8 Ketrampilan Dasar Mengajar Yang Harus Dikuasai Oleh Guru

- Editor

Sabtu, 8 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan system penilaian yang tepat.

Ramayulis (2013) menuliskan bahwa minimal ada delapan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru yaitu:

1. Keterampilan bertanya (questioning skills)

Bertanya merupakan kegiatan pengajar dalam menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, baik pertanyaan dasar maupun pertanyaan lanjut. Adapun dasar-dasar pertanyaan yang baik adalah :

  • Pertanyaan harus Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
  • Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan siswa
  • fokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.
  • Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan.
  • Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
  • Berikanlah respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya.
  • Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

Komponen dalam keterampilan bertanya yakni

  • Pertanyaan diajukan secara jelas
  • Pertanyaan memancing pendapat atau keaktifan peserta didik
  • Pemberian acuan
  • Pemusatan
  • Pemindahan giliran
  • Penyebaran
  • Pemberian waktu berpikir
  • Pemberian tuntunan
  • Pengaturan tingkat kognitif pertanyaan
  • Pengaturan urutan pertanyaan
  • Penggunaan pertanyaan pelacak
  • Peningkatan terjadinya interaksi

2. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skills)

Pada dasarnya antara keterampilan memberi penguatan dan keterampilan bertanya saling terkait satu sama lainnya. Inti sari dari penguatan adalah respons terhadap tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus mendapat perhatian serius. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Komponen dari keterampilan dasar penguatan adalah respon tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa berbentuk verbal atau nonverbal.

  1. Penguaian secara verbal. Penguatan verbal, diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata, pujian, penghargan, persetujuan dan sebagainya, misalnya; bagus sekali, betul, pintar, saya senang dan sebagainya.
  2. Penguatan secara non verbal. Berupa mimik dan gerakan tubuh atau menggunakan simbol atau benda, seperti anak disuruh mengerjakan PR di papan tulis, kemudian diberikan tanda betul. Penguatan juga bisa dengan kegiatan yang menyenangkan

3. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills)

Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan penjelasan. Pentingnya keterampilan menjelaskan dikuasai oleh guru, karena tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber lainnya. Oleh karena itu, guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tertentu. Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam penjelasan adalah

(1) merencanakan pesan yang disampaikan,

(2) Menggunakan contoh-contoh,

(3) memberikan penjelasan yang paling penting,

(4) mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahami

4. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (Set Induction and Closure Skills)

Inti persoalan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian siswa, memotivasi, memberi acuan tentang rujukan, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja serta pembagian waktu, dan mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru. Menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar mengajar. Komponen membuka Pembelajaran

a) Menarik perhatian peserta didik. 

b) Membangkitkan motivasi peserta didik.

c) Memberi acuan

d) Melakukan apersepsi(apperception)

Adapun inti kegiatan menutup pelajaran yaitu (1) merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran, (2) mengonsolidasikan perhatian peserta didik pada masalah pokok pembahasan agar informasi yang diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya, (3) mengorganisasikan semua pelajaran yang telah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan yang berarti dalam memahami matei pelajaran, (4) memberikan tindak lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang  baru dipelajari.

Komponen keterampilan menutup pembelajaran dapat dilakukan dengan cara a) Peninjauan kembali materi yang telah dipelajari siswa, b) Melakukan penilaian, dengan berbagai jenis serta teknik, c) Memberi dorongan psikologis atau sosial d) Memberikan tugas.

5. Keterampilan membimbing Diskusi Kelompok

Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagai informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan tersebut berlangsung dalam suasana terbuka. Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam keterampilan membimbing diskusi yaitu

(a) memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi,

(b) memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas,

(c) Menganalisa pendapat peserta didik yang memiliki dasar yang kuat,

(d) meluruskan alur berfikir peserta didik,

(e) memberikan kesempatan peserta didik berpartisipasi dalam diskusi,

(f) menutup diskusi, membuat rangkuman, menindaklanjuti diskusi dan menilai hasil diskusi.

6. Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Jadi Penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelelesaian tugas oleh siswa atau penetapan norma kelompok yang produktif.

7. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan adalah perubahan-perubahan kegiatan pengajardalam konteks interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran, pola interaksi dengan peserta didik, dan stimulasi.

  1. Variasi Cara Mengajar Guru, contohnya:
    1. Penggunaan variasi yaitu : suara dari keras menjadi lembut,dari tinggi menjadi rendah, dan dari cepat menjadi lambat.
    2. Pemusatan perhatian
    • Mengadakan kontak pandang yaitu menjelajah seluruh kelas dan melihat mata seluruh siswa.
    • Gerakan kepala dan ekspresi wajah
    • Pergantian posisi dan gerak di dalam kelas, agar bisa bisa mengontrol tingkah laku siswa.
  2. Variasi dalam menggunakan media dan alat pengajaran. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids), didengar (auditif aids), dapat diraba, dan digerakkan (motoric) serta kombinasi (audio-visual aids)
  3. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, bertujuan agar tidak menimbulkan kebosanan dan kejemuan siswa serta menghidupkan suasana kelas kondusif. Adapun jenis pola interaksi ada lima pola yaitu :
    • Pola guru-murid, yaitu komunikasi sebagai aksi satu arah
    • Pola guru-murid-guru, yaitu ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa.
    • Pola guru-murid-murid, yaitu ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.
    • Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid, yaitu interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan guru (komunikasi multi arah).
    • Pola melingkar yaitu setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban,  tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa mendapat giliran.
  4. Variasi stimulasi
    • Menerima dan menyokong partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
    • Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpadisipasi secara aktif dalam seluruh kegiatan pembelajaran
    •  Mengenal karakteristik siswa (student characterlsfics), sehingga dapat memberikan variasi stimulasi secara tepat

8. Keterampilan pembelajaran perorangan

Peran guru dalam pengajaran ini adalah organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasi (nara sumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, dan pembimbing kegiatan siswa.

Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar besar, berkembangnya daya kreatif dan sifat kepemimpinan siswa, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal.

Silakan Bapak dan Ibu Guru dapat Ikuti diklat online 64JP “Desain Pembelajaran Kurikulum Paradigma Baru 2022″ ”. Klik LINK INI untuk mendaftar jadi member.

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis