Pada kondisi tersebut, para peserta didik tidak menjadi bergantung sepenuhnya pada pengarahan guru selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dengan demikian, wawasan tentang peserta didik sangat perlu guna mengetahui metode pembelajaran berdiferensiasi yang tepat.
3. Pengelompokan
Berkelompok dengan teman sebaya mengajak peserta didik untuk saling belajar melepas ketergantungan dari guru sebagai pendidik. Berkelompok memfungsikan guru sebagai mentor, dan rekan sebaya menjadi tutor.
Kelompok dapat berubah sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang tersedia, seperti kelompok kecil, besar, atau berpasangan. Guru harus membuat variasi komposisi kelompok dengan peserta didik sesuai dengan penangkapan materi, penguasaan, dan pemahaman yang berbeda, dengan begitu peserta didik akan saling bertukar informasi dari temannya.
4. Menyediakan pilihan
Pada pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik dapat negosiasi, tidak kaku pada apa kata guru asalkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Artinya saat berlangsungnya pembelajaran peserta didik dan guru membuat kesepakatan dengan materi yang akan diajarkan oleh peserta didik.
Peserta didik dapat memilih darimana mendapatkan informasi dan bagaimana cara memprosesnya. Tidak hanya materi, melainkan peserta didik juga punya pilihan dalam mengerjakan tugas.
Selain peserta didik dapat memilih, guru juga sebaiknya menjelaskan mengapa metode dan cara pembelajarannya dibedakan pada setiap peserta didik, sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri dan fokus pada keterampilannya.
5. Informasi dalam berbagai bentuk
Guru wajib menyajikan informasi berupa materi dan teori dalam berbagai bentuk. Tidak hanya berupa papan tulis dan spidol saja, melainkan penyajian dengan seunik-uniknya sehingga peserta didik mudah dalam menyerap informasi. Misalnya saja dengan menerangkan teori kemudian diberikan ilustrasi, contoh kasus, tayangan pendek/video, dan metode-metode yang baru yang lain dari biasanya.
Keadaan ini disesuaikan dengan kemampuan peserta didik bilamana mudah menyerap informasi dengan hanya membaca teorinya saja, sementara peserta didik yang lain bisa menyerap pelajaran kalau ada ilustrasi kasus, atau mungkin video, atau mungkin yang lainnya, karena perbedaan modalitas belajar.
6. Hindari latihan umum
Peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Jika memberikan latihan dengan memberikan latihan umum, maka hanya peserta didik yang kemampuan intelektualnya tinggi yang dapat menyelesaikan dengan mudah. Sementara yang lain akan sulit dan bahkan akan lambat dalam mengerjakan latihan di awal pembelajaran.
Timbulnya perbedaan antar peserta didik membuat guru harus selalu menyediakan latihan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Peserta didik perlu mendapat pilihan tugas yang sesuai minat masing-masing.
7. Hubungkan pembelajaran ke dunia peserta didik
Sebagai seorang pendidik sebaiknya ketika mentransfer ilmu kepada peserta didik tidak berpusat hanya pada buku saja, melainkan memperkaya referensi dengan memberikan contoh yang jelas, konkrit, dan relevan.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya