Tips Menjadi Guru Inovatif Pada Pembelajaran Kurikulum Merdeka
- Menguasai Materi Pelajaran secara Mendalam
Menguasai materi pelajaran adalah syarat utama menjadi guru yang ideal dan inovatif. Dengan menguasai materi, kepercayaan diri akan terbangun dengan baik, tidak ada rasa was-was, dan bimbang terhadap pertanyaan peserta didik. Ketenangan bisa diraih dan kepuasan peserta didik bisa didapatkan. Guru yang ideal dan inovatif adalah guru yang mengajar materi pelajaran yang menjadi bidang, bakat, dan spesialisasinya.
- Mempunyai Wawasan Luas
Perubahan-perubahan yang terjadi setiap saat akibat revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi berjalan dalam hitungan detik. Apa yang terjadi di Amerika Serikat, Australia, Mesir, Lybia, Jepang, dan belahan planet bumi lainnya dapat diketahui pula dalam hitungan detik melalui berbagai media, seperti televisi dan internet.
Sudah seharusnya seorang guru mengikuti informasi-informasi ini, sehingga cakrawala dan pola pemikirannya menjadi luas, mendunia, dan up to date. Siswa akan bangga mempunyai guru yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, cakrawala dan pola pemikiran yang mumpuni, dan hal-hal baru yang selalu fresh. Selalu ada hal-hal baru yang disampaikan seorang guru akan menjadi salah satu daya tarik siswa yang bisa menggugah semangatnya mengikuti pelajaran guru bersangkutan.
- Komunikatif
Guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya lebih diterima peserta didiknya dari pada guru yang egois, yang datang hanya untuk menerangkan pelajaran, setelah itu pulang. Ia tidak mau peduli persoalan anak didiknya. Yang penting ia datang mengajar sampai batas ditentukan, kemudian pulang.
Disinilah pentingnya guru berkomunikasi dengan peserta didiknya, menyapa peserta didik, menanyakan bagaimana kondisinya, capek, lemas, atau tetap semangat. Ketika guru bertanya kepada peserta didik, maka peserta didik akan merasa diperhatikan, sehingga guru dianggap bagian darinya.
- Dialogis
Pada prinsipnya tugas guru tidak hanya mengajar, tapi juga menggali potensi terbesar peserta didiknya. Tugas ini sulit terlaksana kalau dalam mengajar, seorang guru hanya mengandalkan metode ceramah, tanpa ada ruang tanya jawab. Pikiran murid tidak berkembang, dan semangat mengembangkan materi menjadi lemah. Disinilah pentingnya tanya jawab interaktif yang melibatkan dua atau tiga arah, misalnya murid bertanya, kemudian ditanggapi oleh siswa lainnya dan terakhir guru menanggapi kembali.
- Menggabungkan Teori dan Praktik
Peserta didik akan mudah jenuh kalau hanya dijejali dengan teori tanpa ada praktik. Praktik sangat diperlukan sebagai media menurunkan, mengendapkan, dan melekatkan pemahaman materi pada otak peserta didik. Praktik bisa berupa turun langsung ke lapangan atau sekadar ke laboratorium.
Dengan praktik, ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan pesat. Peserta didik pun terlatih untuk menerapkan ilmu yang dipelajarinya. Dari sinilah peserta didik akan mengevaluasi pemahamannya terhadap materi yang diajarkan. Hal ini akan mendorongnya untuk mendengarkan dan berusaha memahami keterangan gurunya. Ia akan bertanya kalau belum memahami materi yang disampaikan gurunya, sehingga ketika praktik ia tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang sudah bisa.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya