Tes MBTI – Untuk mengenal karakter seseorang dapat diukur dengan menggunakan tes kepribadian. Salah satunya adalah tes The Myers Briggs Type Indicator (MBTI) yang populer beberapa tahun belakangan.
Tes ini dapat digunakan untuk mengenali karakter pada anak. Sehingga, stimulasi yang diberikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya dapat dilakukan secara tepat. Selain itu, tujuan belajar di kelas dapat tercapai secara efektif.
Penjelasan Tes MBTI
Tes MBTI adalah kependekan dari Myers Briggs Type Indicator. Tes ini memiliki tujuan untuk menilai kepribadian, potensi, dan preferensi seseorang.
Dengan tes MBTI ini, dapat dilihat bagaimana seseorang melihat dunia, menilai sesuatu, kemudian mengambil keputusan.
Uji kepribadian yang pertama kali diperkenalkan oleh Katharine Cook Briggs dan anaknya, Isabel Briggs Myers, pada 1942. Tes ini bersifat deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukan berupa deskripsi kuantitatif (angka-angka).
Yang perlu diketahui pula dari tes kepribadian adalah bahwa kepribadian tidak mengandung unsur nilai “baik buruk, tinggi rendah, dan lain-lain”.
Kepribadian adalah unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan orang lain dalam pendeskripsiannya.
Tetapi, untuk mempermudah pengukuran dalam psikologi, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Kelompok-kelompok itu antara lain:
1. Introvert (I) – Ekstrovert (E)
Skala ini menilai kepribadian seseorang dalam berinteraksi dengan dunia luar. Orang yang memiliki kepribadian ekstrovert biasanya akan lebih mudah bersosialisasi dan menikmati waktu saat bersama orang lain.
Sebaliknya, orang dengan kepribadian introvert lebih cenderung suka menyendiri, menyukai suasana tenang karena membuatnya mampu mengembangkan pikiran dan terbuka pada orang yang dipercayainya.
Setiap orang atau siswa sebenarnya memiliki dua sisi kepribadian ekstrovert maupun introvert. Tetapi biasanya pada masing-masing individu memiliki sisi yang lebih dominan dari dua kepribadian ini.
2. Sensing (S) – Intuition (N)
Skala ini menilai bagaimana cara seseorang memperoleh informasi yang diterimanya. Orang Sensing cenderung lebih memperhatikan dan mengamati suatu kenyataan.
Orang-orang ini biasanya lebih mandiri dalam memperoleh informasi, menggali informasi secara mendetail, dan melibatkan diri secara langsung untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
Sedangkan intuition berarti seseorang yang cenderung menggali suatu informasi berdasarkan pemikirannya. Ia menerapkan teori abstrak serta lebih memperhatikan pola dan impresi.
Halaman berikutnya
3. Thinking (T) – Feeling (F)
Pada skala thinking-feeling ini, seorang individu akan dilihat bagaimana caranya memberikan keputusan berdasarkan skala sebelumnya yakni sensing-intuition.
Seorang individu dengan tipe pemikir (thinking) memiliki kecenderungan untuk berpikir logis dalam mengambil keputusan.
Mereka mendasarkan segala keputusan berdasarkan pada data dan fakta. Dan seorang dengan tipe perasa (feeling) memiliki kecenderungan untuk menentukan keputusan dengan melibatkan perasaan dan emosi sehingga lebih mempertimbangkan objek yang dihadapi.
4. Judging (J) – Perceiving (P)
Menggambarkan kepribadian seseorang saat berhubungan dengan dunia luar. Tes ini akan melihat bagaimana seseorang memberikan penilaian atas sesuatu.
Orang dengan tipe judging memiliki karakter yang tegas dan lebih terstruktur dalam membuat keputusan.
Sedangkan orang tipe perceiving memiliki karakter yang lebih terbuka, mudah beradaptasi dengan sesuatu, dan fleksibel dalam mengambil keputusan.
Tujuan Tes MBTI
Tujuan utama dari tes ini adalah agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri dan dapat hidup sesuai dengan kepribadian yang dimilikinya termasuk dalam pekerjaan.
Sehingga tidak akan membuang-buang energi yang terlalu banyak.
Namun, ada beberapa tujuan lainnya dalam melakukan tes MBTI ini selain tujuan utama diatas. Berikut adalah beberapa tujuan lainnya:
- Untuk lebih memahami orang lain.
- Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri.
- Untuk mengidentifikasi kesukaan dan ketidaksukaan.
- Untuk Mengetahui situasi ideal bagi diri sendiri.
Halaman berikunya
Manfaat tes MBTI untuk siswa..
Manfaat Tes MBTI untuk Siswa
Manfaat tes psikologi sangat besar bagi masa depan anak karena dapat membantu mendongkrak potensi mereka. Berikut ini adalah manfaat tes MBTI untuk siswa:
1. Guru dapat lebih memahami karakter unik pada masing-masing siswa
Guru mengetahui bahwa setiap siswa memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Dengan demikian guru dapat lebih mudah merancang pembelajaran yang sesuai atau menangani mereka dengan tepat.
2. Siswa dapat mengetahui tentang dirinya sendiri dan orang lain
Siswa akan dapat dengan mudah memahami bahwa diri mereka sendiri maupun temannya memiliki keunikan masing-masing.
Dengan demikian mereka dapat mencoba memahami orang lain dan menemukan teman atau sahabat yang cocok dengan kepribadian mereka.
3. Guru dan orang tua dapat mengenali potensi terbaik siswa
Setelah melakukan tes MBTI, biasanya siswa akan mendapatkan masukan atau saran-saran untuk mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya.
Hal ini akan sangat bermanfaat untuk guru dan juga orang tua dalam menentukan fokus dan prioritas atas suatu hal yang ingin dicapai atau dipelajari siswa.
4. Panduan dalam bimbingan konseling
Hasil tes MBTI sangat berguna untuk pengembangan karir, dan dapat juga digunakan untuk panduan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi.
Atau bahkan profesi yang sesuai dengan kepribadian. Sehingga siswa tidak akan merasa salah jurusan. (mfs/mfs)
Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e-Guru.id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.
Gabung grup Telegram Guru Cerdas Era Digital untuk mendapatkan informasi terkait dengan Diklat, Webinar/Seminar, Pelatihan, Workshop, Bimtek, Lokakarya, dan informasi terbaru di bidang pendidikan. Bergabung Sekarang!