Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era Industri 4.0 telah memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Kemudahan akses teknologi telah digunakan oleh para pengajar untuk memudahkan proses pembelajaran. Akses teknologi juga dipercaya mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
Sejak ditemukannya teknologi internet, hampir segalanya menjadi mungkin dalam dunia pendidikan. Saat ini peserta didik dapat belajar di manapun dan kapan saja dengan fasilitas sistem elektronik learning (e-learning) yang ada.
E-learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan saat ini, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, khususnya juga di Indonesia. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk e-learning namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan media elektronik sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar di setiap sekolah-sekolah.
Melihat perkembangan pendidikan saat ini sudah banyak dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu teknologi informasi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran daring seperti yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Pembelajaran daring berfungsi sebagai penghubung antara pendidik dengan siswanya dengan jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Media daring yang digunakan oleh tenaga pengajar bermacam- macam yaitu berupa: WhatsApp, Google Classroom, Website, dan lain sebagainya.
Seperti yang telah disampaikan oleh Keengwe & Georgina (2012) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa perkembangan teknologi memberikan perubahan terhadap pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran. Teknologi informasi dapat diterima sebagai media dalam melakukan proses pendidikan, termasuk membantu proses belajar mengajar, yang juga melibatkan pencarian referensi dan sumber informasi (Wekke & Hamid: 2013).
Penyampaian materi melalui daring dapat bersifat interaktif sehingga peserta belajar mampu berinteraksi dengan komputer sebagai media belajarnya. Sebagai salah satu contoh yaitu siswa yang menggunakan pembelajaran media elektronik atau menjalin hubungan via chatting atau video calling.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki beberapa manfaat di antaranya pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga siswa dapat memahami dan menguasai tujuan pengajaran dengan baik, metode mengajar akan lebih bervariasi dan lain sebagainya.
Namun demikian masih sedikit guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Kebanyakan metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional.
Secara umum metode konvensional dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang hanya menggunakan media buku teks (media cetak), whiteboard dan spidol serta metode ceramah. Media klasik ini dapat membosankan siswa dan menyebabkan hasil belajar siswa tidak maksimal.
Berdasarkan kondisi sekolah kami di SMK Negeri 1 Rengat Barat , e-learning merupakan alternatif yang dapat digunakan sebagai media mengajar. Namun efektivitas media ini belum diketahui secara ilmiah. Karena itu perlu diteliti efektivitas e-learning dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Ditulis oleh Surya Pahala. S, S.Pd, Guru SMKN 1 Rengat Barat