuhan yang diperlukan selama studi berlangsung.
Fungsi Hidden Curriculum
Kurikulum tersembunyi atau hidden curriculum pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang tidak terencanakan. Adapun beberapa fungsi diantaranya adalah:
1. Hidden curriculum sebagai alat dan metode
Hidden curriculum sebagai alat atau metode adalah untuk menambah khazanah pengetahuan anak didik diluar materi yang tidak termasuk dalam silabus.
Misalnya budi pekerti, sopan santun, menciptakan dan menimbulkan sikap apresiatif terhadap kehidupan lingkungan.
2. Hidden curriculum berfungsi sebagai pencairan suasana
Selain sebagai pencairan suasana, hidden curriculum juga berfungsi untuk menciptakan minat, dan penghargaan terhadap guru jika disampaikan dengan gaya tutur serta keanekaragaman pengetahuan guru.
Guru yang disukai murid merupakan modal awal bagi lancarnya belajar mengajar dan merangsang minat baca anak didik.
3. Hidden curriculum berfungsi memberikan kecakapan
Hidden curriculum juga berfungsi meningkatkan ketrampilan yang sangat bermanfaat bagi murid sebagai bekal dalam fase kehidupan dikemudian hari. Dalam hal ini dapat mempersiapan murid untuk siap terjun di masyarakat.
4. Menciptakan masyarakat demokratis
Hal tersebut dapat dilihat dalam berbagai kegiatan maupun aktivitas selian yang dijelaskan dalam kurikulum formal. Misalnya melalui berbagai kegiatan pelatihan, ekstrakulikuler, dan diskusi.
5. Mekanisme kontrol sosial
Yang dimaksud mekanisme kontrol sosial adalah kontrol sosial yang efektif terhadap perilaku murid maupun perilaku guru.
Guru memberikan contoh panutan, teladan, dan pengalaman yang ditransmisikan kepada murid. Murid kemudian mendiskusikan dan menegosiasikan penjelasan tersebut.
6. Meningkatkan motivasi prestasi belajar siswa
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam hidden curriculum yang dapat mendukung kompetensi siswa.
Seperti kegiatan shalat berjama’ah yang dapat mendukung mata pelajaran Fiqih, tadarus Al-Qur’an yang dapat mendukung kompetensi dalam mata pelajaran Qur’an Hadits, yang kemudian akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Dimensi Hidden Curriculum
Setidaknya ada tiga dimensi yang dimiliki oleh hidden curriculum, antara lain adalah sebagai berikut.
- Hidden curriculum dapat menunjukkan suatu hubungan sekolah, yang meliputi interaksi guru, peserta didik, struktur kelas, keseluruhan pola organisasional peserta didik sebagai mikosmos sistem nilai sosial.
- Kurikulum tersembunyi atau hidden curriculum dapat menjelaskan sejumlah proses pelaksanaan di dalam atau di luar sekolah yang meliputi hal-hal yang memiliki nilai tambah, sosialisasi, dan pemeliharaan struktur kelas.
- Hidden curriculum mencakup perbedaan tingkat kesenjangan sepeti halnya yang dihayati oleh para peneliti, tingkat yang berhubungan dengan hasil yang bersifat insidental. Bahkan hal itu terkadang tidak diharapkan dari penyususnan kurikulum dalam kaitannya dengan fungsi sosial pendidikan.
Hidden curriculum terbentuk dari tiga R yang sangat penting untuk dikembangkan, yaitu:
- Rules atau aturan: sekolah harus menciptakan berbagai aturan untuk menciptakan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif untuk belajar.
- Regulations atau kebijakan: sekolah harus membuat kebijakan yang mendukung terhadap tercapainya tujuan dari pembelajaran di sekolah tersebut, kebijakan tersebut tidak hanya bersangkutan terhadap siswa, tetapi perlu dibuat kebijakan untuk semua komponen sekolah, tentunya dengan formulasi yang berbeda.
- Routines atau kontinyu: sekolah harus menerapkan segala kebijakan dan aturan secara terus menerus dan adaptif, tujuanya agar kebijakan tersebut dapat diterima dengan baik dan terus dilaksanakan.
Aspek yang Mempengaruhi Hidden Curriculum
Ada dua aspek yang dapat mempengaruhi hidden curriculum, yaitu aspek relatif tetap dan aspek yang dapat berubah.
Yang dimaksud aspek relatif tetap adalah ideologi, keyakinan, nilai budaya masyarakat yang mempengaruhi sekolah termasuk di dalamnya menentukan budaya apa yang apa yang patut dan tidak patut diwariskan kepada generasi bangsa.
Sedangkan aspek yang dapat berubah meliputi variabel organisasi, sistem sosial dan kebudayaan. Ketiga variabel tersebut penting dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
- Variabel organisasi yakni kebijakan guru dalam proses pembelajaran yang meliputi bagaimana guru mengelola kelas, bagaimana pelajaran diberikan, bagaimana kenaikan kelas dilakukan.
- Sistem sosial yakni suasana sekolah yang tergambar dari pola-pola hubungan semua komponen sekolah, yaitu meliputi bagaimana pola sosial antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, guru dengan staf sekolah, dan lain sebagainya.
- Variabel kebudayaan yakni dimensi sosial yang terkait dengan sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan sruktur kognitif.
Daftarkan diri Anda sekarang juga dalam Seminar Nasional Gratis “Mengenal Hidden Curriculum dalam Proses Pembelajaran” yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2022 pukul 13.30 WIB.
Dapatkan sertifikat dan fasilitas Seminar Kit yang berbentuk Undangan Seminar Nasional, Materi Seminar Nasional, dan Rekap Daftar Hadir.
Atau Anda juga bisa mendaftar sebagai peserta VIP yang diberikan fasilitas khusus berupa akses Zoom Meeting dan sertifikat bernama.
Daftar sebagai peserta VIP, klik disini!
Daftar sebagai peserta VIP, klik disini!