Urgensi Satuan Pendidikan Aman Bencana  di tengah Kondisi Iklim yang Mengancam

- Editor

Rabu, 2 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Udin Darmanto,S.Pd., M.S.I.

Guru di SMKN 1 Pajangan 

Sekolah atau satuan pendidikan menjadi salah satu tempat yang cocok untuk pendidikan aman bencana. Pendidikan aman bencana sangat penting untuk diberikan kepada siswa mengingat banyaknya bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini di beberapa daerah di sekitar kita. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang merupakan Lembaga Pemerintah Non-kementerian dalam melakukan penanggulangan bencana sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana membuat sebuah program bernama Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Tujuan diadakannya SPAB ialah untuk memberikan pengetahuan dan membentuk kesiapsiagaan masyarakat secara tepat dimulai pada satuan pendidikan yaitu lingkungan sekolah mulai dari siswa, guru dan orang tua siswa. 

SPAB dapat menjadi pilar penting dari pengurangan risiko bencana. Mulai tahun 2020 yang lalu, program tersebut telah dilaksanakan di beberapa kabupaten di Pulau Sumatera, Jawa, Ambon, dan Bali.

Indikator keberhasilan SPAB di antaranya adalah meningkatnya pengetahuan warga sekolah mengenai satuan pendidikan yang aman bencana; memiliki konstruksi yang memenuhi standar bangunan tahan gempa; memiliki sarana dan prasarana meliputi alat pemadam api ringan, pelampung, tali tambang, rambu kebencanaan, P3K, dan megaphone; terkumpulnya informasi mengenai risiko, ancaman, dan kapasitas di sekolah; memiliki kebijakan sekolah aman bencana (SK kepsek); memiliki prosedur tetap kedaruratan; memiliki tim siaga bencana; memiliki peta & jalur evakuasi; terpasangnya media kampanye; dan melakukan simulasi secara rutin.

Belum lama ini, salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bantul Yogyakarta yaitu SMKN 1 Pajangan baru saja mengadakan salah satu program dari kegiatan SPAB yaitu simulasi penangan bencana, dalam hal ini adalah bencana banjir.

Pelaksanaan Simulasi Penanganan Banjir

Kegiatan simulasi penangan bencana banjir di SMKN 1 Pajangan ini dipilih karena pernah terjadi bencana banjir yang terjadi di sekolah tersebut pada 28 November 2017 silam. Akibat dari bencana tersebut, banyak dokumen sekolah yang hilang karena terendam air.

Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini, tidak lain adalah untuk membangun budaya siaga, budaya aman dan budaya pengurangan risiko bencana di sekolah. Selain itu juga membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan kepada warga sekolah dari ancaman dan dampak bencana. Dan yang terakhir adalah menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui satuan pendidikan atau sekolah.

Adapun bencana banjir sendiri menurut Modul 2 – Pilar 2: Manajemen Bencana di Sekolah yang merupakan hasil kerjasama antara Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri dengan UNICEF Indonesia terbagi dua, yaitu  banjir yang terjadi dengan lambat dan banjir bandang. 

Banjir lambat artinya tersedianya waktu untuk melakukan evakuasi sebelum banjir datang. Untuk kemudian menyimpan dan melindungi catatan atau dokumen penting dan peralatan elektronik sebaik mungkin. Selanjutnya, untuk segera ambil tindakan normal untuk evakuasi dari bangunan dan pergi ke tempat aman.

Banjir bandang adalah banjir yang datang dengan tiba-tiba. Dalam kondisi banjir tersebut, harus segera melakukan evakuasi secepat mungkin, relokasi atau pindah ke tempat aman di bagian tertinggi dari bangunan dengan membawa tas atau Kotak-Siap-Bawa dan Buku Catatan Darurat. Siapapun dilarang mengarungi banjir dengan ketinggian berapa pun. Jangan mencoba meninggalkan bangunan dengan menggunakan mobil. Jika harus melakukan evakuasi, pakailah jaket penyelamat ataupun peralatan pelampung lainnya.

Dengan diadakannya kegiatan simulasi dan pelatihan ini dapat menjadi wadah bagi warga sekolah untuk memperoleh pengetahuan mengenai bencana secara lengkap. Sehingga saat terjadi bencana, warga sekolah telah siap dan dapat mengurangi risiko adanya korban.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 29 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis