Saat mengenalkan literasi, guru harus memperhatikan bahwa makna dari suatu tulisan sangat penting bagi anak. Anak akan lebih mudah mengenali tulisan-tulisan yang merupakan simbol sesuatu yang bermakna bagi dirinya, misalnya nama dirinya, benda kesukaannya dan barangbarang yang ada di sekitarnya. Anak juga cenderung untuk belajar dengan meniru orang lain, terutama orang dewasa di sekitarnya.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan literasinya adalah dengan sering mengajak anak untuk berbicara dan membaca bersama. Anak akan memahami bahwa buku dan tulisan di dalamnya memiliki makna yang dapat diucapkan secara lisan. Anak juga akan berusaha meniru orang di sekelilingnya apabila lingkungannya merupakan lingkungan yang sering melakukan aktivitas baca dan tulis.
Pengalaman literasi yang bermakna dapat diperoleh anak melalui interaksi antara teman sebaya, guru, orang tua, dan lingkungan sekitarnya. Informasi dan keterampilan yang dikembangkan melalui pengalaman literasi yang bermakna, akan membantu anak dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Guru berperan penting dalam memberikan pengalaman literasi yang bermakna bagi anak. Diperlukan adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam mengembangkan kemampuan literasi.
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam mendukung literasi yang bermakna untuk anak adalah sebagai berikut :
1.Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Anak senantiasa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ide, informasi, dan perasaannya. Hal ini akan membuat anak percaya diri dan anak pun akan terlatih menjadi pendengar yang baik. Suasana yang menyenangkan akan membuat anak lebih dapat menerima pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
2. Memperlakukan anak dengan penuh penghargaan.
Sikap menghargai yang dilakukan oleh guru dapat membuat anak merasa diterima dan dipercaya. Komunikasi yang dibangun secara baik terhadap anak juga dapat berdampak positif terhadap perkembangan anak usia dini, khususnya dalam bidang literasi.
3. Mendorong anak untuk berpikir kritis dengan mengajukan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan terbuka mengundang anak untuk menjelaskan, menceritakan, atau memberikan informasi. Sehingga anak dapat berlatih untuk berfikir kritis. Proses ini juga dapat dibarengi dengan adanya diskusi dan komunikasi dua arah antara guru dan anak.
Dalam pengembangan literasi anak usia dini, guru memiki peran yang sangat penting. Sehingga guru pun perlu untuk mengetahui strategi dalam pengembangan literasi anak usia dini.
Maka dari itu, bergabunglah dalam Diklat Nasional 40 JP “Penguatan Literasi dan Numerasi di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Era Kurikulum Merdeka” pada 11-12 November dan 14-15 November 2022. Dapatkan harga promo dari Rp. 159.000 menjadi Rp. 99.000!
Segera daftarkan diri anda disini atau hubungi Rekan Ayu (085803538569)
(gan/gan)
Halaman : 1 2