Strategi ‘Pekojarasi’ untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

- Editor

Rabu, 14 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengajarkan siswa bagaimana cara belajar merupakan suatu tujuan pendidikan yang sangat penting dan merupakan tujuan utama. Sangat ironis apabila kita mengharapkan siswa kita belajar, namun jarang atau tidak sama sekali  mengajarkan bagaimana siswa itu belajar. Kita sering mengharapkan siswa dapat memecahkan masalah, namun sebaliknya kita tidak pernah mengajarkan bagaimana tentang pemecahan masalah tersebut.

Menurut teori konstruktivisme, belajar tidak sekedar menghafal. Agar siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya, maka siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide (Ibrahim, 2003: 3). Hal tersebut  mengandung makna bahwa siswa harus aktif menemukan dan menerapkan informasi kompleks, mengecek informasi baru, membandingkan dengan aturan lama,  dan memperbaiki aturan itu  apabila sudah tidak sesuai.

Tugas guru adalah bagaimana membimbing siswa agar mampu mengkoordinasikan  pengetahuan awal yang telah diketahui sebelumnya dengan pengetahuan baru  yang diperolehnya, hal tersebut menjadi sangat penting  agar terjadi pemahaman terhadap transfer ilmu pengetahuan yang diperolehnya.

Salah satu kegiatan selama proses belajar mengajar adalah memberi tugas siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Seringkali siswa juga diminta untuk membaca suatu topik guna menyusun suatu laporan  singkat atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam suatu tes. Untuk memenuhi tuntutan tersebut siswa  harus terlibat dalam proses-proses berpikir dan berperilaku, membaca cepat, suatu bacaan, meringkas,  membuat catatan, dan sekaligus harus memonitor  jalan pikiran diri mereka sendiri. Agar dapat melakukan hal di atas  diperlukan strategi-strategi belajar tertentu.

Berdasarkan pengalaman, pemantauan dan diskusi yang mendalam antara penulis sebagai guru sains Biologi pada SMP Negeri 2 Wawotobi ditemukan bahwa siswa  kurang aktif dalam proses belajar mengajar,  hal ini  dimungkinkan  belum optimalnya guru-guru dalam menerapkan strategi pembelajaran, guru lebih banyak mengambil peran dalam proses belajar mengajar, tanpa lebih banyak melibatkan aktivitas  siswa dalam pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan   upaya atau strategi-strategi belajar yang sesuai. Hal ini untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehubungan dengan rendahnya  prestasi belajar siswa. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengajak siswa untuk mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep,  mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder  yang menunjang ide utama, menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut dan mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut  dengan ide utama. Strategi tersebut dinamakan Strategi pekojarasi (strategi peta konsep pohon jaringan,  rantai dan siklus)

Strategi Pekojarasi  atau strategi peta konsep pohon jaringan, rantai dan siklus  dikembangkan oleh Lucy Daiel  dalam bukunya Merril Life Science yang  menjelaskan bahwa peta konsep pohon jaringan, rantai dan siklus  siswa dapat belajar bagaimana membangun tiap-tiap tipe dari peta konsep ini melalui latihan, siswa akan mempunyai banyak kesempatan  untuk berlatih keterampilan membuat peta konsep (Rachmadiarti, 2003: 16).   Selanjutnya dijelaskan pula strategi ini dapat digunakan untuk mengulang/merangkum isi bab secara visual berkaitan dengan konsep yang dipelajari dan membuat siswa membaca  dengan tujuan tertentu. Penggunaan peta konsep untuk merangkum dan bermanfaat bila ada banyak istilah kunci baru  bagi siswa untuk dipelajari.

Menurut Pratiwi (2003: 12) untuk membuat strategi  peta konsep seperti pekojarasi atau peta konsep pohon jaringan, rantai dan siklus  terdapat urutan langkah-langkah  sebagai berikut:

1).  Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep

2).  Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep  sekunder yang menunjang ide utama tersebut.

3).  Tempatkan ide utama ditengah atau di puncak  peta tersebut

4).  Kelompokkan ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

Dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pekojarasi atau peta konsep pohon jaringan, rantai dan siklus sebaiknya guru menyediakan format peta konsep  dan nama konsep yang akan digunakan. Cara  ini bertujuan agar dalam pembelajaran lebih efisien dibandingkan dengan apabila siswa yang menyusun peta konsep sendiri, selain itu akan memudahkan guru dalam melakukan penilaian atas hasil belajar siswa terutama dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep.

Berdasarkan  temuan penelitian yang pernah penulis lakukan, penerapan strategi pekojarasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan Sains-Biologi di kelas IX SMP Negeri 2 Wawotobi. Penerapan strategi pekojarasi juga dapat melatih siswa menjadi pembelajar  yang aktif, otonom dan mandiri, karena siswa berusaha memetakan konsep pengetahuan yang diperoleh dari pengetahuan abstrak menjadi konkret dan bermanfaat. 

Ditulis oleh Hasin, S.Pd., M.Si., Guru di SMP Negeri 2 Wawotobi

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru