5 Prinsip Powerpoint David Philips

- Editor

Minggu, 5 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penggunaan powerpoint dalam proses pembelajaran memang sudah tidak asing lagi, terdapat 5 Prinsip Powerpoint Berdasarkan Fokus Otak Bagi Pembelajaran yang efektif.

Hampir semua guru telah memanfaatkan powerpoint sebagai media atau alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan materi ajar dalam bentuk media visual.

Definisi powerpoint

Powerpoint adalah salah satu teknologi yang sangat umum digunakan pada proses belajar mengajar digital yang bisa digunakan untuk menggantikan fungsi dari papan tulis pada pembelajaran konvensional.

Powerpont (PPT) merupakan alat bantu visual untuk penyampaian dalam bentuk informasi verbal.

Powerpoint memiliki fungsi substitusi guna meningkatkan proses belajar mengajar, terdiri dari beberapa point bahasan yang dapat dikembangkan oleh pemberi informasi secara verbal.

PPT juga dapat menyajikan gambar, diagram, serta media dalam bentuk audio juga dalam bentuk vidio.

Lalu, aktivitas pembelajaran apa yang bisa menggunakan bantuan powerpoint (PPT)?

Powerpoint berisi topik yang berbentuk point-point pembahasan, kemudian dapat dikembangkan oleh pembawa informasi secara verbal.

Ppt dapat menjadi alat bantu visual pembelajaran dalam berbagai macam kegiatan, contoh nya dalam menyampaikan materi pembelajaran, menyampaikan tulisan juga gambar guna memancing interaksi antar siswa untuk melakukan diskusi.

Selain itu, guru dapat membuat kegiatan interaktif dalam bentuk review atau pun kuis, serta membantu guru dalam memberikan instruksi pengerjaan tugas.

Cara memanfaatkan PPT untuk pembelajaran efektif

Pada saat pembelajaran, terkadang kondisi kelas terbagi menjadi beberapa situasi dimana terdapat beberapa peserta didik yang mengerti materi yang diajarkan,

Beberapa peserta didik merasa bingung dengan pembelajaran, serta beberapa peserta didik mengalami kehilangan fokus pada 5 menit pertama, kemudian pada menit-menit berkut nya fokus peserta didik terbang entah kemana.

Hilang fokus pada peserta didik sering terjadi yang dilandasi oleh rasa bosan, karena tidak tertarik pada informasi yang disampaikan oleh guru.

Sehingga kurang lebih 90% dari apa yang disampaikan oleh guru melalui media presentasi atau PPT nya, akan dilupakan oleh peserta didik hanya dengan waktu kurang lebih 30 detik saja.

Faktor yang memicu gagal fokus pada peserta didik

Proses mengingat dalam otak diawali dengan memasukkan info ke dalam working memory atau yang diartikan sebagai memori kerja, dan sayang nya sangat lemah, hingga info yang dianggap kurang penting akan langsung dihilangkan dengan cepat.

Hingga info yang terlalu banyak dan sangat padat pada PPT yang telah dibuat, akan menjadi kurang berarti bagi sistem otak, akhir nya working memory akan bekerja dengan cepat untuk menghilangkan nya.

David Philips yang merupakan pakar presentasi dari swedia menyatakan bahwa terdapat 5 prinsip dalam membuat PPT yang memberikan dampak optimal pada kemampuan koognitif dan psikologis peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran.

5 Prinsip powerpoint yang efektif

Dalam membuat powerpoint atau PPT yang dapat menunjang proses pembelajaran menyenangkan, maka penting bagi guru untuk memahami 5 prinsip powerpoint berikut ini:

1. Prinsip satu pesan

Perhatian manusia sangat terbatas pada hal-hal yang dianggap nya sangat berarti. Sehingga jika guru memberikan lebih dari 1 informasi untuk difokuskan.

Maka peserta didik mungkin tidak dapat fokus sama sekali dan tidak dapat menerima berbagai hal yang diinformasikan tersebut.

Jadi, ubahlah isi PPT yang anda buat, menjadi lebih singkat dan hanya memuat 1 pesan agar audiens lebih fokus dalam menyimak informasi yang disampaikan.

2. Prinsip point-point

Buatlah PPT menjadi lebih menarik dengan mengubah kalimat yang panjang, menjadi point-point yang memuat informasi yang ingin disampaikan.
Karena cara kerja otak manusia jika menerima satu informasi dalam bentuk visual, dan satu informasi dalam bentuk verbal maka hasil nya adalah nol pemahaman.

