3. Rutin Mengikutsertakan Guru dalam Pelatihan
Saat ini banyak sekali pelatihan yang dapat diikuti oleh guru. Baik luring maupun daring.
Sehingga tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di sekolah. Jadi, guru masih tetap dapat mengajar di kelas sesuai dengan jadwalnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan mutu kualitas dari guru. Tidak hanya siswa yang harus meningkatkan kualitasnya, tetapi guru juga.
Apabila ada kerjasama yang baik dari kedua pihak dengan kualitas yang baik juga, maka tidak mungkin sekolah akan menurun kualitasnya.
Selain sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah, kegiatan ini juga akan meningkatkan kemampuan guru yang dapat berguna untuk kenaikan pangkatnya. Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dalam kegiatan ini.
4. Memperbaharui Visi Misi Sekolah
Hal ini akan membantu sekolah zonasi untuk melakukan terobosan baru yang dituangkan dalam visi dan misi sekolah.
Sehingga semua elemen tidak akan melupakan tujuan dari sekolah ini sampai kapanpun. Karena biasanya visi dan misi akan ditulis dan ditempel pada semua penjuru sekolah.
5. Membuat Rencana Strategis dan Bertahap
Selain memperbaharui visis dan misi, menyusun strategis akan sangat membantu sekolah untuk menjaga kualitasnya.
Sebab, jika visi dan misi saja tanpa ada upayanya, itu akan sia-sia. Dan upaya itu tidak bisa secara instan didapatkan hasilnya.
Semua memiliki proses, maka dari itu harus dibentuk rencana yang terstruktur.
Rencana ini biasanya tidak hanya ditempuh dalam satu periode, tetapi juga membutuhkan waktu.
Dengan begitu, rencana dan strategi ini harus dilakukan bertahap dan selalu penuh dengan pertimbangan.
Selain itu, sekolah juga membutuhkan pembentukan karakter yang mampu mensukseskan rencana yang bertahap tersebut.
6. Membangun Komunikasi yang Baik
Dalam membangun kualitas sekolah yang baik, diperlukan komunikasi yang baik juga antar elemen. Seperti kepala sekolah, guru, staf, siswa, orang tua atau wali, dan masyarakat sekitar.
Karena percuma setiap elemen memiliki kualitas yang baik, tetapi tidak ada komunikasi didalamnya.
Apabila komunikasi yang terjalin antar anggota sekolah tidak baik, perpecahan dan perbedaan pendapat mungkin saja terjadi.
Hal ini menyebabkan tidak sama tujuan yang akan dicapai. Membuat misi membangun sekolah yang berkualitas hanya menjadi isu belaka.
Pembentukan sekolah yang berkualitas sangat membutuhkan komunikasi yang baik dan harus memiliki tujuan yang sama. Jika tujuan sudah sama, membangun sekolah yang unggul akan lebih mudah.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya