Tips Mudah Mengelola Kelas – Kelas berisik atau dengan kata lain tidak kondusif merupakan kelas yang paling membuat malas untuk berhubungan.
Mulai dari sesama kelas yang lain, guru mata pelajaran, guru Bimbingan Konseling (BK), sampai kepala sekolah. Karena mereka tidak akan berhenti untuk gaduh.
Bertahan diam hanya karena dibentak, itu saja hanya bertahan 5-10 menit. Memang melelahkan untuk berinteraksi dengan gelas seperti itu.
Jenis kelas ini tidak hanya membuat frustrasi tetapi juga nyaris mustahil untuk mengajar. Berapa kali anda harus start ulang pelajaran, mengulangi arah, mengajarkan kembali sebuah konsep karena mereka berbicara?.
Dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan, guru memiliki peran penting bahkan sangat dominan di bandingkan dengan komponen pendidikan lainnya. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Pembelajaran akan terlaksana dengan efektif dan lancar jika ditentukan oleh aturan dan prosedur yang jelas serta mengakomodasi kepentingan belajar. Oleh karena itu guru penting menyampaikan cara-cara spesifik serta aturan yang diterapkan guru sehingga siswa dapat mengetahui dan berprilaku.
Hal ini dapat pula melibatkan siswa berkontribusi terhadap aturan serta bertanggung jawab terhadap aturan yang ada. Tanpa adanya aturan dan prosedur maka awal proses pembelajaran akan sulit berjalan secara efektif
Mungkin guru-guru sudah melakukan banyak cara untuk menghadapi kelas itu. Mulai dari menghukum yang paling banyak bicara, sampai dengan menghukum satu kelas tanpa terkecuali. Namun, tetap saja tidak ada perubahan.
Disini, sebagai guru pasti akan merasa gagal karena tidak bisa menangani siswa-siswa yang ada di kelas tersebut. Kemudian ada pemikiran yang timbul, seperti:
- “Jika pelajaranmu lebih menarik mereka akan mendengarkan…”
- “Jika kau lebih keras mereka akan mendengarkan…”
- “Jika mereka memiliki lebih banyak waktu istirahat dan kurang waktu tes, mereka akan mendengarkan…”
Berbicara dengan Keras Suatu Hal yang Baik
Sebenarnya memang berbicara dengan keras itu merupakan hal yang baik untuk pertumbuhan anak usia dini. “Anak-anak memang berbicara lantang sampai mereka berusia kira-kira tujuh atau delapan tahun (itu merupakan bagian dari proses pertumbuhan), meskipun ada anak-anak yang lebih banyak berbicara kepada diri sendiri, ada yang lebih sedikit berbicara,..”
Begitulah kata Lana-Lee Hardacre, seorang profesor Pendidikan Anak Usia Dini di perguruan tinggi Conestoga di Kitchener, Ont.
Ia menjelaskan bahwa jika mobil anda sedang melaju, anda mungkin berkata, “saya harus ingat untuk berbelok ke arah yang ingin saya tuju,” tetapi anda mengatakan itu di kepala anda. Sebaliknya, anak-anak kecil mungkin mengatakan dengan lantang apa yang mereka pikirkan.
Tetapi, peningkatan umum dalam berbicara juga merupakan akibat buruk dari screen time (waktu layar). Kita semua tahu siswa kita menghabiskan sebagian besar waktu mereka duduk di depan layar.
Entah itu dari TV atau video game terbaru, tablet, komputer, atau telepon pintar orang tua saat mereka menjalankan tugas.
Semua paparan yang konstan ini dengan stimulasi visual dan audio mengubah otak seorang anak. Ini melatih mereka untuk berpikir mereka perlu memiliki stimulasi konstan.
Beberapa artikel telah mengaitkan kecanduan itu dengan kecanduan yang serupa dengan narkoba. Dan kebutuhan untuk stimulasi itu dapat keluar seperti berbicara (atau membuat kebisingan) di kelas.
Berikut tips yang dapat guru terapkan di kelas, namun tetap dengan melihat kondisi dan keterbutuhan masing-masing.
Jangan Memulai Pelajaran Sampai Berhenti Berbicara
Tips mudah mengelola kelas yang pertama guru lakukan adalah jangan memulai pertemuan sampai siswa berhenti berbicara.
Mungkin terdengar mudah, dengan guru dapat berkata “Saya akan menunggu hingga semuanya diam dan siap belajar.” Namun, pada kelas ini nyatanya akan susah, mereka akan tetap mengobrol ketika guru berbicara seperti itu.