Sehingga apabila ada PPT yang berisi kalimat yang panjang, maka guru lebih cenderung untuk membacakan kalimat panjang tersebut dalam proses pembelajaran.

Lebih mudah bagi otak manusia untuk menerima informasi dalam bentuk point-point yang kemudian dijelaskan secara verbal dengan satu persatu, sehingga peserta didik akan lebih fokus dalam menerima materi ajar.

3. Atur ukuran obyek

Obyek bergerak, warna yang kuat, obyek yang kontras, obyek yang besar, akan mudah sekali menjadi fokus bagi otak manusia.

Jika ingin menyampaikan suatu informasi maka point-point isi akan lebih penting difokuskan, sehingga usahakan dalam pembuatan PPT tulisan pada point-point isi harus lebih besar dari judul nya.

Karena dengan begitu, peserta didik akan lebih reflek untuk membaca tulisan yang lebih besar dan apabila judul lebih besar dari isi, maka peserta didik akan lebih terfokusi pada judul nya saja.

Sehingga, buatlah PPT dengan ukuran judul yang lebih kecil dari ukuran point-point penting yang ingin disampaikan.

4. Prinsip buatlah PPT yang kontras

Berhubungan dengan pengaturan fokus, maka buatlah PPT yang kontras. Karena terdapat 4 fokus otak manusia, yang meliputi fokus pada obyek bergerak, fokus pada warna yang kuat, fokus pada obyek yang kontras, serta fokus pada obyek yang besar.

Cara nya dengan menampilkan point-point pada PPT secara berurutan dan menggunakan warna yang kontras untuk menjaga fokus.

Selain itu, hindarilah penggunaan warna yang cerah pada latar belakang PPT, karena peserta didik akan lebih fokus pada PPT, dari pada fokus untuk menyimak penjelasan dari guru, padahal PPT hanyalah alat bantu visual dan fokus utama pembelajaran harus tetap pada guru.

Maka gunakan warna latar belakang PPT yang gelap, agar peserta didik bisa tetap fokus pada guru yang menyampaikan materi.

5. Prinsip penggunaan jumlah obyek / tulisan

Guru perlu memperhatikan prinsip ini, karena otak manusia membutuhkan lebih dari 500% energy yang lebih banyak guna memproses 7 obyek dibandingkan dengan 5 obyek.

Sehingga buatlah PPT menjadi lebih sederhana, menjadi hanya 5 obyek pada setiap halaman nya.

Demikian, peserta didik akan lebih fokus untuk menerima informasi atau materi pembelajaran serta peserta didik juga menjadi tidak mudah lelah dalam mengikuti proses pembelajaran.

Pada dasar nya, lima prinsip powerpoint tersebut bukan prinsip yang sulit untuk diimplementasikan.

Namun guru harus terus mencoba beberapa kali untuk terus melakukan perbaikan, terhadap slide presentasi yang dibuat agar menjadi lebih baik, dengan memfokuskan pada sudut pandang peserta didik.

Karena setiap kegegalan bukanlah suatu kemunduruan, melainkan kegagalan adalah usaha atau proses untuk menjadi lebih baik.

Sehingga PPT yang dibuat dengan memahami 5 prinsip powerpoint menurut David Philips, dapat secara optimal untuk membantu penyampaian materi pembelajaran atau berbagai informasi pada proses belajar mengajar.

Guru harus mampu mengelola kelas nya menjadi kelas yang menyenangkan, sehingga peserta didik dengan senang hati mengikuti setiap materi yang diajarkan.

Untuk membuat kelas yang menyenangkan, guru perlu menggunakan berbagai media pembelajaran yang juga menyenangkan.


Seperti penggunaan PPT interaktif sesuai dengan prinsip-prinsip David Philips, penggunaan game pembelajaran, penggunaan vidio pembelajaran, dan lain-lain.

Untuk lebih memahami terkait tips dan trik pembuatan media pembelajaran, guru dapat bertanya pada teman sejawat, tenaga ahli, serta mengikuti pelatihan.

Seperti misal nya mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh e-guru.id, salah satunya adalah peatihan pembuatan vidio pembelajaran interaktif dengan virtual asisten. CEK SELENGKAPNYA! DAFTAR SEKARANG!

Guru juga bisa membaca berbagai informasi menarik pada naikpangkat.com
Baca juga artikel lainnya tentang pembuatan PPT, Baca selengkapnya!
Pahami kembali tentang artikel ini, Klik disini!

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 433 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis