Modul ajar Kurikulum Merdeka harus memiliki tiga komponen yang wajib disertakan dalam membuatnya. Komponen tersebut adalah komponen informasi umum, komponen inti, dan komponen lampiran. Jika guru dalam membuat modul ajar mampu memenuhi tiga komponen tersebut, maka sudah dapat dikatakan mampu membuat modul ajar dengan baik.
Dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka sendiri, peran modul ajar merupakan hal yang sangat penting. Dalam praktiknya, modul ajar ini dapat dijadikan sebagai sebuah perangkat pembelajaran yang nantinya digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Modul ajar tersebut dibuat sebagai upaya mencapai pembelajaran yang dapat mencetak siswa memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila dan mencapai Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditentukan.
Penting juga diperhatikan bahwa di dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan. Guru di dalam mengajar boleh menggunakan modul ajar yang sudah ada sebelumnya atau menggunakan modul ajar yang dibuat oleh guru lain. Untuk dapat mengunduh modul ajar untuk berbagai tingkatan fase, bisa dilakukan di platform Merdeka Mengajar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Nah, guru dapat menggunakan modul yang dibuat oleh guru lain melalui platform tersebut tersebut. Jika diperlukan, guru bisa melakukan modifikasi terhadap modul ajar tersebut agar sesuai dengan karakter peserta didiknya sendiri. Atau, guru juga boleh membuat dari awal. Yang penting, modul ajar yang digunakan sesuai dengan tingkat fase peserta didik dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Daftar pelatihan “Membuat Desain Modul Ajar yang Menarik” sekarang dengan cara klik link ini!
Ketika melakukan modifikasi atau membuat modul ajar Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah beberapa komponen yang wajib diperhatikan. Berikut juga akan disertakan contoh-contoh cara menyertakannya dalam dokumen modul ajar Kurikulum Merdeka.
Pertama, komponen informasi umum
Di dalam modul ajar Kurikulum Merdeka harus terdapat informasi umum. Informasi umum sendiri mencakup identitas modul, menyebutkan kompetensi awal, Profil Pelajar Pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik, dan model pembelajaran yang digunakan.
Misalnya pada bagian identitas penulis modul, guru dapat menyertakan nama guru yang bersangkutan sebagai pembuat modul. Tentu saja ini sangat mudah. Anda tinggal menuliskan nama dengan pada bagian tersebut.
Di sisi lain, guru juga dapat menambahkan nama instansi, tahun, jenjang, mata pelajaran, fase atau kelas, tema, dan alokasi pertemuan.
Identitas Modul
A. Identitas Modul
Nama Penyusun: Karmi
Instansi: SD NaikPangkat.com
Tahun: 2023
Jenjang: SD
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Fase/Kelas: A/2
Tema/Subtema: Kegiatan Sehari-hari/Kegiatan di Sekolah
Alokasi Waktu: 3 x pertemuan
Pada bagian informasi umum ini, guru juga perlu menyebutkan kompetensi awal yang dimiliki oleh para siswa. Hal ini dapat diidentifikasi oleh guru terhadap para siswanya masing-masing melalui berbagi asesmen, misalnya melalui diagnosa. Misalnya guru mengetahui bahwa siswa sudah dapat memberikan contoh terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru di sekolah, maka kompetensi awal tersebut dapat ditulis dengan cara berikut ini:
B. Kompetensi Awal
Siswa dapat memberikan contoh terhadap penjelasan berkaitan dengan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik.
Kemudian pada bagian selanjutnya, anda dapat menyertakan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang terdapat dalam modul pembelajaran yang dibuat. Dimensi Profil Pelajar Pancasila sendiri terdapat beberapa, di antaranya adalah sikap mandiri, bernalar kritis, gotong royong, dan lain sebagainya. Nah, dimensi tersebut dapat disebutkan ketika modul ajar yang dibuat berkaitan dengan dimensi-dimensi tersebut.
Contoh:
C. Profil Pelajar Pancasila
– Mandiri
– Bernalar Kritis
– Gotong Royong
Pada bagian sarana dan prasarana, anda dapat menyebutkan media atau sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar. Jika anda menggunakan buku tertentu sebagai sumber belajar, maka anda dapat menyebutkan judul dan tahun terbitnya seperti layaknya menulis referensi.
Kemudian terkait target peserta didik dapat menyebutkan jenis peserta didik yang mengikuti pembelajaran di kelas anda. Misalnya, peserta didik tipikal atau reguler.
Dan pada bagian model pembelajaran, anda dapat menyebutkan model pembelajaran yang digunakan. Contohnya pembelajaran berbasis projek, model belajar kelompok, dan lain sebagainya.
Kedua, komponen inti
Dalam menyertakan komponen inti ini, guru perlu menyebutkan tujuan pembelajaran, pamahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan, dan refleksi peserta didik/guru.
Pada bagian tujuan pembelajaran, anda dapat menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Misalnya anda ingin siswa memahami arti kosakata tentang bidang ekonomi melalui metode belajar kelompok, maka tujuan pembelajaran tersebut dapat ditulis dengan cara berikut ini:
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya