Tantangan Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

- Editor

Minggu, 18 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Tantangan Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Terdapat banyak kendala dalam dunia pendidikan di Indonesia, salah satunya terkait kualitas lulusan yang dihasilkan oleh intansi sekolah. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar agar kualitas SDM Indonesia mampu bersaing dengan banyak negara lain di seluruh belahan dunia.

Dengan diluncurkannya Kurikulum Merdeka, guru sebagai seorang pendidik mempunyai banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan Kurikulum Merdeka. Tantangan guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu:

  1. Keluar dari Zona Nyaman Sistem Pembelajaran

Tantangan pertama bagi guru adalah sulit keluar dari zona nyaman sistem pembelajaran yang telah dilakukan dari lama. Biasanya, sistem pembelajaran dilakukan dengan memberikan penjelasan materi kepada peserta didik, tetapi hal tersebut akan membuat peserta didik menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Dengan diluncurkannya Kurikulum Merdeka yang berpusat pada peserta didik, maka kegiatan pembelajaran akan lebih aktif dengan adanya project based learning, berdiskusi, tanya jawab, dll. Berbagai hal tersebut akan menjadi tantangan tidak hanya bagi guru, tetapi juga diperuntukkan untuk peserta didik agar mampu keluar dari zona nyaman.

  1. Menguasai Berbagai Macam Kompetensi dan Kecakapan dalam Mengajar

Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, guru dituntut tidak hanya memiliki kompetensi dasar minimal, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Guru juga dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi lain, seperti: komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, serta kerja sama.

Guru juga dituntut untuk memiliki kecakapan seperti mampu public speaking dengan baik, mampu menciptakan ice breaking, mampu story telling dengan gaya yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa jenuh saat kegiatan pembelajaran, mampu mengelola kelas, mampu menggunakan teknologi, serta parenting.

  1. Tidak Memiliki Pengalaman Program Merdeka Belajar

Merdeka Belajar merupakan sebuah kurikulum baru dan tentunya guru tidak mempunyai pengalaman mengajar sebelumnya. Minimnya pengalaman dari setiap guru akan mempengaruhi cara guru dalam mengajar di kelas.

Halaman Berikutnya

5. Keterampilan Mengajar

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 268 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis