Suskes Menulis Buku Hasil Penelitian Ber-ISBN– Setelah, hasil penelitian sudah diseminarkan, dibuat laporannya, dan diterbitkan artikelnya dalam jurnal ilmiah. Kebermanfaatan hasil temuan tidak ada tindak lanjut. Seolah tak terpikirkan, apa yang ditelaah, dianalisis, dan dilakukan dengan terhenti dalam dokumen yang terbatas persebarannya.
Singkatnya kebermanfaatan hasil penelitian seringkali tidak seimbang dengan banyaknya tenaga, pikiran, waktu, dan biaya yang telah dikorbankan.
Banyak sekali hasil penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan para peneliti, dan akademisi. Tetapi, dampak dari hasil penelitian tersebut belum banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum.
Sebagian kecil peneliti ada juga yang telah mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk artikel ilmiah popular di media massa cetak (koran).
Namun, masih belum banyak yang mempublikasikan dalam bentuk buku ilmiah. Padahal publikasi dalam bentuk buku tidak hanya memungkinkan tersebarnya hasil penelitian secara luas, tetapi juga lebih lama dibandingkan dalam bentuk lain.
Lalu, bagaimana menulis hasil penelitian menjadi Buku Ber-ISBN?
Istiqomah (2020) dalam makalahnya berjudul “Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ilmiah” yang disajikan dalam Seminar Kolegial tenaga Fungsional Akademis Widyaiswara dan Pengembang Teknologi Pembelajaran PPPPTK PKn dan IPS. (Unduh)
Memberikan sejumlah cara atau langkah-langkah dalam mengubah hasil penelitian menjadi buku Ber-ISBN.
Berikut ini beberapa rangkuman isi materi yang disajikan oleh Istiqomah (2020) dalam makalahnya. Sebelum itu, perlu untuk mengetahui prinsip dalam menulis buku hasil penelitian Ber-ISBN, berikut ini.
Prinsip-Prinsip Menulis Hasil Penelitian dalam Bentuk Buku Ber-ISBN
Mengubah laporan hasil penelitian seperti skripsi, thesis, disertasi, PTK, PTS, best practice, dan lainnya Tidak hanya sekedar dimaknai, hanya mengubah lay out laporan penelitian ke dalam bentuk atau ukuran buku.
Ada beberapa hal mendasar yang harus dipenuhi sebelum kita mengubah laporan hasil penelitian ke dalam bentuk buku.
Prinsip tersebut antara lain sebagai berikut
1.Menjunjung Tinggi Prinsip Keaslian.
Pastikan laporan hasil penelitian yang akan kita konversi menjadi buku terhindar dari plagiasi.
2. Tidak Semua Data Dan Lampiran Penelitian Dapat Kita Publikasikan
Data yang terkait dengan privacy narasumber penelitian, rahasia instansi, atau negara tidak boleh kita sertakan. Selain itu, tidak semua lampiran dalam penelitian kita lampirkan dalam buku. Yang kita lampirkan hanyalah lampiran data yang diolah. Bila dipandang perlu untuk melampirkan instrument penelitian, lampirkan instrumen yang belum terisi
3. Laporan Hasil Penelitian Kita Bukan ‘Rahasia’
Beberapa hasil penelitian dapat saja bersifat rahasia, atau bisa jadi merupakan rahasia perusahaan atau negara. Untuk penyajian hasil olahan data, ada baiknya kita menyamarkan (membuat blur) nama responden. Misalnya, pada konversi hasil PTK menjadi buku. Penulis pasti akan berhadapan dengan data hasil belajar siswa. Nama siswa sebaiknya diblur demi menghormati privacy mereka.
4. Memilih Penerbit yang Layak
Saat ini sejatinya menerbitkan buku ber-ISBN sangat mudah. Ada tiga sistem penerbitan yang dapat Anda pilih.
Pertama, menggunakan penerbitan mayor. Prosedurnya, Anda mengirimkan naskah ke penerbit, tunggu hasil penilaiannya. Bila naskah Anda layak, naskah Anda akan diterbitkan oleh mereka baik dengan system royalti maupun beli putus. Seringkali penerbitan model ini membutuhkan banyak waktu. Bisa setahun bahkan 2 tahun naskah Anda akan terbit.
Kedua, sitem indie. Penerbit indie berbeda sekali dengan penerbitan mayor. Terutama dalam hal kelayakan naskah untuk terbit dan pembiayaan. Semua naskah dapat terbit melalui penerbit indei karena penulis membiayai sendiri biaya penerbitan maupun percetakannya. Tentu saja penulis akan dipandu agar naskahnya memenuhi syarat untuk dapat diterbitkan ISBN-nya oleh Perpusnas.
ketiga merupakan perpaduan system keduanya. Penulis yang ‘membutuhkan branding’ memilih menerbitkan bukunya secara indie, tetapi menggunakan penerbitan mayor. Sudah mulai banyak penerbit mayor yang menyediakan layanan penerbitan indie. Sistem ini menjadi menguntungkan para penulis indie karena pembaca yang fanatik dengan buku terbitan penerbit mayor tidak selalu tahu bahwa buku yang dibacanya sejatinya adalah buku yang diterbitkan secara indie.
5. Mengikuti Prosedur Penerbitan Buku Ber-ISBN
Pengajuan ISBN dilakukan oleh penerbit. Untuk penerbitan ISBN kelengkapan naskah yang harus ada adalah (a) judul buku, (b) kata pengantar, (c) daftar isi, (d) isi buku terdiri dari bab-bab, (e) profil penulis/ pengarang, (f) daftar pustaka, khusus untuk buku ilmiah atau ilmiah popular, (g) blurb atau sinopsis yang ditempatkan di cover belakang buku, dan (h) cover buku.
6. Bahasa Buku Berbeda dengan Bahasa Laporan Penelitian
Bahasa karya ilmiah, terutama laporan penelitian termasuk ragam Bahasa ilmiah beku. Terasa kaku. Untuk membacanya dibutuhkan waktu khusus dan konsentrasi tinggi. Selain itu, penulisannya terikat dengan sistematika yang kaku terutama dalam penulisan bab dan penomoran.
Cara Menulis Laporan Penelitian Menjadi Buku Ber-ISBN
Anda dapat saja terbit ber-ISBN dan digunakan untuk kenaikan pangkat atau jabatan. Diterima atau tidak oleh pembaca, laku atau tidak, bisa jadi tidak menjadi pertimbangan. Namun, mengonversi buku dengan baik, baik dari segi sistematika, penggunaan bahasa, serta kontennya akan membuat buku Anda lebih bermakna. Bukan sekadar dapat digunakan untuk kenaikan pangkat, tetapi dapat lebih luas manfaatnya, bahkan dapat menjadi ‘mesin uang’ bagi kita.
Berikut ini adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk mengubah laporan hasil penelitian menjadi buku ilmiah.
1. Ubah judulnya.
Judul KTI biasanya bersifat baku. Ada variabel penelitian, objek, serta seting penelitian. Judul buku hasil konversi ini seperti judul buku-buku lain harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Keunikan judul buku terutama dilihat dari sudah pernah atau belumnya judul buku tersebut digunakan orang lain dalam buku yang sudah ber-ISBN.
Untuk mengetahuinya, Anda tinggal masuk ke laman https://isbn.perpusnas.go.id/. Anda tinggal mengetikkan judul buku yang akan Anda tulis. Bila Anda tidak menemukannya, berarti judul tersebut aman untuk Anda pakai.
Sebagai buku ilmiah, judul buku hasil konversi harus mencerminkan isi. Bahasanya lugas. Tidak menggunakan Bahasa kias. Perhatikan contoh berikut
2. Ubah sistematika dan cara penulisan
Laporan hasil penelitian selalu ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku. Saat mengonversi menjadi buku, Anda harus mengubahnya menjadi gaya penulisan buku. Dalam konversi di buku, tetap digunakan subbab-subbab seperti dalam naskah aslinya, tetapi tanpa penggunaan nomor yang kaku.
3. Ubahlah bab I, pendahuluan, dalam format tulisan yang berbeda
Anda tidak perlu lagi menuliskan latar belakang, permasalahan, tujuan secara detail dalam bentuk angka-angka. Tuliskan lebih fokus pada latar belakang pembahasan isi buku. Fenomena-fenomena memprihatinkan yang telah Anda tuliskan dalam bagian latar belakang perlu Anda tambah lagi dengan fenomena lain. Dengan demikian, pentingnya membahas topik dalam buku Anda menjadi makin kuat dan menarik untuk dibaca.
4. Ubahlah kajian pustaka pada bagian kajian teori menjadi beberapa bab
Tentu saja tetap dengan menggunakan gaya Bahasa buku. Masing-masing subbab kajian teori akan menjadi bab tersendiri dalam buku Anda. Kajian teori dalam skripsi, thesis, dan disertasi umumnya sudah cukup banyak. Karena itu, Anda cukup mengubah cara penulisan dari segi penomoran dan penggunaan Bahasa. Berbeda lagi bila yang Anda konversi PTK, PTS, dan best practice. Karena kajian teorinya singkat, maka saat mengonversi menjadi buku Anda perlu menambahkan teori dan uraian menjadi lebih banyak.
5. Khusus bab tiga, metode penelitian
Kita selalu harus mencantumkan secara lengkap bab ini dalam buku kita. Kita dapat saja hanya menyajikan ringkasan bab tiga sebagai pengantar bab IV. Uraian pengantar tersebut setidaknya meliputi uraian singkat tentang latar belakang dan masalah penelitian, analisis data penelitian, serta setting penelitian.
6. Khusus Bab IV, hasil penelitian dan pembahasan
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Judul bab ini kita rumuskan sesuai dengan judul asli penelitian dengan menghilangkan seting penelitiannya. Misalnya:
Pada hasil konversi bab IV inilah Anda dapat memasukkan foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian. Foto-foto dalam penelitian tidak lagi dijadikan lampiran, tetapi menyatu dalam isi buku.
7. Penutup
Bagian penutup laporan hasil penelitian disajikan dengan cara menggunakan simpulannya untuk mengajukan rekomendasi. Tambahkan fenomena terkait dengan kondisi sebelum dan sesudah pelatihan yang masih belum tersentuh atau sudah mendapat perhatian, tetapi belum memuaskan. Singkatnya, bab ini nantinya lebih banyak berbicara tentang masalah yang masih harus diperhatikan.
8. Daftar pustaka
Sesuaikan dengan daftar pustaka yang benar-benar ada dalam buku hasil konversi. Bila ada tambahan di luar yang digunakan dalam laporan hasil penelitian, Anda wajib menambahkannya.
Supaya dapat menulis buku dengan baik dan benar maka perlu latihan khusus agar tulisan anda menjadi lebih baik dan karya yang anda hasilkan mendapatkan ISBN untuk diterbitkan.
Pelatihan khusus 90 JP dengan tema 10 Hari Menulis Buku yang berjudul “Cara Mudah Menulis Buku Ber-ISBN yang diadalkan oleh e-guru.id merupakan sebuah pelatihan menulis buku dengan mudah dan praktis untuk membantu anda dalam menulis buku dengan benar dan mendapatkan ISBN agar buku anda dapat diterbitkan.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri yang sudah ahli di bidang penulisan buku yakni Syaihul Muhlis, S.IP.,M.Pd dengan 10 kali pertemuan ( teori dan praktik) dan tentunya dengan harga yang terjangkau mulai dari 129.000. Jadi tunggu apa lagi buruan daftar mumpung ada kesempatan sebagus ini. Nah bagaimana cara mendaftar pelatihan ini? untuk pendaftaran silahkan klik link berikut ini
LINK PENDAFTARAN Untuk infromasi seputar pelatihan ini silahkan hubungi 088239943006