Bagaimana cara menerapkan tips ini di kelas? Cara termudah yang dapat dilakukan adalah harus mempunyai daya tarik untuk melakukan tugas ganda.
Bukan hanya membiarkan siswa mengetahui anda memerlukan perhatian mereka, namun inilah bagaimana perhatian itu perlu dipandang: itu hendaknya langsung, jelas, dan sering digunakan dengan kesetiaan atau terus menerus. Berikut beberapa penarik perhatian:
1. Mata dan telinga tertuju pada saya pada 3-2-1
Ini dilakukan ketika guru sedang menunggu siswa untuk diam. Guru akan memperhatikan mereka, kemudian menunjuk menggunakan 2 jarinya pada siswa yang telah fokus dan yang belum fokus.
Hal ini pelan-pelan akan membuat siswa yang belum fokus pada guru akan dengan cepat menghentikan aktivitasnya. Bukan untuk menghakimi di kelas, tetapi untuk ketegasan.
2. Kelas-Yes
Hal ini sederhana, guru melatih siswa di kelas, bahwa ketika guru mengatakan “kelas” mereka menanggapi dengan “yes”.
Yang demikian akan membuat siswa fokus karena siswa harus menjawab dengan cara yang tepat. Jadi, jika guru mengatakan “kelas-kelas-kelas” mereka merespon dengan “yes-yes-yes”.
Kuncinya adalah konsisten. Pilih salah satu cara diatas, dan ikuti. Sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di kelas.
Ingat, jangan sekali-sekali memulai belajar apabila belum diam. Karena itu akan membuat siswa meneruskan kebiasaan buruk tersebut.
Tetapkan Waktu
Tetapkan waktu yang dimaksud adalah tetapkan waktu untuk boleh berbicara dan tidak boleh bicara.Buatlah kesepakatan dengan siswa.
Kapan siswa boleh untuk berbicara, kapan siswa tidak boleh untuk berbicara. Berbicara dalam artian siswa mengeluarkan suara.
Di mana siswa dapat bernyanyi atau bergumam namun tidak mengobrol sendiri yang dapat mengganggu aktivitas kelas. Kemudian tetapkan konsekuensi yang akan diterima jika melanggar. Contoh waktu untuk berbicara:
- Saat awal pelajaran dan mengulas materi
- Saat melontarkan pertanyaan dan berdiskusi
- Saat istirahat
Adapun contoh waktu untuk tidak boleh berbicara adalah sebagai berikut.
- Saat guru sedang menerangkan materi
- Saat berlangsunya ujian atau tes
- Saat kegiatan penting seperti upacara
- Integrasikan Berbicara Dalam Pelajaran
Seperti yang kita tahu, bahwa mengurangi berbicara adalah kegiatan sulit bagi siswa yang spesial ini. Maka dari itu, sebagai guru harus mempunyai cara untuk menyalurkan kesukaan siswanya itu dalam kegiatan yang bermanfaat.
Caranya adalah, guru dapat menggunakan konsep kelas diskusi untuk sesekali. Yaitu, dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dan memberikan masing-masing tema untuk dibahas oleh mereka.
Setelah selesai membahas temanya, maka biarkan mereka mempresentasikan hasil diskusinya dan biarkan teman-teman kelompok lainnya untuk menanggapi.
Hal ini memang memungkinkan mereka tetap akan berbicara dan berisik, akan tetapi kali ini ada esensi dan berkualitas.
Mundur dan Coba Lagi
Memang sulit untuk bisa mengendalikan siswa yang berada di kelas ini. Sesekali, cara-cara yang sudah disebutkan diatas memang berhasil. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan kembali ke mode awal. Ingat, hanya sesekali.
Ketika mereka ada di situasi berisik, maka apa yang perlu guru lakukan? Tentu saja menunggu mereka diam kembail. Karena memang sejatinya, manusia ketika berbicara tidak akan fokus untuk mendengarkan.
Tidak apa-apa, ulangi pemberian informasi yang siswa tidak menyimaknya. Kunci dalam tips mudah mengelola kelas yang satu ini adalah konsisten.
Ketika guru selalu konsisten memberikan yang terbaik untuk mengubah kebiasaan buruk siswa. Maka siswa akan berubah menjadi lebih baik. (mfs)
Segera daftarkan diri Anda dalam pelatihan bersertifikat 32 JP “Pengelolaan Kelas Masa Daring dan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) dengan Model Pembelajaran Active Learning” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 11-18 Mei 2022 melalui aplikasi Zoom Meeting dan Telegram. Tunggu apa lagi? Daftar sekarang juga!