Pendidikan Karakter – Idealnya, pendidikan karakter tidak hanya diwujudkan di keluarga namun juga lingkungan pendidikan dan masyarakat sosial. Hal ini akan sejalan dengan pandangan bahwa pendidikan karakter seharusnya sedini mungkin diajarkan bahkan sampai peserta didik berada di level perguruan tinggi.
Untuk peningkatan intelektualitas biasanya akan terwujud dalam beberapa program seperti bimbingan khusus, ekskul maupun mata pelajaran tambahan bagi peserta didik yang memenuhi persyaratannya. Sedangkan aspek karakternya akan terwujud dalam beberapa program seperti bakti sosial, manajemen kebaikan, maupun sopan santun yang biasanya sudah menjadi norma tidak tertulis di dalam kelas.
Namun, perbandingan antara kehadiran program peningkatan pendidikan karakter dengan fenomena kerusakan lebih banyak kerusakannya. Apalagi di tingkat generasi SMA. Para peserta didik jenjang SMA rentan mengalami psikis yang labil. Perubahan ini terjadi dari berpindahnya usia SMP ke jenjang usia SD.
Perlu disadari, masa kehidupan peserta didik SMA merupakan masa di mana para remaja sudah memasuki masa pubertas. Di jenjang tersebut, para peserta didik bahkan masih perlu untuk melakukan proses pencarian jati diri. Maka dari itu, mereka membutuhkan ragam bimbingan super intensif dari segala pihak termasuk lingkungan sekolah.
Perlu dipahami, bahwa pelaksanaan pendidikan karakter yang ada di lembaga pendidikan perlu bersandar pada adanya ragam nilai- nilai yang menjadi karakter dasar. Kemudian nilai – nilai tersebut akan berkembang menjadi nilai yang lebih tinggi dan bersifat relatif berdasar aspek kondisi, kebutuhan maupun lingkungan sekolah tersebut.
Sebagai hasil, di masa depan, sekolah – sekolah yang sudah berhasil menerapkan program penguatan pendidikan karakter akan menjadi contoh sekaligus narasumber best practice untuk bisa disosialisasikan ke berbagai instansi pendidikan yang ada di negeri ini.
Besar harapannya program tersebut dapat menjadikan para peserta didik maupun lulusannya memiliki level keimanan maupun ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki aspek kompetensi akademik yang terpadu dan utuh, berakhlak mulia, mempunyai kepribadian baik berdasar norma dan budaya yang ada di Indonesia.
Program tersebut idealnya dapat terselesaikan melalui adanya pengembangan maupun penerapan kurikulum yang bersandar pada standar sistem pendidikan nasional. Standar nasional negeri telah menjabarkan dengan gamblang mengenai aspek kompetensi lulusan serta materi yang perlu diketahui oleh peserta didik. Karakter sendiri merupakan salah satu muatan materi yang perlu diajarkan, diimplementasikan serta dikuasai oleh para peserta didik pada kehidupan mereka sehari – hari.
Salah satu program karakter yang bisa diwujudkan yakni seperti mentoring akbar, seminar motivasi berkaitan dengan tema spiritual dan beberapa agenda lain yang bisa menunjang aspek kepribadian peserta didik.
Demikian ulasan mengenai pendidikan karakter dan pentingnya untuk diterapkan di jenjang pendidikan terutama di lingkungan SMA.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)